18 February, 2018

Shampoo alami dari lidah buaya

         Istilah shampo mulai digunakan pada tahun 1762 yang berarti "memijat". Pada tahun 1860 hingga 1866 yang kemudian diartikan sebagai awal kegiatan mencuci rambut, pada tahun itu pula tercatat untuk pertama kalinya membersihkan rambut menggunakan shampo. Kemudian pada tahun 1954 artinya mulai diperluas penggunaannya sebagai pembersih prabotan, karpet dan sebagainya.

        Shampo dalam bahasa inggris (shampoo) berupa cairan seperti sabun yang berfungsi sebagai peningkatan tegangan permukaan kulit (umumnya kulit kepala) sehingga dapat meluruhkan kotoran (membersihka). Kegiatan ini disebut dengan keramas (membersihkan rambut). Pada saat keramas dianggab dapat meningkatkan kesehatan rambut atau dianggap juga sebagai perawatan rambut dan kulit kepala agar bersih dari minyak, debu, kulit mati dan semua kotoran yang menempel pada rambut seiring dengan aktivitas yang dilakukan. Beberapa industri kecantikan memproduksi shampo dengan menabahkan kondisioner supaya memudahkan konsumen untuk menata rambutnya kembali. Dalam pengertian ilmiahnya, shampo di definisikan sebagai cairan mengandung surfaktan, bahan ini berguna sebagai bahan pengangkat lemak pada rambut dan kulit kepala. Shampo terbuat dari bahan-bahan alami tumbuhan atau zat-zat kimia. Di era modern saat ini bahan tambahan shampo bermacam-macam yaitu sebagai pembersih ketombe, rambut kering dan sebagainya. Namun terdapat beberapa jenis bahan shampo yang dapat menimbulkan alergi pada kulit. Penggunaan shampo untuk anak-anak dan bayi sangat tidak dianjurkan menggunakan shampo untuk orang dewasa. Produsen pembuat shampo bayi dan anak-ank dibuat sedemikian rupa agar tidak pedih dimata. Namun jika shampo untuk manusia digunakan pada hewan peliharaan menjadi sangat beracun bagi hewan tersebut. Karena tedapat beberapa produk shampo yang mengandung seng (Zn), logam ini sangat berbahaya dan beracun bagi hewan. Sedangkan shampo untuk hewan peliharaan mengandung insektisida yang berguna membunuh kutu. Peranan shampo pada dasar sebagai peluruh atau membersihkan secara menyeluruh (clarifying shampoo) biasanya mengandung asam (acid) dari cuka, apel dan lemon. Asam tersebut berguna sebagai peluruh residu atau membersihkan sisa produk perawatan semacam creambath, busa untuk rambut (foam), hairspray, lilin rambut (wax), jelly rambut (gel), dan produk lainnya yang tertinggal di kulit kepala. Namun penggunaannya hanya disarankan 1 minggu sekali. Syarat mutlak shampo yang baik di gunakan adalah sebagai berikut;

1. Shampo harus membentuk busa yang berlebih atau terbentuknya busa lebih cepat, lembut dan mudah dihilangkan dengan membilas dengan air.

2. Shampo harus mempunyai sifat detergensi yang baik dan tidak berlebihan, bila sifat detergenasinya berlebih akan membuat kulit kepala menjadi kering.

3. Shampo harus dapat menghilangkan segala kotoran pada rambut, tetapi dapat mengganti lemak natural yang ikut tercuci dengan zat lipid yang ada di dalam komposisi shampo. Kotoran rambut yang dimaksud tentunya sangat kompleks yaitu : sekret dari kulit, sel kulit yang rusak, kotoran yang disebabkan oleh lingkungan dan sisa sediaan kosmetika.

4. Tidak mengiritasi kulit kepala dan mata.

5. Shampo harus tetap stabil dan Shampo yang dibuat transparan tidak boleh menjadi keruh dalam penyimpanan. Viskosita dan pH-nya juga harus tetap konstan, shampo harus tidak terpengaruh oleh wadahnya ataupun jasad renik dan dapat mempertahankan bau parfum yang ditambahkan ke dalamnya.

         Produk shampo dibuat dengan beberapa jenis yaitu berbentuk larutan, bubuk, emulsi dan krim atau pasta. Berikut adalah penjelasan singkatnya.

1. Shampo larutan Larutannya berbentuk cair dan jernih dan formulasinya meliputi viskositas, warna, kaharuman dan pembentukan dan stabilitas busa serta keawetan. Zat pengawet yang digunakan adalah jenis pengawet yang sangat lazim digunakan yaitu larutan formaldehida seabanyak 0,2% dan 40%nya garam fenilrakasa. Namun penggunaan kedua jenis zat ini dilarang pemerintah, karena sangat beracun, maka penggunannya didalam pengawasan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kandungan parfum sebanyak 0,3% - 1,0%, namun umumnya berkadar 0,5%.

2. Shampo Bubuk Berbentuk tepung dan sebagai zat pelarut Natrium karbobat, Natrium bikarbonat, Natrium seskuikarbonat,Dinatrium fosfat dan Boraks. Shampo bubuk dapat dikombinasikan dengan pewarna rambut alami hena atau kamomil, sehingga dapat memberikan efek warna tersendiri pada rambut. Bila shampo bubukdalam air sadah dapat berbusa, maka bisa di ganti dengan Natrium laurilsulfat.

3. Shampo Emulsi Struktur shampo jenis ini mudah dituang. Karena konsistensinya tidak terlalu kental. Namun tergantung dari zat yang terkandung didalamnya. Jenis shampo ini di pasarkan dan di beri nama seperti shampo lanolin, shampo telur, shampo protein, shampo brendi, shampo susu, shampo lemon atau shampo strawberry.

4. Shampo krim (pasta) Bahan penggunaan shampo krim adalah Natrium alkilsulfat dari jenis alkohol berantai sedang yang dapat memberikan konsistensi kekentalan. Sebagai bahan pengental dapat juga menggunakan malam seperti stilalkohol dan penggunaan dietanolamida dari minyak kelapa atau isopropanolamida laurat.

        Lidah buaya dapat juga digunakan sebagai bahan dasar shampo alami dan sangat cocok digunakan sebagai bahan dasar conditioner. Lidah buaya adalah tumbuhan yang dapat memberikan manfaat yang sangat baik bagi rambut dan kulit kepala, karena lidah buaya kaya akan multivitamin seperti vitamin A, C, E, antibacterial, antimikroba dan antioksidan. Pada era modern saat ini produk shampo yang berbahan dasar lidah buaya selalu di kombinasikan dengan bahan-bahan kimia. Alangkah baiknya penggunaannya lidah buaya diaplikasikan secara mandiri agar tidak mengurangi kealamiannya dan memperburuk kondisi rambut. Manfaat lidah buaya secara tidak langsung dapat mencegah rambut rontok atau mencegah kebotakan, dapat mempercepat proses pertumbuhan rambut bagi bayi, mengangkat ketombe dari kulit kepala serta memberikan sensasi adem dan gatal pada kulit kepala. Lidah buaya juga sangat efektif untuk mengangkat minyak berlebih pada rambut dan kulit kepala. Cara membuat shampo alami dari lidah buaya atau Aloe vera dapat dilakukan dengan cara mandiri dan sederhana.

         Pembuatannya dapat dikombinasikan dengan bahan alami lain seperti madu, urang aring, minyak zaitun dan sebagainya. Berikut adalah cara membuatnya.

Bahan-bahan;
Gel lidah buaya ¹/₄ ɡelas
Minyak zaitun
Minyak mawar
Minyak kelapa ¹/₄ ɡelas

Cara membuat;
Panaskan minyak kelapa minyak kelapa, kemudian masukan ɡel lidah buaya, lalu masukan minyak mawar kedalam manɡkuk dan aduk hinɡɡa merata. Cara pemakaian; Gunakan shampo untuk keramas 1 minggu 2 kali.

       Demikian sekilas informasi tentang pembuatan shampo alami dari lidah buaya. Semoga bermanfaat.