06 March, 2016

Keji beling / Strobilanthes crispus

     Keji beling (picah beling) adalah tumbuhan semak dan menjadi tanaman obat yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.
Tumbuhan ini diketahui berasal dari Madagaskar dan memiliki nama latin Strobilanthes crispus.
Berikut adalah klasifikasi ilmiahnya.
   Klasifikasi ilmiah
Kerajaan :  Plantae
tidak termasuk : Angiosperma
tidak termasuk : Eudikotil
tidak termasuk : Asteridae
Ordo       : Lamiales
Famili      : Acanthaceae
Genus     : Strobilanthes
Spesies   :S. crispa
Nama binomial
Strobilanthes crispa
Blume.

    Keji beling juga diketahui mengandung kalium, natrium, kalsium, asam silikat, alkaloida, saponin, flavonoida, polilenoi, polifenol, katekin, kafein, tanin, dan vitamin.

   Kalium berfungsi melancarkan air seni serta menghancurkan batu dalam empedu, ginjal dan kandung kemih.   
  Natrium berfungsi meningkatkan cairan ekstraseluler yang menyebabkan peningkatan volume darah.
  Kalsium berfungsi membantu proses pembekuan darah, juga sebagai katalisator berbagai proses biologi dalam tubuh dan mempertahankan fungsi membran sel.
   Sedangkan asam silikat berfungsi mengikat air, minyak, dan senyawa-senyawa non-polar lainnya.

Keji beling memiliki kemampuan untuk menyembuhkan leukimia dan dapat mencegah penyakit AIDS. Namun bagi penderita gastritis dilarang minum air rebusan keji beling.

      Keji beling juga memiliki kemampuan lain yaitu antioksidan didalamnya menjadi racun terhadap kanker usus dan hati, keunggulan lainnya, tidak merusak sel sehat dalam tubuh.
     Tumbuhan ini lebih efektif membunuh sel kanker dibandingkan obat-obatan kanker konvensional seperti tamoksifen, doksorubisin, paklitaksel, dan dosetaksel.
     Tumbuhan ini juga sangat baik untuk menyembuhkan kanker prostat dan payudara.

     Jika memiliki masalah (asam silikat) lambung saat mengkonsumsinya, maka saat perebusan keji beling dicampur dengan daun wungu. Gunanya untuk mengurangi rangsangan pada lambung.

    Indonesia adalah negara yang kaya akan suku, budaya dan bahasa.
Oleh sebab itu lah cara penyebutannya pun berbeda-beda. Jika masyarakat indonesia timur mengatakan keji beling itu lire, maka masyarakat indonesia barat mengatakannya sambang gateh dan pecah beling.

      Keji beling dapat tumbuh dengan baik ditanah yang subur dan memiliki daun berwana hijau hijauan serta daunnya agak lembut, namun tidak kasar.
Bunganya menghsilkan buah kemudian biji seperti polong dan berlapis 2 sampai 4 biji.
Keji beling tidak dapat ditanam dengan metode stek dan beregenerasi melalui biji yang tumbuh alami di permukaan tanah.
     Kejadian dilapangan sangat beragam ditemui dan salah mengamati keji beling.
Ngokilo adalah tanaman semak yang sama seperti keji beling, namun pada kenyataannya berbada jauh, Ngokilo berdaun kasar dan keji beling berdaun halus.
Maka dari itu lebih baik hilangkan perselisihan dan tinggalkan yang salah.

  Berikut adalah cara memadukan jenis ramuan untuk menyembuhkan beberapa macam penyakit ;
Kencing batu ; Daun Keji beling 1 gram; daun tembuyung 10 gram; Air 100 ml, Dibuat infus; diseduh; dipipis, Diminum 1 kali sehari 100 ml; Apabila dipipis diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir

Kencing kurang lancar ; Daun segar 25 gram dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air bersih selama 15 merit. Setelah dingin disaring lalu minum sekaligus. Lakukan pada pagi atau siang hari.

Batu kandung kencing ; Segenggam daun keji beling dan 1 tongkol jagung muda dicuci, lalu direbus dengan 2 liter air bersih sampai tersisa 1 liter. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Lakukan pagi dan sore hari, masing-masing I/2 gelas.

Batu kandung empedu ;
   Keji beling memegang peranan penting dalam menghancurkan batu empedu. Batu ini terbentuk dari proses biokimiawi antara pigmen empedu, kalsium, dan kolesterol. Seluruhnya terletak didalam kandung atau saluran empedu. Penyebabnya antara lain karena hambatan aliran cairan empedu dan terjadinya perubahan susunan cairan empedu dan terjadinya perubahan susunan cairan empedu.

Untuk mempercepat pernyembuhan ambil 1 lembar daun mengkudu atau sirih. Sesudah diolesi minyak kelapa panaskan daun tersebut hingga layu dan tempelkan di bagian yang sakit.

Daun keji beling segar 5 lembar, daun ungu segar 7 lembar, dicuci bersih lalu di rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas Minum seperti teh.
Khusus bagi penderita batu empedu dan  diabetes melitus, maka dapat ditambahkan beberapa lembar daun salam. Karena Selain sebagai penyedap masakan, daun salam juga dapat menurunkan kadar gula dalam darah.
Untuk luka yang tak kunjung sembuh, pada penderita diabetes mellitus, dapat segera diobati dengan meneteskan atau mengoleskan madu asli dan tutup dengan daun sirih.
Ulangi cara berikut sampai 3 kali sehari.

