18 August, 2019

Senyawa pupuk dolomite

        Dolomit merupakan suatu bentuk mineral karbonat anhidrat yang terbentuk dari kalsium magnesium karbonat atau dengan istilah CaMg(CO3)2.
Istilah tersebut digunakan juga pada suatu bentuk sedimen batuan karbonat yang sebagian besar terbentuk dari mineral dolomit,  sebutan penamaan untuk jenis batuan dolomit sering disebut dengan nama dolostone. 

         Menurut perjalanannya kemungkinan besar dari mineral dan dolomit pertama kali dijelaskan oleh Carl Linnaeus pada tahun 1768. Pada tahun 1791 mineral dolomit digambarkan sebagai batu oleh naturalis dan geologis Déodat Gratet de Dolomieu Prancis (1750-1801), yang pertama di bangunan kota tua Roma, dan kemudian dijadikan sebagai sampel yang dikumpulkan di pegunungan yang sekarang dikenal sebagai Dolomit Alpen di bagian utara Italia. Nicolas-Théodore de Saussure pertama kalinya menamakan mineral tersebut pada bulan Maret 1792 setelah Dolomieu. Sifat Mineral dolomit mengkristal dalam sistetrigonal-rombohedral. Mineral dolomit membentuk kristal putih, cokelat, abu-abu atau merah muda. Dolomit adalah karbonat ganda, memiliki susunan struktural kalsium dan magnesium yang berselang-seling. Dolomit tidak cepat larut atau berefervesen (mendesis) dalam asam kloridaencer seperti kalsit. Karena Pengembaran kristal adalah sesuatu yang biasa. Terdapat larutan padat antara dolomit,  ankerit yang didominasi oleh besi dan kutnohorit yang didominasi oleh mangan.
Struktur besi yang kecil memberikan kristal berwarna kuning dan coklat. Kandungan mangannya  mencapai 3% Mn0. Kandungan mangan yang tinggi dapat memberikan warna pink kemerahan pada kristal. Timbal, seng, dan kobalt juga menggantikan magnesium dalam strukturnya. Mineral dolomit berhubungan erat dengan huntit Mg3Ca(CO3)4.
Dolomite dapat dilarutkan dengan air yang sedikit asam, area dolomit penting sebagai akuiferdan, kontribusinya dialam berguna untuk pembentukan medan karst.
Pembentukan dolomit modern ditemukan terjadi di bawah kondisi anaerobik di laguna air asin super jenuh di sepanjang pantai Rio de Janeiro Brasil, Yaitu Lagoa Vermelha dan Brejo do Espinho. Dolomit sering dianggap hanya akan berkembang dengan bantuan bakteri pereduksi sulfat atau misalnya Desulfovibrio brasiliensis. Namun dolomit dalam suhu rendah dapat terjadi di lingkungan alami yang kaya akan bahan organik dan sel mikrobial permukaan. Hal ini terjadi akibat kompleksasi magnesium oleh gugus karboksil yang terkait dengan bahan organik.

        Dolomit sering digunakam sebagai batu hias, agregat beton, dan sumber magnesium oksida, seperti proses Pidgeon untuk produksi magnesium. Hal ini merupakan batuan reservoir minyak bumi penting, dan bertindak selaku batuan induk deposit biji logam dasar Mississippi Valley-Type (MVT) seperti timbal, seng, dan tembaga. Ketika batu gamping kalsit langka atau terlalu mahal, dolomit kadang digunakan sebagai pengganti flux untuk peleburan besi dan baja. Namun sebagian besar dolomit olahan digunakan dalam produksi kaca apung.

       Dalam hortikultura, dolomit dan batu kapur, dolomit ditambahkan ke tanah dan campuran pot nirtanah sebagai dapar pH dan sebagai sumber magnesium. Rumah dan wadah berkebun adalah contoh umum penggunaannya.
Dolomit juga digunakan sebagai substrat pada akuarium air laut (air asin) untuk membantu mendapar perubahan pH air.
Dolomit yang dikalsinasi juga digunakan sebagai katalis untuk destruksi tar dalam gasifikasibiomassa pada suhu tinggi.
Peneliti partikel fisika ingin membangun detektor partikel di bawah lapisan dolomit untuk memungkinkan detektor mendeteksi sebanyak mungkin partikel eksotis. Karena dolomit relatif mengandung bahan radioaktif berskala kecil p dan dapat mengisolasi gangguan sinar kosmik tanpa menambah tingkat radiasi latar.

25 July, 2019

Minyak daun cengkeh Pengendali kutu putih/kebul

         Minyak Atsiri yang dihasilkan dari penyulingan tanaman cengkeh, merupakan salah satu dari jenis minyak atsiri  yang mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi.  Seluruh bagian tanaman cengkeh mengandung  minyak,  namun kandungan minyak terbanyak terdapat pada bunga. Penyulingan minyak cengkeh biasanya petani menggunakan metode sangat sederhana,  yakni dengan mengumpulkan runtuhan  daun dan ranting.  

        Pada abad ke 16 Philippus Aureolus Paracelsus seorang pembaharu ilmu kedokteran asal Swiss,  memperkirakan bahwa tanaman cengkeh  bau harumnya didapatkan dari kandungan senyawa tertentu.  Philip menyebutnya Quinta essential.  Hipotesanya menjadi dasar lahirnya industri minyak atsiri di Eropa.  Sejarah penjajahan bangsa Belanda di Indonesia berpengaruh besar terhadap perkembangan minyak atsiri dan menjadi dasar produksi untuk pertama kalinya. Ketika itu di Eropa,  minyak atsiri yang paling populer adalah minyak hasil penyulingan dari bunga lavender.  Kehadiran minyak cengkih ke Eropa menjadi dasar penyulingan tanaman yang berbau harum untuk diambil minyaknya. 

