28 August, 2016

Mengenal EM4

   EM-4 atau lebih dikenal dengan kepanjangan dari effective microorganisms 4 untuk tanaman yaitu bakteri fermentasi berbahan organik tanah yang menyuburkan dan menyehatkan tanaman.
Dari hasil seleksi alami mikrooganisme fermentasi dan sintetik didalam tanah terciptalah EM.

   Em mengandung bakteri fermentasi dari genus Lactobacillus, Jamur permentasi Actinomycetes Bakteri fotosintetik Bakteri pelarut fosfat dan ragi.
Untuk memfermentasi bahan organik didalam tanah menjadi unsur-unsur organik dan meningkatkan kesuburan tanah serta produktivitas tanaman.

  Em sangat cocok untuk tanaman perkebunan, holtikultura, padi dan palawija, karena sifatnya yang tidak beracun dan tidak menimbulkan pencemaran.
Komposisi jenis bakteri dan kandungan zat hara EM-4 adalah sebagai berikut.
Komposisi EM-4;
Jenis bakteri dan jumlah (sel/ml) ;
- Total plate count : 2,8 x 10⁶.
- Bakteri pelarut fosfat : 3,4 x 10⁵.
- Lactobacillus : 3,0 x 10⁵.
- Yeast 1,95 x 10³
- Actinomycetes : +.
- Bakteri fotosintetik : +.
- E,coli : 0.
- Salmonella : 0.

Kandungan zat hara  dan jumlah;
- C-Organik : 1,88% w/w.
- Nitrogen : 0,68% w/w.
- P2O5 : 136,78% ppm.
- K2O : 8403,70% ppm.
- Alumunium, Al : < 0,01 ppm.
- Calsium, Ca : 3062,29 ppm.
- Copper, Cu : 1,14 ppm.
- Iron, Fe : 129,38 ppm.
- Magnesium, Mg : 401,58 ppm.
- Mangan, Mn : 4,00 ppm.
- Sodium, Na : 145,68 ppm.
- Nickel, Ni : < 0,05 ppm.
- Zinc, Zn : 1,39 ppm.
- Boron, B : <0,0002 ppm.
- Chlorida, Cl : 2429,54 ppm.
- Ph : 3,73.

Dikutip dari  Lab. MIPA IPB 026/ IPBCC/ An-Milk/ 6/ 11.
Lab. EMRO INC, JAPAN 2011.

Kegunaan Em4 ;

Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi.
Memfermentasi dan mendekomposisi bahan organik tanah dengan cepet (bokasi).
Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dan menyehatkan tanaman.

Petunjuk pemakaian Em4;
1. Pembuatan pupuk organik bokasi padat.
Campurkan bahan-bahan organik secara merata, siramkan larutan EM4 yang telah dicampur dengan gula/molase dan air (1:1:50) buat adonan dengan kadar air 30-40%, Selanjutnya fermentasi selama 1 minggu dalam keadaan tertutup. Pupuk siap digunakan setelah diangin-anginkan. 1 liter EM4 cukup membuat 1 ton pupuk organik padat bokasi. Pupuk organik dapat digunakan sebagai pupuk dasar.

2. Pembuatan pupuk bokasi cair.
Campurkan 1 liter EM4 + 1liter molase + 50 liter air, tambahkan 20 kg kotoran ternak dan aduk secara merata, kemudian fermentasi selama 2 minggu. Pupuk organik bokashi cair dapat digunakan susulan untuk pemeliharaan m

Aplikasi ;
Tanaman hias/ bunga-bungaan.
- Supplir - Euporbia.
- Anggrek - Crisantium.
Dosis dan jangka waktu;
Bokashi padat/ pupuk dasar 2-5 kg/tan untuk jangka waktu 4-6 bulan.
Bokashi cair : 100 cc/liter untuk jangka waktu 1 minggu sekali.
EM-4  : 100 cc/liter untuk jangka waktu 2 minggu sekali.