Kencing manis (diabetes) ; Daun segar 20 ‑ 50 gram, direbus dengan 6 gelas air sampai tersisa 3 gelas, dinginkan, disaring. Minum 3 kali 1 gelas per hari.

Batu ginjal ; Daun keji Beling 50 gram, meniran segar 7 batang, daun ungu 7 lembar. Dicuci dulu direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi 2 gelas dinginkan, saring, minum 3 kali 2/3 gelas per hari. atau Daun keji beling 5 lembar, daun tempuyung segar 5 lembar tongkol jagung 6 buah, dicuci lalu direbus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum, habis dalam sehari. Lakukan setiap hari sampai rasa sakit menghilang.

Sembelit ; Ambil 1/2 genggam daun keji beling segar, cuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum.

Wasir ; Daun segar 20 ‑ 50 gram, di rebus dengan 6 gelas air sampai tersisa 3 gelas, dinginkan, saring. Minum 3 kali 1 gelas per hari.

Tumor ; Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: Ikan Asin, cabai, tauge, sawi putih, kangkung, nanas, durian, lengkong, nangka, es, alkohol dan tape, limun dan vitzin.

Diabetes melitus ; Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
Liver (sakit Kuning): Daun Keeji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan yang mengandung lemak.

Kolestrol ; Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan yang berlemak.

Maag ;
   Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan pedas atau asam.

Upas ulat dan semut ;
  Daun Keji Beling mentah dan segar 1 lembar. Cara Pemakaian: digosokkan pada bagian tubuh yang gatal hingga daun tersebut mengeluarkan air dan hancur. Dilakukan 2 kali setelah berselang 2 jam.

Mengatasi diare dan disentri ;
    Tumbuhan ini mengandung banyak mineral seperti kalium, kalsium, dan natrium serta unsur mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan glukosida.  Sangat baik untuk menyembuhkan penyakit disentri.
    Rebus pohon, daun dan akar keji beling sampai mendidih. Kemudian diminum setelah dingin sampai sembuh.

Gatal-gatal karena Alergi ;
   Kandungan kalium, kalsium, natrium asam silikat, tannin, dan glikosida dalam keji beling sangat baik untuk menyembuhkan penyakit gatal yang disebabkan oleh Alergi.
   Rebus pohon, daun dan akar keji beling sampai mendidih. Kemudian diminum setelah dingin sampai sembuh.
  Kemudian tumbuk daunnya untuk obat luar.

    Berikut adalah resep untuk membuat jamu untuk menjaga kesehatan dari berbagai segala macam penyakit ;
    Resep 1 ;
Keji beling : 7 daun.
Meniran : 3 pohon.
Kumis kucing 3 batang daun.

    Resep 2 ;
• 7 lembar daun kejibeling
• 25 lembar daun kumis kucing
• 3 batang meniran
• 1/2 genggam rambut jagung

    Resep 3 ;
• 11 lembar daun sendokan (ki urat)
• 25 lembar daun kumis kucing
• 5 lembar daun kejibeling
• 5 lembar daun wungu

Cara membuat
Setelah semua bahan di cuci, rebuslah dalam 4 gelas air bersih. Biarkan hingga mendidih dan air tersisa 3 gelas kemudian saring dan minum setelah dingin.
Dosis setelah makan minum ½ - 1 gelas waktu pagi atau sore hari selama 3 hari sampai 1 minggu 1 kali.
Atau dengan minum 3X1 hari  setelah makan. Dengan dosis ½ segelas secara berkala .
 
   
   Jenis bahan makanan berikut adalah jenis makanan yang tidak baik untuk dikonsumsi seperti Minuman beralkohol, kopi dan teh kental, susu, air es, makanan berlemak, masakan bersantan, pedas, dan asam, serta jeroan. Demikian juga dengan sayuran dan buah yang menimbulkan gas (kol, durian, nangka).

   Semua jenis ikan laut dan tawar-selain yang tanpa sisik seperti lele-pun harus anda jauhi.
   Selain kedua jenis makanan itu, Anda juga harus menentang daging karena susah untuk di cerna dan makanan bercuka. Upayakan selalu mengenakan pakaian hangat. Hindari pula memijat dibagian hati.

     Perbanyak mengkonsumsi jagung muda yang disayur bening, sawi, dan daun singkong. Sayuran itu mempermudah buang air besar. Minimal ½ gelas air nenas per hari sebaiknya Anda konsumsi.

Khusus penderita batu empedu sekaligus diabetes melitus, tambahkan beberapa lembar daun salam. Selain sebagai penyedap, daun salam juga sebagai bahan penurun kadar gula dalam darah. Luka yang tak kunjung sembuh pada penderita diabetes mellitus, dapat segera diobati dengan meneteskan madu dan ditutup dengan daun sirih. Cara ini dapat diulangi dengan jangka waktu 3 kali dalam sehari.

    Selamat mencoba, semoga resep di atas menjadi obat alternatif bagi anda sekeluarga.
    Semoga bermanfaat dan sukses.
       Sekian dan terimakasih.

No comments: