14 April, 2016

Kelor (Moringa oleifera)

      Moringa oleifera atau lebih dikenal dengan kelor merupakan tumbuhan asli sub-Himalaya yaitu mencakup dari India, Pakistan, Banglades, dan Afganistan.
Dibeberapa Negara kelor dikenal dengan sebutan benzolive, drumstick tree, kelor, marango, mlonge, mulangay, nebeday, saijhan, dan sajna.

   Kelor atau Moringa oleifera termasuk dari keluarga Moringaceae dan masih tergolong dalam satu marga dengan Moringa arabica, Moringa pterygosperma, Moringa peregrine.

  Moringa oleifera adalah tumbuhan penting di India, Etiopia, Filipina, dan Sudan serta pertumbuhannya menyebar luas di bagian barat, timur, dan selatan Afrika, Asia tropis, Amerika Latin Karibia, Florida, dan Pulau-pulau di Pasifik.
Penduduk kuno asli Roma, Yunani, dan Mesir telah diketahui menggunakan Moringa oleifera sebagai obat serta bahan baku campuran obat-obatan tradisionalnya.
Saat ini pengembangannya telah digunakan di beberapa negara sebagai bahan baku obat-obatan tradisional serta industri di beberapa negara maju dan berkembang.
Berikut adalah klasifikasi ilmiahnya.

Klasifikasi ilmiah Kelor / Moringa oleifera.
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Brassicales
Famili : Moringaceae
Genus : Moringa
Spesies : Moringa oleifera L.

   Moringa oleifera kaya akan senyawa glukosinolat, isotiotianat dan gula sederhana.
Senyawa glukosinolat dan isotiotianat diketahui sebagai hipotensif, anti kanker dan aktivitas anti bakteri meliputi 4-(α-Lrhamnopyranosyloxy) benzyl isothiocyanate, pterygospermin, dan 4-(α-L-rhamnopyranosyloxy) benzylglucosinolate, 4-(α-L-rhamnopyranosyloxy) Pterygospermin benzyl isothiocyanate, 4-(α-L-rhamnopyranosyloxy) benzyl glucosinolate.
Kemudian pada daunnya dapat digunakan sebagai obat infeksi, antibakteri, infeksi saluran urin, luka eksternal, anti-hipersensitif, anti-anemik, diabetes, colitis, diare, disentri, rematik, dan lain-lain.

    Menurut hasil studi fitokimia pada daun Moringa oleifera diketahui mengandung senyawa-senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, alkaloid, phenols sebagai penghambat aktivitas bakteri, patogen, insekta, virus dan hewan herbivora.
Selain itu senyawa fitokimia didalam daun memiliki struktur bebas atau terikat secara glikosida serta bertambahnya tingkat penuaan daun pada membran sel.
Senyawa ini membentuk struktur kompleks dengan karbohidrat yaitu glukosa, xilosa dan arabinosa.

    Alkaloid adalah kristal putih dan dapat larut dalam air, kemudian dikenal dengan nama berberine, emetine, quinine, dan tetramethil pyrazin.
Phenols merupakan senyawa asam amino dan dapat berperan sebagai senyawa herbisida.
Tannin juga dapat berperan sebagai mendenaturasi protein dan dapat mencegah proses pencernaan bakteri.
Flavonoid yaitu senyawa yang mudah larut dalam air untuk kerja antimikroba dan antivirus.

     Moringa oleifera mengandung Pterigospermin yaitu merupakan senyawa tidak stabil serta mempunyai titik didik rendah dan dapat berubah menjadi benzil isotiosianat (BIT).

    Moringa oleifera atau kelor adalah tumbuhan bermanfaat dibumi.
Karena khasiat multi fungsi dapat digunakan mulai dari daun dan bunganya dapat dikonsumsi serta dijadikan pupuk.
Biji dari Moringa oleifera dapat diolah menjadi minyak sayur dan pelita serta dapat dijadikan penjernih air alami.
Berikut adalah penjelasan singkat mengenai cara menjernihkan air dengan cara sederhana dan alami.
Proses penjernihan air melalui cara seperti ini dapat mengurangi bakteri hingga 90 – 99%.
Biasanya bakteri tersebut melekat pada partikel-partikel padat.
Selain itu dapat menghilangkan mikroba dan khususnya dapat membunuh bakteri Coli.
Namun beberapa mikroba serta patogen bisa saja masih dapat hidup, jika proses pengendapan belum maksimal khususnya pada air tercemar.
Sebaiknya tahap penjernihan dan pemurnian harus terus dilakukan menggunakan penyaringan sederhana seperti filtrasi pasir dengan cara direbus.
Karena sifat anti bakterinya mampu menghambat pertumbuhan bakteri, hal ini disebabkan oleh metabolit sekunder seperti fenol dan senyawa fenolik, alkaloid, dan minyak atsiri (essential oil).
Anti bakteri biasanya diterangkan sebagai produk alami dengan berat molekul rendah dibentuk oleh mikroorganisme dan tumbuhan aktif melawan mikoroganisme lain pada konsentrasi rendah.
Pengembangan aktivitas ini melewati jumlah terbatas dari mekanisme antibakteri yang dapat mempengaruhi sintesis dinding sel, integritas membran sel, sintesis protein, replikasi DNA dan repair, transkripsi, dan metabolit intermediate.
Antibakteri dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu bakterisidial dan bakteriostatik.
Bakterisidal adalah zat mematikan bakteri.
Bakteriostatik adalah zat penghambat pertumbuhan bakteri.
Beberapa zat antibakteri bersifat antibakteriostatik pada kosentrasi rendah dan bersifat bakterisidial pada konsentrasi tinggi.
Namun penghambatan Mekanisme  mikroorganisme oleh senyawa antibakteri dapat dipengaruhi oleh beberapa cara, antara lain:
1. Menganggu pembentukan dinding sel
2. Bereaksi dengan membran sel
3. Menginaktivasi enzim
4. Menginaktivasi fungsi material genetic
Karena dalam kandungan Moringa oleifera mempunyai kandungan bahan aktif seperti flavonoid, phenols, alkaloid, dan isotiosianat.
Peroses awalnya adalah pengeringan biji kelor tua.
Setelah polong biji benar-benar kering, kemudian kupas dari kelopak kulit luarnya, setelah itu tumbuk atau giling supaya halus.
Cara membuatnya adalah sebagai berikut;
Masukan air kedalam botol kaca sebanyak 100 ml dan tambahkan 1 sendok teh (2,5 mg) tepung biji kelor kedalam air tersebut. Lalu tutup kembali botol dan kocok sampai benar-benar tercampur rata.
Kemudian diamkan larutan selama 5 menit, setelah semua selesai tambahkan larutan ini kedalam air yang ingin dijernihkan dan endapkan selama 60 menit sebelum digunakan.
Larutan ini hanya diperuntukan untuk 10 liter air dan jika ingin menjernihkan air lebih dari uraian diatas, maka dapat menggandakan ukuran diatas.
   
    Moringa oleifera memiliki kandungan nutrisi baik dan memiliki potensi untuk menjaga keseimbangan nutrisi dalam tubuh, selain itu dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan energi dan sistem imun.

   Daun Moringa oleifera kaya dengan vitamin A yaitu 4x lebih tinggi dari buah wortel serta sangat berguna untuk mencegah penyakit mata, kulit, jantung dan diare.
Selain itu juga memiliki kandungan Vitamin C 7x lebih banyak dari buah jeruk serta berguna untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan melawan penyakit infeksi termasuk flu dan pilek.
Kemudian kandungan potassiumnya 3x lebih banyak dari buah pisang serta berguna untuk menyehatkan otak dan saraf.
Kandungan Kalsium pada daun Moringa oleifera juga tak kalah dengan kandungan kalsium pada susu.
Kandungan kalsium pada daun Moringa oleifera diketahui 4x lebih banyak.
Kalsium berguna untuk gigi dan membangun, memperkuat tulang serta membantu mencegah terjadinya osteoporosis.
Berikut adalah adalah kandungan nutrisi vitamin dan asam amino Moringa oleifera atau kelor.

  Kandungan vitamin pada kelor per  1 ons.
Vitamin A - 6,8 mg.
Vitamin C -  220 mg.
Fosfor - 204 mg.
Kalsium - 440 mg.
Kalium - 259 mg.
Protein - 6,7 g.
Thiamin (B1) - 2,64 mg.
Riboflavin (B2) -20,5 mg.
Niacin (B3) - 8,2 mg.
Serat - 19,2 g.
Tembaga - 0,57mg.
Zat besi - 28,2 mg.
Magnesium - 368 mg.

Kandungan asam amino pada daun kelor per 1 ons. 
Argine - 1.325 mg.
Histidine - 613 mg.
Isoleucine - 825 mg.
Leucine - 1.950 mg.
Lysine - 1.325 mg.
Methionine - 360 mg.
Phenylalinine - 1.388 mg.
Threonine - 1.188 mg.
Tryptophan - 425 mg.
Valine - 1.063 mg.

   Moringa oleifera atau kelor memiliki ciri daun majemuk menyirip ganda 2-3 dan menyebar tanpa daun penumpu serta telah mengalami metamorphosis sebagai kelenjar-kelenjar pada pangkal tangkai daun.
Bunga banci, zigomorf, tersusun dalam ketiak daun, dasar bangun mangkuk, kelopak terdiri atas lima daun kelopak, mahkotanya terdiri atas lima daun mahkota dan lima benang sari.
Bakal buahnya memiliki banyak bakal biji, buahnya kendaga atau seperti peti membuka dengan 3 katup dan panjangnya sekitar 30 cm.
Bijinya besar bersayap tanpa endosperm.
Moringa oleifera mempunyai sifat khas yaitu terdapat sel-sel mirosin dan berbuluh-buluh gom dalam kulit batang dan cabang.
Pada musim-musim tertentu dapat menggugurkan daunnya atau lebih dikenal dengan luruh daun.
Ketinggian pohon dapat mencapai 5-12 m dan dapat tumbuh dengan subur didaratan rendah hingga 700 mdpl.

   Moringa oleifera atau kelor diketahui dapat mengobati 300 macam penyakit, berikut adalah beberapa jenis nama penyakit populer dan sebagian cara meramu obat herbal Moringa oleifera atau kelor.
Nama penyakit;
1. Anemia.
2. Asma.
3. Batuk.
4. Beri-beri.
5. Bisul.
6. Bronkitis.
7. Diabetes.
8. Epilepsi.
9. Ginjal.
10. Hepatitis.
11. Hipertensi.
10. Jantung.
11. Kebutaan.
12. Kulit
13. Kuning.
14. Kanker.
15. Masalah hati.
16. Masalah mata.
17. Masalah penuaan.
18. Penyakit yang berhubungan dengan gerakan.
19. Tuberkulosis,
20. Tumor perut

    Cara meracik obat herbal tradisional Moringa oleifera untuk beberapa jenis penyakit adalah sebagai berikut.
Menghilangkan rasa nyeri, pegal linu dan reumatik.
Cara membuat;
Tumbuk halus 2 tangkai daun kelor dan tambahkan setengah sendok makan kapur sirih, kemudian gosok atau balurkan ke bagian tubuh yang sakit sebagai param.

Mengatasi cacingan.
Cara membuat;
Rebus 3 tangkai daun kelor, kemudian tambahkan 1 tangkai daun cabai dan 1-2 batang meniran dengan menggunakan 2  gelas air bersih sampai mendidih dan biarkan hingga tinggal satu gelas, lalu saring air rebusan tersebut dan diminum rutin sampai sembuh.

Menyembuhkan alergi.
Cara membuat;
Rebus 3 tangkai daun kelor, kemudian tambahkan 1 siung bawang merah dan adas pulasari secukupnya dengan menggunakan 3 gelas air bersih sampai mendidih dan biarkan hingga tinggal 2 gelas.
Lalu saring air rebusan tersebut dan diminum rutin sampai sembuh.      

Menghilangkan flek hitam pada wajah.
Cara membuat;
Tumbuk 7 lembar daun mudanya sehalus mungkin dan gunakan sebagai bedak dan bisa juga dicampur dengan bedak yang digunakan sehari-hari dan gunakan pada waktu sore atau malam hari sebelum tidur.    

Menyembuhkan penyakit Mata.    
Cara membuat;
Tumbuk 3 daun kelor sampai lembut dan diberi air sebanyak 1 gelas, kemudian di aduk- aduk sampai merata dan diamkan sampai ampasnya mengendap, lalu saring airnya dan air saringan inilah yang digunakan sebagai obat tetes mata.
Cara penggunaan tetes pada mata yang sakit 2-3 tetes 2-3 kali sehari sampai sembuh.   

Menyembuhkan luka bernanah, herpes dan kurap.
Cara membuat;
Tumbuk 7 tangkai daun kelor sampai halus dan tempelkan pada bagian yang luka sebagai obat luar.  

Mengobati penyakit beri-beri.
Cara membuat;
Tumbuk 3 potong akar kelor, 250 gram kulit akar pepaya dan tambahkan sedikit kapur sirih sampai halus. Kemudian gosok/balurkan pada kaki sebagai obat luar.
Racikan ramuan ini juga dapat digunakan sebagai obat mengatasi penyakit kulit lainnya seperti penyakit kurap.

Menghancurkan batu ginjal.
Cara membuat;
Rebus daun kelor atau bisa juga dibuat sayur bening dan dimakan setiap hari sampai sembuh.
Biasanya ±1 bulan batu pada ginjal akan hancur dengan sendirinya dan akan keluar bersama air seni pada saat buang air kecil.
Selain itu daun Kelor telah terbukti dapat mengobati demam, membangun kembali tulang yang lemah, mengatasi kekurangan darah (Anemia), membantu menurunkan kadar gula dalam darah (Diabetes) dan membantu memenuhi kebutuhan gizi yang kurang (Gizi buruk).

Mengobati  asma, mengobati bengkak kaki (edema), menjaga kesehatan organ reproduksi,  mengobati penyakit ginjal, mengobati pembesaran hati (hepatamegali), mengatasi karang gigi, mengobati flu, mengatasi demam, menguatkan jantung, anti inflamasi, rematik, mengobati epilepsi, mengobati sakit kepala, afrodisiak dan sebagai penyegar kulit.     
Cara membuat ;
Rebus 3 potong akar kelor kering dengan 3 gelas air bersih sampai mendidih dan biarkan hingga tinggal 2 gelas. Kemudian saring airnya, lalu diminum secara rutin waktu pagi dan sore hari sampai sembuh.    
Untuk pengobatan karang gigi dibuat kumur-kumur sedikit, kemudian diminum.

Mengobati flu, sariawan, radang tenggorokan, cacingan, rematik, anti tumor, infeksi, gangguan saraf, sebagai anti bakteri, anti mikroba, menambah nutrisi makanan dan tonik.       Cara membuat;
Rebus 7 kuntum bunga kelor dengan menggunakan 3 gelas air bersih sampai mendidih dan biarkan hingga tinggal 2 gelas.
Kemudian diminum pagi dan sore sampai sembuh.