       Minyak cengkeh digunakan diberbagai industri farmasi, parfum, penyedap rasa,  anti jamur, anti bakteri dan racun.  Minyak cengkeh juga dapat digunakan sebagai bius ikan atau sebagai pengganti sianida,  sehingga tindakan penangkapan ikan hidup dapat lebih ramah terhadap lingkungan. Sebuah studi yang dilakukan di University Kuwait menemukan bahwa minyak cengkeh memiliki aktivitas setara dengan benzocain sebagai pereda rasa nyeri dalam mulut. 

‌         Minyak cengkih mengandung eugenol sebanyak 78 - 98%.  Zat tersebut dihasilkan dari kelenjar minyak yang terdapat pada permukaan tubuh bunga cengkih. Secara keseluruhan daun dan ranting cengkih mengandung eugenol dengan konsentrasi lebih banyak dibandingkan bunga cengkih. Pada minyak yang dihasilkan dari daun cengkih terdapat 82 - 88% eugenol dan pada ranting mencapai 90-95%. Dibandingkan minyak dari bunga cengkih yang hanya mengandung 60-90% eugenol, sisanya adalah eugenyl asetat, caryophyllene, dan senyawa minor lainnya. S‌ekarang ini Indonesia dan Madagaskar merupakan produsen utama minyak cengkih.

           Menurut Balai penelitian tanaman obat dan aromatik,  bogor,  menunjukkan minyak daun cengkih dapat mengendalikan serangan kutu kebul / putih atau yang bernama latin planococcus minor.  Kutu kebul merupakan vektor penyakit kerdil pada tanaman lada.  
Penyemprotan pada bibit  dengan minyak daun sirih dengan konsentrasi 5% dengan frekuensi  2 kali dalam seminggu dapat menyebabkan kematian pada kutu kebul hingga mencapai 90%. Karena minyak  daun cengkeh mengandung senyawa eugenol yang bersifat toksik bagi kutu kebul.  Dengan begitu lada dapat tumbuh dengan sebutan hingga 100℅. 

‌          Minyak cengkih dimuat dalam novel Perfume karangan Patrick Süskind. Dalam novel tersebut, disebutkan bahwa minyak cengkih merupakan salah satu campuran untuk menghasilkan minyak wangi beraroma kuat hingga mampu membangunkan orang yang pingsan.



04 March, 2018

Cara membuat Probiotik tanaman

     Probiotik merupakan istilah mikro organisme hidup yang mengandung mikroba (bakteri baik). Penggunaan probiotik sudah banyak diterapkan untuk manusia dan hewan yang berguna untuk kekebalan tubuh. Mikroba probiotik berguna untuk mengubah gula (termasuk laktosa) dan karbohidrat menjadi asam laktat.
Beberapa jenis Produk probiotik, umumnya mengandalkan spesies dari genera Bifidobacterium dan Lactobacillus seperti;
Bifidobacterium bifidum.
Bifidobacterium breve.
Bifidobacterium infantis.
Bifidobacterium longum.
Lactobacillus acidophilus.
Lactobacillus casei.
Lactobacillus plantarum.
Lactobacillus reuteri.
Lactobacillus rhamnosus.
Lactobacillus GG.
Namun sering juga produk probiotik menggunakan spesies ragi yaitu Saccharomyces boulardi.

      Bakteri Asam Laktat (BAL) dapat hidup sama baiknya di lingkungan yang terdapat oksigen (O₂) dan dilingkungan yang tidak ada oksigen (O₂), sehingga termasuk anaerob aerotoleran.
Bakteri Asam Laktat (BAL) memiliki beberapa karateristik tertentu yaitu tidak memiliki porfirin dan sitokrom, katalase negatif, tidak melakukan fosforilasi transpor elektron dan hanya mendapatkan energi dari fosforilasi substrat.
Hampir semua jenis BAL memperoleh energinya dari metabolisme gula, sehingga pertumbuhan dihabitatnya menjadi terbatas, sebab tersedianya gula dalam habitatnya digolongkan kedalam lingkungan yang kaya akan nutrisi bagi kehidupan bakteri itu sendiri.
Sedangkan BAL berkemampuan untuk mengahasilkan senyawa (biosintesis) asam amino, vitamin, purin, pirimidin dan sifatnya hanya terbatas.

       Bagi kehidupan manusia Bakteri Asam Laktat diketahui dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain dengan memproduksi protein yang disebut bakteriosin. Salah satu contoh bakteriosin yang dikenal luas adalah nisin, diproduksi oleh Lactobacillus lactis ssp. lactis.
Nisin dapat menghambat pertumbuhan beberapa bakteri yaitu Bacillus, Clostridium, Staphylococcus, dan Listeria.
Senyawa bakteriosin yang diproduksi BAL dapat bermanfaat, karena dapat menghambat bakteri patogen yang dapat merusak makanan Manusia dan membahayakan jiwa manusia itu sendiri.
Selain bakteriosin, senyawa antimikroba yang dapat diproduksi oleh BAL adalah hidrogen peroksida, asam lemah, reuterin dan diasetil. Senyawa-senyawa tersebut berfungsi untuk memperlama masa simpan dan meningkatkan keamanan produk pangan.
BAL dapat menghasilkan hidrogen peroksida (H₂O₂) untuk melindungi selnya terhadap keracunan oksigen. Namun H₂O₂ dapat bereaksi dengan senyawa lain (contohnya tiosianat endogen dalam susu mentah) hingga menghasilkan senyawa penghambat mikroorganisme lain. Mekanisme ini disebut sebagai sistem antimikroba laktoperoksidase.
Asam laktat dan asam lemah lain yang dihasilkan BAL dapat memberikan efek bakterisidal untuk bakteri lain karena pH lingkungan dapat turun menjadi 3-4,5. Pada pH tersebut, BAL tetap dapat hidup sedangkan bakteri lain, termasuk bakteri pembusuk makanan yang merugikan akan mati. Reuterin adalah senyawa antimikrobial efektif untuk melawan berbagai jenis bakteri (bersifat spektrum luas), yang diproduksi oleh Lactobacillus reuteri selama pertumbuhan anaerobik terjadi dengan keberadaan gliserol.