Tanaman sayur-mayur.
- Selada   - Wortel.
- Kubis     - Bawang-bawangan.
- Cabe - Tomat.
Dosis
Bokashi padat/ pupuk dasar 3-5 ton/ha untuk jangka waktu 1 kali sebagai pupuk dasar.
Bokashi cair : 100 cc/liter untuk jangka waktu 1 minggu sekali.
EM-4 : 10cc/liter untuk jangka waktu 2 minggu sekali.

Tanaman pangan ;
- Padi - Kentang.
- Jagung - Kedelai.
- Singkong.
Dosis pemakaian;
Bokashi padat/ pupuk dasar 5-10 ton/ha untuk jangka waktu 1 kali sebagai pupuk dasar.
Bokashi cair : 100cc/liter untuk jangka waktu 1 minggu sekali.
EM-4 10cc/liter untuk jangka waktu 2 minggu sekali.

Tanaman perkebunan ;
- Lada - Coklat.
- Karet - Tebu.
- Kopi - Cengkeh.
- Teh - Kelapa sawit.
Dosis pemakaian;
Bokashi padat/ pupuk dasar 5-10/ha untuk jangka waktu 3-4 bulan sekali.
Bokashi cair 100cc/liter untuk jangka waktu 1 minggu sekali.
EM-4 10cc/ liter untuk jangka waktu 2 minggu sekali.

Tanaman buah-buahan.
- Mangga - Jambu.
- Jeruk.
Dosis pemakaian;
Bokashi padat 3-5 ton/ha untuk jangka waktu 3-4bulan sekali.
Bokashi cair 100 cc/liter untuk jangka waktu 1 minggu sekali.
EM-4 10 cc/liter untuk jangka waktu 2 minggu sekali.

   Demikian lah sedikit informasi tentang mengenal EM4 sekaligus cara membuat pupuk organik menggunakan EM4 dan menjelaskan apa itu EM4.
Semoga bermanfaat dan sukses.
Sekian dan terimakasih.

23 August, 2016

Cara membasmi anak kayu.

    Anak kayu adalah tumbuhan berbatang keras dan jenisnya sangat beragam.
Pembasmian anak kayu dapat dibedakan dari jenis daun dan karakter pohonnya.

      Halaman ini akan membahas sedikit tentang cara mengatasi anak kayu agar hasil penyemprotan mendapatkan hasil maksimal.
Berikut ini adalah cara mengenal karakter anak kayu dari jenis dan ciri-ciri daunnya.
1. Berdaun lebar, kasar dan berbulu;
- Anak kayu jenis seperti ini, biasanya lebih mudah dibunuh.
- Herbisida yang digunakan adalah herbisida bersifat sistemik dan bersifat kontak.
- Namun ada beberapa jenis anak kayu yang dapat dibasmi menggunakan herbisida bersifat glifosat.

2. Berdaun lebar atau sempit, tidak kasar dan mengkilap;
- Anak kayu jenis seperti ini lebih sulit dibunuh.
- Herbisida yang digunakan adalah herbisida bersifat kontak dan sistemik.
- Namun membutuhkan rotasi dan dosis yang lebih tinggi.

Cara penyemprotan ;
     Waktu penyemprotan yang paling baik dilakukan pada saat pagi hari dan usahakan air embun telah turun ke tanah.
Karena adanya embun yang menempel pada permukaan daun dan sela-sela batang dapat mempengaruhi jatuhnya embun beracun.
Cara pencampuran herbisida pun harus diperhatikan, berikut adalah penjelasannya.

     Ciri-ciri daun nomor 1;
- Gunakan herbisida bersifat glifosat dan sistemik dengan dosis 60 cc dan 40 cc atau 2 tutupnya untuk 10-15 liter air bersih.

    Ciri-ciri daun nomor 2;
- Anak kayu jenis ini biasanya sangat membandel dan kebal dengan penyemprotan.
- Cara yang dapat dilakukan harus menggunakan sistem manual.
- Cara pertama harus melukai kulit pohonnya sampai menembus selaput  kayu menggunakan pisau atau golok.
Kemudian olesi luka tersebut menggunakan herbisida bersifat sistemik.

