21 October, 2017

Cara membuat Mikoriza

      Mikoriza adalah suatu bentuk simbiosis antara cendawan (fungi) dengan tumbuhan tingkat tinggi (tumbuhan berpembuluh, Tracheophyta), khususnya pada sistem perakaran.
Namun ada juga cendawan yang bersimbiosis dengan cendawan lainnya,
Sedangkan mikoriza adalah sebutan untuk cendawan yang menginfeksi akar tumbuhan.
Simbiosis tersebut adalah bentuk simbiosis mutualisme, meskipun demikian terdapat juga beberapa kasus berupa simbiosis parasitisme lemah.
Mikoriza merupakan gejala umum pada perakaran tumbuhan. Sekitar 90% suku tumbuhan (mencakup sekitar 80% spesies tumbuhan) memiliki asosiasi simbiotik ini. Catatan fosil menunjukkan asosiasi ini telah ada sejak Zaman Karbon.
Nama "mikoriza" adalah serapan dari istilah bahasa Inggris, mycorrhiza, yang juga bentukan dari dua kata bahasa Yunani Kuno: μύκης mýkēs, "jamur", dan ῥίζα rhiza ‚"akar".

      Mikoriza memerlukan akar pada tumbuhan untuk melengkapi daur hidupnya. Sebaliknya, beberapa tumbuhan bahkan ada yang tergantung pertumbuhannya dengan mikoriza. Beberapa jenis tumbuhan tidak dapat tumbuh atau terhambat pertumbuhannya tanpa kehadiran mikoriza di akarnya adalah semaian pinus, biasanya akan gagal tumbuh bila setelah pemindahan tidak ada terbentuknya jaringan mikoriza di sekitar akar. Namun hanya sedikit kelompok tumbuhan yang tidak menjadi simbion yaitu seperti Brassicaceae, Commelinaceae, Juncaceae, Proteaceae, Capparaceae, Cyperaceae, Polygonaceae, Resedaceae, Urticaceae, dan Caryophyllales.
Mikoriza dapat diinokulasi secara buatan. Namun inokulasi mikoriza asing memerlukan bantuan mikoriza lokal, misalnya dengan menambahkan tanah dari tempat asal tumbuhan.
Terdapat dua kelompok mikoriza yaitu ektomikoriza (EcM) dan endomikoriza (EM).

      Endomikoriza terutama akan didominasi oleh mikoriza arbuskular (arbuscular mycorrhizae, AM), selain itu akan ditambah dengan sekelompok mikoriza erikoid dan mikoriza arbutoid yang menginfeksi tumbuhan kelompok Ericoidae.
Semua endomikoriza termasuk ke dalam filum Glomeromycota, misalnya genus Gigaspora, Scultellospora, Acaulospora, Entrophospora, Glomus, dan Sclerocystis. Terdapat sekitar 150 jenis (spesies) spora cendawan AM yang telah dideskripsi. AM tergolong dalam kelompok khusus dari populasi mikoriza yang sangat banyak mengkolonisasi rizosfer yaitu di dalam akar, permukaan akar dan di daerah sekitar akar. Hifa eksternal yang berhubungan dengan tanah dan struktur infeksi seperti arbuskula di dalam akar menjamin adanya perluasan penyerapan unsur-unsur hara dari tanah dan peningkatan transfer hara (khususnya fosfor) ke tumbuhan, sedangkan cendawan memperoleh karbon organik dari tumbuhan inangnya.

      Mikoriza arbuskular (AM, dahulu disebut mikoriza vesikular-arbuskular, VAM) tumbuh dari luar perakaran lalu masuk ke dalam jaringan perakaran dan pada gilirannya memasuki sel-sel perakaran. AM di dalam jaringan akan membentuk arbuskula yaitu meliputi jaringan hifa yang menembus sela-sela sel dan bahkan menembus sel melalui plasmalema. Di dalam sel, hifa akan membentuk vesikula, suatu gelembung-gelembung kecil di sitoplasma. AM sulit ditumbuhkan secara aksenik (media buatan) sehingga MVA dianggap merupakan simbionobligat (wajib).