Mengobati kutil, mengobati penyakit kulit ringan,mengobati sariawan, lambung, obat rematik, anti tumor, anti inflamasi, antibakteri, menaikkan kekebalan tubuh, mengatasi demam, sebagai sumber nutrisi, dan sumber tonik.   
Cara membuat;
Tumbuk biji kelor sebanyak 5 mg sampai benar-benar halus. Kemudian kukus biji kelor dengan suhu 30-40°C sampai matang.
Kemudian keringkan menggunakan open dengan suhu 40-50°C  sampai benar-benar kering.
Setelah itu masukkan kedalam kapsul obat dan diminum rutin 2 kali 1 hari sampai sembuh.    

Mengobati gangguan pencernaan, Mengatasi karang gigi, sariawan, detoksifikasi, menetralisir racun ular, kalajengking, afrodisiak dan sebagai alat kontrasepsi  .
Cara membuat;
Jemur kulit kelor sampai kering dan rebus 3 potong kulit kelor dengan menggunakan 5 gelas air bersih sampai mendidih dan biarkan hingga tinggal 3 gelas.
Kemudian minum rutin 3 kali 1 hari sampai sembuh.  
Untuk membuat alat kontrasepsi harus dibantu oleh ahlinya. Jadi sengaja tidak kami tulis.

  Meracik Ramuan obat herbal tradisional Moringa oleifera / kelor untuk menangkal segala macam penyakit.
Cara membuat;
3 tangkai daun kelor, 5 kuntum bunga kelor,1,5 mg tepung biji kelor, 1 potong kulit kering dan 3 potong akar kelor kering. Kemudian rebus menjadi satu sampai matang, lalu diminum 1 hari 3 gelas

Catatan;
Penggunaan dosis harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak boleh melebihi 1 kg dari berat badan pengguna. Karena dari sebuah penelitian menyebutkan bahwa ekstrak daun kelor dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal dan pembentukan sperma pengguna. 
Jadi harus berhati-hati menggunakannya.
Namun pengolahan kelor juga dapat dijadikan campuran bahan baku kue atau juga dapat dimanfaatkan sebagai campuran bahan baku pembuatan ice cream.

    Cara membudidayakan Moringa oleifera cukup mudah, karena dapat tumbuh dengan baik di daerah beriklim tropis seperti Negara Republik Indonesia.
Tumbuhan ini banyak dijumpai dipedesaan dan digunakan sebagai tanaman pagar.
Kebanyakan dari petani menanam tumbuhan ini dengan 2 metode yaitu dengan cara di stek dan biji.
Selain itu juga minim akan perawatan, sebab tumbuhan ini minim akan penggunaan pupuk kimia serta tahan terhadap serangan hama seperti serangga dan serangan penyakit seperti mikroba.
Tumbuhan ini cepat tumbuh, berbunga dan akan menghasilkan buah sekitar usia 1 tahun sejak ditanam.
Selain itu tumbuhan ini juga dapat bertahan terhadap musim kemarau panjang.
Namun dari hasil beberapa pertemuan telah diketahui tentang mitos-mitos yang berkembang dimasyarakat yaitu kelor atau Moringa oleifera ditamam sebagai tanaman pagar memiliki fungsi untuk menangkal pesugihan babi ngepet (misteri manusia berubah menjadi babi).
Selain itu 1 tangkai batang berserta daun digunakan sebagai alat melunakkan atau menghilangkan kekuatan pemilik ilmu hitam seperti susuk, ilmu kebal dan lain sebagainya.
Caranya disapu-sapukan ke daerah wajah atau pun diletakkan pada tempat tidur sebagai alas.
Namun kebenarannya masih diragukan, sebab inilah keunikan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Indonesia adalah bangsa yang kaya akan suku, bahasa dan budaya.
Oleh sebab itu lah setiap tradisi yang ada didalamnya adalah kekuatan untuk menuju persatuan dan kemakmuran.
 
   Demikian sedikit informasi mengenai Moringa oleifera atau lebih dikenal dengan sebutan kelor.
Ambil manfaatnya dan tinggalkan yang buruk.
Semoga bermanfaat dan sukses.
Sekian dan terimakasih.

No comments:

Post a Comment

Sukai dan tinggalkan komentar anda ?