    Demikian lah sedikit informasi mengenai cara membasmi anak kayu.
Semoga bermanfaat dan sukses.
Sekian dan terimakasih.

11 August, 2016

Cara mengatasi hama landak pada tanaman kelapa sawit

     Landak merupakan salah satu hewan pengganggu bagi tanaman kelapa sawit.
Hewan ini banyak ditemui menyerang tanaman belum menghasilkan (TBM).
Karena hewan ini sangat menyukai umbut yang terdapat pada pangkal janur kelapa sawit.

     Landak dapat dikategorikan sebagai hama bagi tanaman kelapa sawit dan sangat sulit dikendalikan.
Sebab hewan ini aktif pada malam hari dan hampir semua kegiatannya dilakukan pada malam hari.

     Landak merupakan hewan pengerat terbesar ketiga dari segi ukuran tubuh, setelah kapibara dan berang-berang.
Secara umum hewan ini termasuk golongan hewan herbivora, dan menyukai daun, batang, khususnya bagian kulit kayu. Karena hal inilah banyak landak dianggap sebagai hama pada tanaman pertanian dan perkebunan.
Berikut adalah klasifikasi ilmiah landak secara umum

      Klasifikasi Ilmiah;
Kerajaan  :  Animalia
Filum  :   Chordata
Kelas  :  Synapsida
Ordo   :  Rodentia

    Penyebaran landak mencakup dari benua-benua besar didunia seperti Asia, Afrika dan Amerika.
Landak atau lebih dikenal dengan nama Hystrix, namun nama landak juga digunakan untuk menyebut beberapa anggota dari suku atau keluarga Erethizontidae yaitu landak dari penemuan baru mencakup dari marga Coendou, Sphiggurus, Erethizon, Echinoprocta Chaetomys dan Hystricidae dan landak penemuan lama mencakup dari marga: Atherurus, Hystrix, dan Trichys.
Berikut adalah beberapa nama landak yang dimiliki oleh negara republik Indonesia dan diklim sebagai hama oleh petaninya yaitu ;
Landak jawa; Hystrix javanica
Landak sumatra; Hystrix (Thecurus) sumatrae,
Landak kalimantan; Hystrix (Thecurus) crassispinis.

     Penebangan hutan secara terus-menerus untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian dan perkebunan adalah masalah utama terjadinya hewan ini kehilangan habitat aslinya.
Oleh sebab itulah menjadikan hewan ini menjadi hama bagi tanaman kelapa sawit.
Karena persediaan makanannya semakin menurun.

    Cara mengatasi landak dapat dimulai dari awal penanaman kelapa sawit.
Berikut adalah beberapa cara sederhana untuk mengatasi hewan ini tanpa harus membunuhnya;

Cara pertama;
- Buatlah lubang sedalam lutut orang dewasa dan usahakan pembuatan mulut lubang agak sedikit lebar dengan ideal ukuran 20-30 cm atau disesuikan dengan besar kecilnya polybag.
- Kemudian masukan bibit kedalam lubang tadi. Lalu kubur bibit dengan tanah sampai batas pangkal batang pohon / polybag.

Cara kedua;
Bahan utama;
• Potongan seng ukuran panjang 60-70 cm dan tinggi 70 cm.
• Kawat.

Cara penggunaan;
- Setelah bibit ditanam, tutup pangkal batang pohon menggunakan potongan seng secara melingkar.
- Kemudian ikat menggunakan kawat.

Cara ketiga;
Bahan-bahan;
• Kawat strimin (ram) bewarna.
• Kawat.

Cara penggunaan;
- Potong kawat strimin dengan ukuran panjang 70 cm dan tinggi 100 cm.
- Cara kerjanya lakukan seperti cara kedua diatas.

   Cara keempat;
- Bibit ditanam sampai mengenai pangkal janur/pangkal pupus.
Penggunaan metode ini memiliki kelemahan yaitu mengganggu tumbuh kembang bibit. Karena pelepah daun sulit untuk mekar dan kelemahan lain janur pada pohon masih rawan terserang hama babi.
Namun penggunaan metode ini diklim murah biaya.

    Demikian sedikit informasi mengatasi hama landak pada tanaman perkebunan kelapa sawit dan semoga bermanfaat.
Lebih baik menjaga keseimbangan dari pada harus merusaknya.
Jika alam tidak lagi seimbang, maka anak cucu kita tak lagi dapat melihat dan mempelajarinya.
Sekian dan terimakasih.

02 August, 2016

Cara mengatasi hama babi pada tanaman kelapa sawit

    Menanam kelapa sawit merupakan tanaman holtikultura yang pernah menjadi solusi untuk mengurangi pengangguran di Indonesia.
Hal ini terbukti adanya pelaksanaan transmigrasi yang bergerak dibidang tanaman kelapa sawit.

    Cara menanam kelapa sawit sangat lah mudah dan memiliki nilai ekonomis yang cukup baik dibandingkan tanaman sejenisnya.
Namun dibalik kemudahannya bukan berarti tidak memiliki hama penggangu.
Halaman ini akan membahas sedikit tentang cara mengatasi hama babi.

    Babi hutan atau lebih dengan sebutan celeng (Sus scrofa) adalah nenek moyang babi liar yang banyak menurunkan jenis babi-babi ternak (Sus domesticus).
Babi dipulau jawa diketahui berkawin silang dengan babi jenis S. verrucosus (bagong) dan babi jenis S. celebensis dari sulawesi.
Penyebarannya pun sangat luas dan diketahui terdapat dihutan-hutan Eropa tengah, Mediterania yang termasuk pegunungan atlas di Afrika tengah dan sebagian besar wilayah Asia paling selatan termasuk wilayah negara Indonesia.
Namun jenis babi di wilayah-wilayah tersebut dikenal dari keluarga Suidae yang mencakup warthog dan bushpig di Afrika, babi kerdil di India bagian utara, dan babirusa di Indonesia

   Pada abad ke-17 di Britania babi sempat dikatakan punah.
Namun di Weald dikatakan populasinya telah kembali, hal itu disebabkan oleh banyaknya babi terlepas dari kandang peternakan.
Berikut adalah klasifikasi ilmiah babi hutan atau celeng.

    Klasifikasi ilmiah;
Kerajaan  : Animalia
Filum  :  Chordata
Kelas  :  Mammalia
Ordo   :  Artiodactyla
Famili  :  Suidae
Genus :  Sus
Spesies  :  S. scrofa
Nama binomial
Sus scrofa
Linnaeus, 1758

    Babi hutan bisa menjadi agresif, jika terkejut dan tersudut, terutama bagi babi betina dewasa yang sedang melindungi anaknya.
Biasanya ia menggunakan taringnya untuk mempertahankan diri dari apapun yang di anggap musuh.

   Perkembangan babi sangatlah cepat, karena babi memiliki anak lebih dari satu pasang.
Semua itu tergantung dari jumlah puting susu yang aktif.
Jika dilihat dari segi berkembang biaknya. Maka babi bisa menjadi hama bagi tanaman para petani.
Tentu hal ini sangat memusingkan petani. Babi termasuk hewan pemakan segala dan ia dapat merusak jenis tanaman apa saja.

     Babi sering merusak tanaman kelapa sawit dan penyerangannya pun beragam mulai dari janur dicabut sampai pohonnya dicabut dari tanah.
Biasanya babi hanya memakan umbut yang terdapat pada batang pohon kelapa sawit berumur kurang dari 14 bulan.

     Cara sederhana untuk mengatasi masalah seperti ini dapat dilakukan tanpa perlu mengeluarkan biaya tinggi.
Karena kehadiran blog ini bertujuan untuk menekan biaya berkebun serendah-rendahnya dan dapat menjadi solusi bagi para petani bermodal kecil.

    Berikut adalah beberapa formasi yang dapat dilakukan secara sederhana untuk tanaman kelapa sawit berumur 0-16 bulan dan tinggi antara 60-170 cm.

Formasi 1;
      Bahan-bahan;
• Gelas bekas air mineral.
• Jarum jahit.
• Kaos bekas.
• Benang jahit.
• Lem.
• Tali plastik (kain rapiah)
• Karung goni bekas beras atau bekas pupuk.
• Parfum casablanca dan pilih yang baunya lebih menyengat.

Cara penggunaan;
- Lubangi pantat gelas air mineral menggunakan jarum.
- Kemudian ikat kaos menggunakan benang dan masukan benang kedalam lubang gelas tadi.
- Setelah itu tarik benang dan lubang luar pantat gelas di tempel menggunakan lem sampai rapat, tujuannya agar air hujan tidak dapat masuk membasahi kaos tadi.
- Lalu satukan pelepah daun dan ikat menggunakan tali plastik.
- Kemudian masukan karung goni pada pohoh hingga mencapai tanah serta timbun sedikit menggunakan tanah agar karung tidak longgar dan keunggulan lain dapat mengatasi hama lain seperti tikus dan landak.
- Setelah semua selesai ikatkan sisa benang pada pantat gelas air mineral tadi keposisi pelepah yang ditengah dengan posisi seperti lonceng.
- Kemudian semprotkan parfum pada kaos tadi.

   Pengontrolan;
   Untuk pengencekan parfum dilapangan dapat dilakukan antara 3 hari  sampai 1 minggu 1 kali atau setelah hujan angin.
Pengecekannya pun sangat mudah, jika aroma parfum masih ada maka tidak perlu menyemprotkan parfum kembali.

Formasi 2;
     Bahan-bahan;
• Kayu patok.
• Cat dasar tembok.
• Tiner.
• Pestisida.
• Kuas

Cara penggunaan;
- Setelah bibit ditanam, maka gunakan patok kayu sebagai pagar keliling batang pohon kelapa sawit tersebut dan usahakan ditancapkan sekuat mungkin.
- 1 kaleng cat dibagi menjadi dua tempat dan 1 bagiannya dicampur dengan tiner secukupnya agar sedikit encer.
- Kemudian campurkan pestisida kedalam campuran cat dan tiner tadi, lalu aduk-aduk sampai merata.
Pemilihan pestisida usahakan untuk keperluan ini menggunakan pestisida yang berbau tajam.
- Setelah semua selesai, maka kuaskan cat disekeliling patok-patok tersebut dan usahakan saat mengecat menggunakan masker serta sarung tangan anti air untuk menghindari paparan racun pada kulit.

Pengontrolan;
Gunakan cara seperti pengontrolan formasi 1
 
Formasi 3;
• Kotoran babi 3 kg.
• Air seni babi 5 liter.
• Air bersih.

Cara membuat;
- Rendam kotoran babi selama 1-5 jam sebelum digunakan dengan menggunakan 5 liter air bersih, tujuannya agar mudah larut dalam air dan setelah 1-5 jam, maka kotoran diaduk-aduk sampai larut, kemudian disaring.
- Masukan saringan air kotoran babi, air seninya dan ditambah 15 liter - 20 liter air bersih.

Cara penggunaan;
Semprotkan pada daun dan batang pohon kelapa sawit sampai rata.

Pengontrolan;
Menggunakan cara ini memang sedikit lebih murah dan ramah lingkungan.
Namun pengontrolan harus dilakukan setiap hari. Terlebih pada masa musim penghujan berlangsung.
Jika ingin semprotan sedikit lebih maksimal maka dapat ditambah dengan perekat.
Contoh perekat alami dapat menggunakan daun clidemia hirta dengan cara diremas remas dan disaring diambil airnya.

Keterangan;
Cara ini tidak dapat membunuh atau merusak tatanan kelangsungan hidup babi dialam, jadi sangat aman digunakan dan petani dapat menjaga ekosistem serta kesimbangan alam.
Jika saat ini petani masih suka membunuh babi menggunakan racun.
Maka sifat alami hewan akan lebih peka terhadap lingkungan dan semakin merusak.

   Demikianlah sedikit informasi mengenai cara mengatasi hama babi hutan pada perkebunan kelapa sawit.
Semoga bermanfaat dan sukses.
Sekian dan terimakasih.