     Bakteri Asam Laktat (BAL) dapat mengurangi jumlah bakteri patogen secara efektif pada hewan ternak, contohnya bakteri jahat E. coli O157 dan Salmonella.
Selain itu Bakteri Aasam Laktat juga digunakan untuk meningkatkan nutrisi pada tumbuhan/tanaman.
Oleh sebab itulah probiotik tidak dapat dilepaskan dari dunia pertanian, perikanan dan perternakan.
Berikut adalah cara sederhana untuk membuat probiotik tanaman;

Bahan-bahan;
• Biang probiotik : 500 ml.
• Kencing kelinci/sapi : 500 ml.
• Gula pasir : 500 gram.
• Tetes tebu/gula merah : 100 ml.
• Terasi/belacan : 250 gram.
• Air matang 10 l.

Cara membuat;
Masukan semua bahan kedalam wadah dan aduk sampai merata, kemudian simpan kedalam jerigen dan diamkan selama 14 hari dengan tertutup rapat.

Catatan;
Untuk penggunaan gula merah, gulanya harus direbus dengan air terlebih dahulu sampai mencair, setelah gulanya dingin baru dapat digunakan sebagai pengganti molase (tetes tebu).
Gula pasirnya cairkan terlebih dahulu sampai benar-benar mencair.
Untuk penggunaan terasi, terasinya harus haluskan terlebih dahulu.
Karena proses pembuatan probiotik dengan cara an-aerob (tidak membutuhkan udara), usahakan setiap 3 hari sekali atau ditemukan pada jerigen plastik dalam keadaan mengembung, akibat dari desakan udara, maka bukalah tutup jerigen agar gas dalam jerigen dapat keluar, kemudian tutup kembali hingga rapat.

Ciri-ciri keberhasilan;
Aromanya wangi dan sedikit berbau asam seperti bau tape. Kemudian ditemukan jamur yang mengambang dipermukaan larutan.
Jika gagal, maka aroma yang ditimbulkan berbau busuk menyengat. Berwana putih keabu-abuan pekat mengental.

       Demikian sedikit informasi mengenai cara membuat probiotik tanaman. Semoga bermanfaat dan sukses.

18 February, 2018

Shampoo alami dari lidah buaya

         Istilah shampo mulai digunakan pada tahun 1762 yang berarti "memijat". Pada tahun 1860 hingga 1866 yang kemudian diartikan sebagai awal kegiatan mencuci rambut, pada tahun itu pula tercatat untuk pertama kalinya membersihkan rambut menggunakan shampo. Kemudian pada tahun 1954 artinya mulai diperluas penggunaannya sebagai pembersih prabotan, karpet dan sebagainya.

        Shampo dalam bahasa inggris (shampoo) berupa cairan seperti sabun yang berfungsi sebagai peningkatan tegangan permukaan kulit (umumnya kulit kepala) sehingga dapat meluruhkan kotoran (membersihka). Kegiatan ini disebut dengan keramas (membersihkan rambut). Pada saat keramas dianggab dapat meningkatkan kesehatan rambut atau dianggap juga sebagai perawatan rambut dan kulit kepala agar bersih dari minyak, debu, kulit mati dan semua kotoran yang menempel pada rambut seiring dengan aktivitas yang dilakukan. Beberapa industri kecantikan memproduksi shampo dengan menabahkan kondisioner supaya memudahkan konsumen untuk menata rambutnya kembali. Dalam pengertian ilmiahnya, shampo di definisikan sebagai cairan mengandung surfaktan, bahan ini berguna sebagai bahan pengangkat lemak pada rambut dan kulit kepala. Shampo terbuat dari bahan-bahan alami tumbuhan atau zat-zat kimia. Di era modern saat ini bahan tambahan shampo bermacam-macam yaitu sebagai pembersih ketombe, rambut kering dan sebagainya. Namun terdapat beberapa jenis bahan shampo yang dapat menimbulkan alergi pada kulit. Penggunaan shampo untuk anak-anak dan bayi sangat tidak dianjurkan menggunakan shampo untuk orang dewasa. Produsen pembuat shampo bayi dan anak-ank dibuat sedemikian rupa agar tidak pedih dimata. Namun jika shampo untuk manusia digunakan pada hewan peliharaan menjadi sangat beracun bagi hewan tersebut. Karena tedapat beberapa produk shampo yang mengandung seng (Zn), logam ini sangat berbahaya dan beracun bagi hewan. Sedangkan shampo untuk hewan peliharaan mengandung insektisida yang berguna membunuh kutu. Peranan shampo pada dasar sebagai peluruh atau membersihkan secara menyeluruh (clarifying shampoo) biasanya mengandung asam (acid) dari cuka, apel dan lemon. Asam tersebut berguna sebagai peluruh residu atau membersihkan sisa produk perawatan semacam creambath, busa untuk rambut (foam), hairspray, lilin rambut (wax), jelly rambut (gel), dan produk lainnya yang tertinggal di kulit kepala. Namun penggunaannya hanya disarankan 1 minggu sekali. Syarat mutlak shampo yang baik di gunakan adalah sebagai berikut;

1. Shampo harus membentuk busa yang berlebih atau terbentuknya busa lebih cepat, lembut dan mudah dihilangkan dengan membilas dengan air.

2. Shampo harus mempunyai sifat detergensi yang baik dan tidak berlebihan, bila sifat detergenasinya berlebih akan membuat kulit kepala menjadi kering.

3. Shampo harus dapat menghilangkan segala kotoran pada rambut, tetapi dapat mengganti lemak natural yang ikut tercuci dengan zat lipid yang ada di dalam komposisi shampo. Kotoran rambut yang dimaksud tentunya sangat kompleks yaitu : sekret dari kulit, sel kulit yang rusak, kotoran yang disebabkan oleh lingkungan dan sisa sediaan kosmetika.

4. Tidak mengiritasi kulit kepala dan mata.

5. Shampo harus tetap stabil dan Shampo yang dibuat transparan tidak boleh menjadi keruh dalam penyimpanan. Viskosita dan pH-nya juga harus tetap konstan, shampo harus tidak terpengaruh oleh wadahnya ataupun jasad renik dan dapat mempertahankan bau parfum yang ditambahkan ke dalamnya.

         Produk shampo dibuat dengan beberapa jenis yaitu berbentuk larutan, bubuk, emulsi dan krim atau pasta. Berikut adalah penjelasan singkatnya.

1. Shampo larutan Larutannya berbentuk cair dan jernih dan formulasinya meliputi viskositas, warna, kaharuman dan pembentukan dan stabilitas busa serta keawetan. Zat pengawet yang digunakan adalah jenis pengawet yang sangat lazim digunakan yaitu larutan formaldehida seabanyak 0,2% dan 40%nya garam fenilrakasa. Namun penggunaan kedua jenis zat ini dilarang pemerintah, karena sangat beracun, maka penggunannya didalam pengawasan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kandungan parfum sebanyak 0,3% - 1,0%, namun umumnya berkadar 0,5%.

2. Shampo Bubuk Berbentuk tepung dan sebagai zat pelarut Natrium karbobat, Natrium bikarbonat, Natrium seskuikarbonat,Dinatrium fosfat dan Boraks. Shampo bubuk dapat dikombinasikan dengan pewarna rambut alami hena atau kamomil, sehingga dapat memberikan efek warna tersendiri pada rambut. Bila shampo bubukdalam air sadah dapat berbusa, maka bisa di ganti dengan Natrium laurilsulfat.

3. Shampo Emulsi Struktur shampo jenis ini mudah dituang. Karena konsistensinya tidak terlalu kental. Namun tergantung dari zat yang terkandung didalamnya. Jenis shampo ini di pasarkan dan di beri nama seperti shampo lanolin, shampo telur, shampo protein, shampo brendi, shampo susu, shampo lemon atau shampo strawberry.

4. Shampo krim (pasta) Bahan penggunaan shampo krim adalah Natrium alkilsulfat dari jenis alkohol berantai sedang yang dapat memberikan konsistensi kekentalan. Sebagai bahan pengental dapat juga menggunakan malam seperti stilalkohol dan penggunaan dietanolamida dari minyak kelapa atau isopropanolamida laurat.

        Lidah buaya dapat juga digunakan sebagai bahan dasar shampo alami dan sangat cocok digunakan sebagai bahan dasar conditioner. Lidah buaya adalah tumbuhan yang dapat memberikan manfaat yang sangat baik bagi rambut dan kulit kepala, karena lidah buaya kaya akan multivitamin seperti vitamin A, C, E, antibacterial, antimikroba dan antioksidan. Pada era modern saat ini produk shampo yang berbahan dasar lidah buaya selalu di kombinasikan dengan bahan-bahan kimia. Alangkah baiknya penggunaannya lidah buaya diaplikasikan secara mandiri agar tidak mengurangi kealamiannya dan memperburuk kondisi rambut. Manfaat lidah buaya secara tidak langsung dapat mencegah rambut rontok atau mencegah kebotakan, dapat mempercepat proses pertumbuhan rambut bagi bayi, mengangkat ketombe dari kulit kepala serta memberikan sensasi adem dan gatal pada kulit kepala. Lidah buaya juga sangat efektif untuk mengangkat minyak berlebih pada rambut dan kulit kepala. Cara membuat shampo alami dari lidah buaya atau Aloe vera dapat dilakukan dengan cara mandiri dan sederhana.

         Pembuatannya dapat dikombinasikan dengan bahan alami lain seperti madu, urang aring, minyak zaitun dan sebagainya. Berikut adalah cara membuatnya.

Bahan-bahan;
Gel lidah buaya ¹/₄ ɡelas
Minyak zaitun
Minyak mawar
Minyak kelapa ¹/₄ ɡelas

Cara membuat;
Panaskan minyak kelapa minyak kelapa, kemudian masukan ɡel lidah buaya, lalu masukan minyak mawar kedalam manɡkuk dan aduk hinɡɡa merata. Cara pemakaian; Gunakan shampo untuk keramas 1 minggu 2 kali.

       Demikian sekilas informasi tentang pembuatan shampo alami dari lidah buaya. Semoga bermanfaat.

29 October, 2017

Cara menyemprot rumput yang baik dan benar / Takaran penggunaan herbisida

    Menyemprot rumput atau gulma di lahan perkebunan atau pertanian menjadi solusi untuk meringankan beban pengerjaan.
Sekarang ini penyemprotan gulma banyak digandrungi dan sudah terbukti mempersempit masa operasional.
Namun yang terjadi dilapangan banyak dijumpai petani menggunakan takaran / dosis tidak sesuai standart.
Maka dari kebiasaan dan pola kerja petani seperti ini harus dapat dirubah, supaya kedepan populasi tumbuh-tumbuhan tidak punah, karena ulah manusia.

      Pada dasarnya gulma yang dianggap sebagai pengganggu bukan tidak memiliki manfaat sama sekali.
Namun setiap spesies tertentu ada yang dapat digunakan sebagai bio ethanol, kosmetika, keperluan farmasi, bahan baku kimia dan pupuk.
   Mulai saat ini gunakanlah pembasmi gulma / herbisida secara baik dan bijaksana.

      Cara kerjanya harus laksanakan pada waktu cuaca cerah dan melihat kondisi arah angin.
Jika menyemprot saat angin bertiup. Maka jangan menyemprotkan herbisida melawan / menghadap arah angin. Namun harus mengikuti arah angin bertiup.
    Untuk takaran / dosis harus ditinjau dari kondisi gulma di kebun dan herbisida disesuaikan dengan sifat gulma.

     Berikut adalah nama produk herbisida serta penggunaan takaran herbisida bersifat glifosat, sistemik dan kontak.
A. Produk herbisida bersifat glifosat seperti Roundup, Rambo dsb.
B. Produk herbisida bersifat sistemik seperti Garlon, Starlon dsb.
C. Produk herbisida bersifat kontak Gramoxone, Noxone dsb.

      Kemudian kondisi gulma dibagi menjadi tiga yaitu ;

1. Gulma ringan.
- Dosis gulma ringan seperti jenis rumput - rumputan, takaran yang dapat diterapkan antara 50 - 70 cc per 15 - 20 liter air.

2. Gulma sedang.
- Dosis gulma sedang seperti jenis gulma berdaun sempit dan gulma berdaun lebar, untuk umur gulma antara 3 - 5 bulan dengan ketinggian 30 - 50 cm. Takaran yang dapat diterapkan antara ±100 cc per 15 - 20 liter air.

3. Gulma berat.
- Dosis berat sedang seperti gulma berdaun sempit dan gulma berdaun lebar, untuk umur yang sangat tua dengan ketinggian mencapai bahu dan kepala orang dewasa. Takaran yang tepat di terapkan antara 120 - 150 cc per 15 - 20 liter air.
Menyemprot gulma berat tidak efektif dilakukan, sebab kerugian  yang paling menonjol adalah kematian gulma  yang tidak maksimal.
Jika di paksakan. Maka penyemprotan ulang hingga 2 sampai 4 kali.

     Jika ingin mendapatkan hasil maksimal dalam penyemprotan.
Maka pencampuran herbisida harus diperhatikan.
Bila menggunakan herbisida bersifat glifosat,kontak dan sistemik.
Semua itu tergantung dari merk dan jenis herbisida itu sendiri.
Pencampuran ini pun terbagi menjadi 2 metode dan perbandingan hasil kematian gulma cukup jauh.
Berikut adalah langkah pelaksanaannya?

1.  Caranya masukkan kurang lebih 2 gelas air bersih kedalam tanki semprotan.
Kemudian masukkan herbisida kedalam tanki semprot.
Setelah semua selasai, tambahkan  lagi air sampai penuh tanki.

2. Cara kedua ini memang lebih rumit . Namun sangat membantu untuk medan berbukit.
Gunakan galon / jerigen ukuran 20 liter.
Masukkan sedikit air kedalam jerigen. Tujuannya untuk memecah 2 jenis herbisida yang akan digunakan.
Kemudian masukkan kedua herbisida yang bersifat glifosat dan kontak secara terpisah kedalam jerigen.
Setelah itu isi jerigen dengan air sampai penuh.
Cara pengerjaannya tinggal tuangkan air herbisida dari jerigen kedalam tanki semprot.

    Keunggulan dari pencampuran kedua sifat herbisida ini sangat efektif membasmi gulma pakis, ilalang dan anak kayu sekaligus.
Kemudian keuntungannya dapat menekan biaya operasional dan upah pekerja.

    Keterangan ;
Untuk mengatasi gulma berdaun sempit seperti ilalang, paitan, tempuyung dll. Herbisida yang digunakan bersifat glifosat seperti round up atau sejenisnya.
Untuk mengatasi gulma berdaun lebar seperti senggani, pakis, kutu babi, anak kayu. Herbisida yang digunakan bersifat kontak atau sistemik, seperti gramoxone, noxone atau sejenisnya dan garlon atau sejenisnya.
Namun hanya gulma kentangan yang paling baik dibasmi oleh herbisida bersifat sistemik.

     Untuk pencampuran herbisida bersifat glifosat bisa juga menggunakan herbisida bersifat sistemik seperti aly dan garlon.
Namun kelemahan dari herbisida bersifat sistemik seperti garlon,  tidak bisa dicampur secara langsung kedalam herbisida bersifat glifosat seperti round up.
Cara pencampurannya harus sendiri-sendiri kedalam tanki semprot.
Contohnya;  masukkan round up, air, lalu garlon kedalam tanki semprot atau pun jerigen sesuai dosis.

Catatan ;
   Untuk penggunaan herbisida kimia harus baca aturan pakai dan menggunakan alat pendukung seperti masker dan pakaian tertutup.
Tanki semprot tidak boleh bocor, karena kulit akan terkelupas / cedera, bila menggunakan herbisida kimia bersifat kontak.

   Demikian sedikit informasi mengenai menyemprotkan herbisida kimia dan mengulas sedikit tentang dosis atau takaran yang baik.

   Gunakan kemajuan teknologi pertanian pada tempatnya, terlebih menggunakan herbisida kimia.
   Jika potret kerusakan alam dimasa depan itu terjadi, maka itu adalah warisan dari tangan-tangan kita sekarang.

Baca informasi lain;
Pertolongan pertama keracunan herbisida.
Panduan budidaya ikan.
Cara mengatasi gulma anak kayu.
Cara membasmi pakis.
Cara membasmi ilalang yang bandel.

   Semoga bermanfaat dan membantu.
            Sekian dan terimakasih.
                

21 October, 2017

Cara membuat Mikoriza

      Mikoriza adalah suatu bentuk simbiosis antara cendawan (fungi) dengan tumbuhan tingkat tinggi (tumbuhan berpembuluh, Tracheophyta), khususnya pada sistem perakaran.
Namun ada juga cendawan yang bersimbiosis dengan cendawan lainnya,
Sedangkan mikoriza adalah sebutan untuk cendawan yang menginfeksi akar tumbuhan.
Simbiosis tersebut adalah bentuk simbiosis mutualisme, meskipun demikian terdapat juga beberapa kasus berupa simbiosis parasitisme lemah.
Mikoriza merupakan gejala umum pada perakaran tumbuhan. Sekitar 90% suku tumbuhan (mencakup sekitar 80% spesies tumbuhan) memiliki asosiasi simbiotik ini. Catatan fosil menunjukkan asosiasi ini telah ada sejak Zaman Karbon.
Nama "mikoriza" adalah serapan dari istilah bahasa Inggris, mycorrhiza, yang juga bentukan dari dua kata bahasa Yunani Kuno: μύκης mýkēs, "jamur", dan ῥίζα rhiza ‚"akar".

      Mikoriza memerlukan akar pada tumbuhan untuk melengkapi daur hidupnya. Sebaliknya, beberapa tumbuhan bahkan ada yang tergantung pertumbuhannya dengan mikoriza. Beberapa jenis tumbuhan tidak dapat tumbuh atau terhambat pertumbuhannya tanpa kehadiran mikoriza di akarnya adalah semaian pinus, biasanya akan gagal tumbuh bila setelah pemindahan tidak ada terbentuknya jaringan mikoriza di sekitar akar. Namun hanya sedikit kelompok tumbuhan yang tidak menjadi simbion yaitu seperti Brassicaceae, Commelinaceae, Juncaceae, Proteaceae, Capparaceae, Cyperaceae, Polygonaceae, Resedaceae, Urticaceae, dan Caryophyllales.
Mikoriza dapat diinokulasi secara buatan. Namun inokulasi mikoriza asing memerlukan bantuan mikoriza lokal, misalnya dengan menambahkan tanah dari tempat asal tumbuhan.
Terdapat dua kelompok mikoriza yaitu ektomikoriza (EcM) dan endomikoriza (EM).

      Endomikoriza terutama akan didominasi oleh mikoriza arbuskular (arbuscular mycorrhizae, AM), selain itu akan ditambah dengan sekelompok mikoriza erikoid dan mikoriza arbutoid yang menginfeksi tumbuhan kelompok Ericoidae.
Semua endomikoriza termasuk ke dalam filum Glomeromycota, misalnya genus Gigaspora, Scultellospora, Acaulospora, Entrophospora, Glomus, dan Sclerocystis. Terdapat sekitar 150 jenis (spesies) spora cendawan AM yang telah dideskripsi. AM tergolong dalam kelompok khusus dari populasi mikoriza yang sangat banyak mengkolonisasi rizosfer yaitu di dalam akar, permukaan akar dan di daerah sekitar akar. Hifa eksternal yang berhubungan dengan tanah dan struktur infeksi seperti arbuskula di dalam akar menjamin adanya perluasan penyerapan unsur-unsur hara dari tanah dan peningkatan transfer hara (khususnya fosfor) ke tumbuhan, sedangkan cendawan memperoleh karbon organik dari tumbuhan inangnya.

      Mikoriza arbuskular (AM, dahulu disebut mikoriza vesikular-arbuskular, VAM) tumbuh dari luar perakaran lalu masuk ke dalam jaringan perakaran dan pada gilirannya memasuki sel-sel perakaran. AM di dalam jaringan akan membentuk arbuskula yaitu meliputi jaringan hifa yang menembus sela-sela sel dan bahkan menembus sel melalui plasmalema. Di dalam sel, hifa akan membentuk vesikula, suatu gelembung-gelembung kecil di sitoplasma. AM sulit ditumbuhkan secara aksenik (media buatan) sehingga MVA dianggap merupakan simbionobligat (wajib).

      Pada dasarnya Mikoriza berfungsi membantu penyerapan unsur hara tanah oleh tanaman. Menurut penelitian adanya mikoriza dapat meningkatkan penyerapan unsur P hingga 25%. Selain itu mikoriza juga berfungsi untuk menghasilkan hormon dan zat pengatur tumbuh seperti auksin, sitokinin dan giberelin.
Fungsi lain dari mikoriza adalah menghasilkan zat antibiotik yang melindungi tanaman dari pathogen akar. Mikoriza juga bisa merangsang aktivitas mikroorganisme tanah yang menguntungkan dan memperbaiki struktur dan agregasi tanah, ada pun fungsi lainnya untuk membangun tanaman agar lebih tahan terhadap kekeringan dengan menginfeksi akar dan memperpanjang hyfa dalam mencari air di dalam tanah.

Cara membuat stater/isolat Mikoriza;
Ambil akar tanaman (boleh apa saja) yg sudah terkontaminasi Micoriza. Biasanya banyak terdapat di lahan yg gersang/tandus/miskin unsur hara. Yang paling banyak sewaktu musim kemarau panjang. Gali tanahnya sedalam 30-40 cm atau jika digali lebih dalam lebih bagus.
Ciri-ciri akar yang terkontaminasi Micoriza akar diselimuti hypa jamur dan akarnya panjang.
Jika sudah dapat sebaiknya Biang Micoriza tersebut di masukan dalam wadah/tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung.

Cara memperbanyak Mikoriza;
Pasir/tanah/arang sekam dipanaskan selama 1 – 2 jam, tujuannya agar steril dan miskin unsur hara.
Kemudian masukkan ke dalam pot/polibag/bak plastik sampai ¾ volumenya.
Siapkan benih (apa saja, boleh jagung/cabe/tomat dll) yang sekiranya memiliki akar panjang, baiknya yang sudah berkecambah atau tumbuh 2-3 daun.
Lalu biarkan benih tumbuh sampai berumur 2 minggu dengan melakukan penyiraman secara teratur di tambahkan pupuk organik sedikit.
Kemudian masukkan starter/isolat mikoriza yang berupa akar bermikoriza/spora MVA di sekitar perakaran sebanyak 0,5 – 1 gram.
Pelihara selama 2 bulan, sambil di siram dan boleh diberi pupuk cair yang berkadar P rendah.
Saat masuk bulan ke 3, hentikan penyiraman selama 1 bulan.
Simpan semua biakan/pot/polybag di tempat yang terkena sinar matahari penuh
Potong tumbuhan inangnya, sisakan batangnya saja kurang lebih 1/3 nya
2-3 minggu kemudian Micoriza dan sudah siap di panen.
Pemanenan dilakukan dengan cara membongkar tanaman inang dan mengambil bagian akarnya. Akar lalu dipotong kecil-kecil (± 0,5 cm) dan dicampur dengan media tanamnya. Masukan dalam kantong plastik.
Jika tidak langsung di aplikasikan simpan di tempat yang teduh, lebih bagus di lemari es.

Cara aplikasi ke media tanam;
Caranya membuat lubang tanam sedalam 5-10 cm, kemudian ambil tanahnya dan campurkan dengan mikoriza.
Untuk lahan yang cukup luas bisa langsung di campurkan dengan lahan sewaktu pengolahan tanah ( seminggu sebelum tanam.
Dosis yang digunakan minimal 15 – 20 gram/bibit atau untuk 1 m².
Aplikasi sebaiknya dilakukan pada waktu sore hari (pukul 16.00 – 18.00 WIB).

Catatan;
Sebaiknya pembiakan dibuat sebanyak mungkin dan disesuaikan dengan lahan/media tanam yang akan di tanami.
Aplikasinya hanya digunakan sekali untuk seumur hidup, selama tidak memakai pestisida kimia.

      Demikian sedikit informasi mengenai mengenai cara membuat dan memperbanyak mikoriza.
Semoga bermanfaat dan sukses.

04 October, 2017

Mengenal Bakteria

      Bakteri bersifat kosmopolitan, karena merupakan makhluk hidup yang  paling banyak jumlahnya dan tersebar luas hampir di semua tempat seperti di makanan , tanah, air, udara, dalam tubuh makhluk hidup dan bahkan di tempat yang sangat ekstrim seperti di dalam magma. Bakteri merupakan mikroorganisme uniseluler prokariotik atau inti selnya tidak memiliki membran/selaput inti yang mempunyai diding sel seperti tumbuhan namun umumnya tidak berklorofil.

  Ciri-ciri bakteri;
1. Tubuhnya terdiri atas satu sel (uniselluler).
2. Tidak memiliki membran inti sel (Prokariot).
3. Ukuran tubuhnya rata-rata 1 - 5 mikron.
4. Pada umumnya tidak memiliki klorofil.
5. Memiliki bentuk bermacam-macam.
6. Parasit atau hidup bebas.
7. Hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dan dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan.
8. Dapat hidup di lingkungan keras / ekstrim seperti pada mata air panas, kawah/magma.

Struktur bakteri; 
Struktur bakteri dibagi menjadi dua bagian yaitu;

1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri).
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu).
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.

Struktur Dasar Bakteri;
1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).

2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. Di bagian dalam membran plasma terdapat lekukan-lekukan yang disebut mesosom.

3. Mesosom daerah atau  bagian dalam membran plasma yang mengalami lipatan. Fungsinya diduga sebagai organel respirasi sel. berarti mesosom menggantikan peranan organel mitikondria pada sel eukariotik. Namun keberadaan mesosom itu sendiri masih diperdebatkan sampai sekarang.

4. Sitoplasma adalah cairan sel.  di dalam sitoplasma terdapat organel-organel dari sel seperti ribosom, mitokondria, retikulum endoplasma dan lain sebagainya.

5. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma berbentuk bulat-bulat kecil, tersusun atas protein dan RNA. Fungsinya untuk sintesa protein.

6. Granula penyimpanan, untuk menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.

Struktur tambahan bakteri; 
1. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.

2. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Bentuknya mirip cambuk

3. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.

4. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.

5. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.

6. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif yang terbentuk jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.

Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil. Berbagai macam bentuk bakteri :

1. Bakteri Kokus :

a.Monokokus yaitu berupa sel bakteri bulat tunggal.

b.Diplokokus yaitu dua sel bakteri bulat yang berdempetan.

c.Tetrakokus yaitu empat sel bakteri bulat yang berdempetan berbentuk segi empat.

d.Sarkina yaitu delapan sel bakteri bulat yang berdempetan membentuk kubus.

e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri bulat berdempetan membentuk rantai.

f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur.

2. Bakteri Basil :

a. Monobasil yaitu berupa sel bakteri batang tunggal.

b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri batang yang berdempetan.

c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai.

3. Bakteri Spirilia :

a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang.

b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup

c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma.

Alat Gerak Bakteri

Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya. Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu :

A. Monotrik B. Lofotrik C. Lofotrik D. Peritrik

a. Atrik, tidak mempunyai flagel.
b. Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.
c. Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.
d. Amfitrik, mempunyai flagel pada kedua ujungnya.
e. Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri

Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran populasi. Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah :

1. Suhu
2. Derajat keasaman atau pH
3. Konsentrasi garam
4. Sumber nutrisi
5. Zat-zat sisa metabolisme
6. Zat kimia

Hal tersebut diatas bervariasi menurut spesies bakterinya.misalnya berdasarkan kisaran suhu tempat hidupnya bakteri dibagi menjadi 4 golongan :

a. Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30 °C
b. Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° – 55 °C
c. Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75 °C
d. Bakteri hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada kisaran suhu 65 - 114 °C

Penggolongan bakteri berdasarkan sumber oksigen yang diperlukan dalam proses respirasi. Bakteri itu dikelompokan sebagai berikut :

a. Bakteri aerob, yaitu bakteri yang menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya. Misal: Nitrosococcus, Nitrosomonas dan Nitrobacter.
b. Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya. Misal: Streptococcus lactis
c. Bakteri aerob obligat, yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana mengandung oksigen. Misal: Nitrobacter dan Hydrogenomonas.
d. Bakteri anaerob obligat, yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana tanpa oksigen. Misal: Clostridium tetani.  Bakteri ini penyebab penyakit tetanus, oleh karena itu orang yang terkena tetanus diberikan udara yang kaya oksigen untuk mempercepat proses penyembuhannya.
e. Bakteri anaerob fakulatif, yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen. Misal: Escherichia coli, Salmonella thypose dan Shigella.

Penggolongan bakteri berdasarkan cara mendapatkan makanan :

a. Bakteri heterotrof
yaitu bakteri yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Bakteri heterotrof dibagi lagi menjadi 2 yaitu bakteri saprofit dan parasit. Bakteri saprofit adalah bakteri yang mendapatkan makanan dari sisa-sisa makhluk hidup seperti kotoran, sampah dan bangkai makhluk hidup. Sedangkan bakteri parasit memperoleh makanan dari mengambil makanan makhluk hidup inangnya.

b. Bakteri autotrof
yaitu bakteri yang dapat menyusun zat makanan sendiri dari zat anorganik yang ada. Dari sumber energi yang digunakannya, bakteri autotrof  dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: bakteri  fotoautotrof dan kemoautotrof.
Bakteri fotoautrotof  yaitu bakteri yang memanfaatkan cahaya sebagai energi untuk mengubah zat anorganik menjadi zat organik melalui proses fotosintesis. Contoh bakteri ini adalah: bakteri hijau, bakteri ungu.
Bakteri kemoautrotof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia yang diperolehnya pada saat terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan melepaskan hidrogen. Contoh bakteri ini adalah: Nitrosomonas , Nitrosocoocus, Nitrobacter

Cara Perkembangbiakan bakteri

Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.

Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik antara bakteri satu dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.

Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

1. Transformasi
adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain tanpa kontak langsung. Pada proses transformasi saat sel bakteri donor mengalami lisis/hancur akan menyebarkan materi genetik ke lingkungan sebagian dari materi genetik akan bergabung dengan materi genetik bakteri penerima. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi.

2. Transduksi
adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan virus. Selama transduksi, sel bakteri donor terinfeksi oleh virus bakteri / bakteriofage sehinggga bakteri mengalami siklis litik yang diakhiri dengan pecahnya sel bakteri/lisis dan mengeluarkan virus-virus baru hasil reproduksi virus dalam sel bakteri dan virus-virus baru ini juga membawa materi genetik dari bakteri. Virus-virus baru/bakteriofage yang nonvirulen (menimbulkan siklus lisogen) memindahkan materi genetik/DNA yang dibawanya dan bersatu dengan DNA bakteri inangnya. Materi genetik/DNA dari virus ini disebut profag.

3. Konjugasi
adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan yang disebut pilus. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.

Peranan Bakteri Dalam kehidupan manusia

bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang merugikan.

Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :

1. Pembusukan/penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie

2. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya :
Acetobacter pada pembuatan asam cuka
Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt
Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco
Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
3. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.

4. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus, Nitrosomonas dan Nitrobacter yang berperan dalam proses nitrifikasi mengikat Nitrogen bebas di udara dalam bentuk akhir ion nitrat yang dibutuhkan tanaman. Proses nitrifikasi sebenarnya terdiri dari dua tahap yaitu :
Nitritasi : oksidasi amonia (NH3) menjadi nitrit (NO2-) oleh bakteri nitrit. Proses ini dilakukan oleh kelompok bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus.
Nitratasi : oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat (NO3-) oleh bakteri nitrat. Proses ini dilakukan oleh kelompok bakteri Nitrobacter
5. Penghasil antibiotik contohnya adalah :
Bacillus polymyxa penghasil antibiotik untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif
Bacillus subtilis penghasil antibiotik untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif
Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan TBC
6. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum

7. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium

8. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.

Bakteri yang merugikan sebagai berikut :

1. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum

2. Penyebab penyakit pada manusia contohnya :
Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit TBC 
Vibrio cholerae penyebab kolera atau muntaber
Clostridium tetani penyebab penyakit tetanus
Mycobacterium leprae penyebab penyakit lepra
3. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis penyebab penyakit antraks pada sapi

4. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya :
Pseudomonas solanacearum penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terungdll
Agrobacterium tumafaciens penyebab tumor pada tumbuhan