      Pada dasarnya Mikoriza berfungsi membantu penyerapan unsur hara tanah oleh tanaman. Menurut penelitian adanya mikoriza dapat meningkatkan penyerapan unsur P hingga 25%. Selain itu mikoriza juga berfungsi untuk menghasilkan hormon dan zat pengatur tumbuh seperti auksin, sitokinin dan giberelin.
Fungsi lain dari mikoriza adalah menghasilkan zat antibiotik yang melindungi tanaman dari pathogen akar. Mikoriza juga bisa merangsang aktivitas mikroorganisme tanah yang menguntungkan dan memperbaiki struktur dan agregasi tanah, ada pun fungsi lainnya untuk membangun tanaman agar lebih tahan terhadap kekeringan dengan menginfeksi akar dan memperpanjang hyfa dalam mencari air di dalam tanah.

Cara membuat stater/isolat Mikoriza;
Ambil akar tanaman (boleh apa saja) yg sudah terkontaminasi Micoriza. Biasanya banyak terdapat di lahan yg gersang/tandus/miskin unsur hara. Yang paling banyak sewaktu musim kemarau panjang. Gali tanahnya sedalam 30-40 cm atau jika digali lebih dalam lebih bagus.
Ciri-ciri akar yang terkontaminasi Micoriza akar diselimuti hypa jamur dan akarnya panjang.
Jika sudah dapat sebaiknya Biang Micoriza tersebut di masukan dalam wadah/tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung.

Cara memperbanyak Mikoriza;
Pasir/tanah/arang sekam dipanaskan selama 1 – 2 jam, tujuannya agar steril dan miskin unsur hara.
Kemudian masukkan ke dalam pot/polibag/bak plastik sampai ¾ volumenya.
Siapkan benih (apa saja, boleh jagung/cabe/tomat dll) yang sekiranya memiliki akar panjang, baiknya yang sudah berkecambah atau tumbuh 2-3 daun.
Lalu biarkan benih tumbuh sampai berumur 2 minggu dengan melakukan penyiraman secara teratur di tambahkan pupuk organik sedikit.
Kemudian masukkan starter/isolat mikoriza yang berupa akar bermikoriza/spora MVA di sekitar perakaran sebanyak 0,5 – 1 gram.
Pelihara selama 2 bulan, sambil di siram dan boleh diberi pupuk cair yang berkadar P rendah.
Saat masuk bulan ke 3, hentikan penyiraman selama 1 bulan.
Simpan semua biakan/pot/polybag di tempat yang terkena sinar matahari penuh
Potong tumbuhan inangnya, sisakan batangnya saja kurang lebih 1/3 nya
2-3 minggu kemudian Micoriza dan sudah siap di panen.
Pemanenan dilakukan dengan cara membongkar tanaman inang dan mengambil bagian akarnya. Akar lalu dipotong kecil-kecil (± 0,5 cm) dan dicampur dengan media tanamnya. Masukan dalam kantong plastik.
Jika tidak langsung di aplikasikan simpan di tempat yang teduh, lebih bagus di lemari es.

Cara aplikasi ke media tanam;
Caranya membuat lubang tanam sedalam 5-10 cm, kemudian ambil tanahnya dan campurkan dengan mikoriza.
Untuk lahan yang cukup luas bisa langsung di campurkan dengan lahan sewaktu pengolahan tanah ( seminggu sebelum tanam.
Dosis yang digunakan minimal 15 – 20 gram/bibit atau untuk 1 m².
Aplikasi sebaiknya dilakukan pada waktu sore hari (pukul 16.00 – 18.00 WIB).

Catatan;
Sebaiknya pembiakan dibuat sebanyak mungkin dan disesuaikan dengan lahan/media tanam yang akan di tanami.
Aplikasinya hanya digunakan sekali untuk seumur hidup, selama tidak memakai pestisida kimia.

      Demikian sedikit informasi mengenai mengenai cara membuat dan memperbanyak mikoriza.
Semoga bermanfaat dan sukses.

No comments: