02 August, 2016

Cara mengatasi hama babi pada tanaman kelapa sawit

    Menanam kelapa sawit merupakan tanaman holtikultura yang pernah menjadi solusi untuk mengurangi pengangguran di Indonesia.
Hal ini terbukti adanya pelaksanaan transmigrasi yang bergerak dibidang tanaman kelapa sawit.

    Cara menanam kelapa sawit sangat lah mudah dan memiliki nilai ekonomis yang cukup baik dibandingkan tanaman sejenisnya.
Namun dibalik kemudahannya bukan berarti tidak memiliki hama penggangu.
Halaman ini akan membahas sedikit tentang cara mengatasi hama babi.

    Babi hutan atau lebih dengan sebutan celeng (Sus scrofa) adalah nenek moyang babi liar yang banyak menurunkan jenis babi-babi ternak (Sus domesticus).
Babi dipulau jawa diketahui berkawin silang dengan babi jenis S. verrucosus (bagong) dan babi jenis S. celebensis dari sulawesi.
Penyebarannya pun sangat luas dan diketahui terdapat dihutan-hutan Eropa tengah, Mediterania yang termasuk pegunungan atlas di Afrika tengah dan sebagian besar wilayah Asia paling selatan termasuk wilayah negara Indonesia.
Namun jenis babi di wilayah-wilayah tersebut dikenal dari keluarga Suidae yang mencakup warthog dan bushpig di Afrika, babi kerdil di India bagian utara, dan babirusa di Indonesia

   Pada abad ke-17 di Britania babi sempat dikatakan punah.
Namun di Weald dikatakan populasinya telah kembali, hal itu disebabkan oleh banyaknya babi terlepas dari kandang peternakan.
Berikut adalah klasifikasi ilmiah babi hutan atau celeng.

    Klasifikasi ilmiah;
Kerajaan  : Animalia
Filum  :  Chordata
Kelas  :  Mammalia
Ordo   :  Artiodactyla
Famili  :  Suidae
Genus :  Sus
Spesies  :  S. scrofa
Nama binomial
Sus scrofa
Linnaeus, 1758

    Babi hutan bisa menjadi agresif, jika terkejut dan tersudut, terutama bagi babi betina dewasa yang sedang melindungi anaknya.
Biasanya ia menggunakan taringnya untuk mempertahankan diri dari apapun yang di anggap musuh.

   Perkembangan babi sangatlah cepat, karena babi memiliki anak lebih dari satu pasang.
Semua itu tergantung dari jumlah puting susu yang aktif.
Jika dilihat dari segi berkembang biaknya. Maka babi bisa menjadi hama bagi tanaman para petani.
Tentu hal ini sangat memusingkan petani. Babi termasuk hewan pemakan segala dan ia dapat merusak jenis tanaman apa saja.

     Babi sering merusak tanaman kelapa sawit dan penyerangannya pun beragam mulai dari janur dicabut sampai pohonnya dicabut dari tanah.
Biasanya babi hanya memakan umbut yang terdapat pada batang pohon kelapa sawit berumur kurang dari 14 bulan.

     Cara sederhana untuk mengatasi masalah seperti ini dapat dilakukan tanpa perlu mengeluarkan biaya tinggi.
Karena kehadiran blog ini bertujuan untuk menekan biaya berkebun serendah-rendahnya dan dapat menjadi solusi bagi para petani bermodal kecil.

    Berikut adalah beberapa formasi yang dapat dilakukan secara sederhana untuk tanaman kelapa sawit berumur 0-16 bulan dan tinggi antara 60-170 cm.

Formasi 1;
      Bahan-bahan;
• Gelas bekas air mineral.
• Jarum jahit.
• Kaos bekas.
• Benang jahit.
• Lem.
• Tali plastik (kain rapiah)
• Karung goni bekas beras atau bekas pupuk.
• Parfum casablanca dan pilih yang baunya lebih menyengat.

Cara penggunaan;
- Lubangi pantat gelas air mineral menggunakan jarum.
- Kemudian ikat kaos menggunakan benang dan masukan benang kedalam lubang gelas tadi.
- Setelah itu tarik benang dan lubang luar pantat gelas di tempel menggunakan lem sampai rapat, tujuannya agar air hujan tidak dapat masuk membasahi kaos tadi.
- Lalu satukan pelepah daun dan ikat menggunakan tali plastik.
- Kemudian masukan karung goni pada pohoh hingga mencapai tanah serta timbun sedikit menggunakan tanah agar karung tidak longgar dan keunggulan lain dapat mengatasi hama lain seperti tikus dan landak.
- Setelah semua selesai ikatkan sisa benang pada pantat gelas air mineral tadi keposisi pelepah yang ditengah dengan posisi seperti lonceng.
- Kemudian semprotkan parfum pada kaos tadi.

   Pengontrolan;
   Untuk pengencekan parfum dilapangan dapat dilakukan antara 3 hari  sampai 1 minggu 1 kali atau setelah hujan angin.
Pengecekannya pun sangat mudah, jika aroma parfum masih ada maka tidak perlu menyemprotkan parfum kembali.

Formasi 2;
     Bahan-bahan;
• Kayu patok.
• Cat dasar tembok.
• Tiner.
• Pestisida.
• Kuas

Cara penggunaan;
- Setelah bibit ditanam, maka gunakan patok kayu sebagai pagar keliling batang pohon kelapa sawit tersebut dan usahakan ditancapkan sekuat mungkin.
- 1 kaleng cat dibagi menjadi dua tempat dan 1 bagiannya dicampur dengan tiner secukupnya agar sedikit encer.
- Kemudian campurkan pestisida kedalam campuran cat dan tiner tadi, lalu aduk-aduk sampai merata.
Pemilihan pestisida usahakan untuk keperluan ini menggunakan pestisida yang berbau tajam.
- Setelah semua selesai, maka kuaskan cat disekeliling patok-patok tersebut dan usahakan saat mengecat menggunakan masker serta sarung tangan anti air untuk menghindari paparan racun pada kulit.

Pengontrolan;
Gunakan cara seperti pengontrolan formasi 1
 
Formasi 3;
• Kotoran babi 3 kg.
• Air seni babi 5 liter.
• Air bersih.

Cara membuat;
- Rendam kotoran babi selama 1-5 jam sebelum digunakan dengan menggunakan 5 liter air bersih, tujuannya agar mudah larut dalam air dan setelah 1-5 jam, maka kotoran diaduk-aduk sampai larut, kemudian disaring.
- Masukan saringan air kotoran babi, air seninya dan ditambah 15 liter - 20 liter air bersih.

Cara penggunaan;
Semprotkan pada daun dan batang pohon kelapa sawit sampai rata.

Pengontrolan;
Menggunakan cara ini memang sedikit lebih murah dan ramah lingkungan.
Namun pengontrolan harus dilakukan setiap hari. Terlebih pada masa musim penghujan berlangsung.
Jika ingin semprotan sedikit lebih maksimal maka dapat ditambah dengan perekat.
Contoh perekat alami dapat menggunakan daun clidemia hirta dengan cara diremas remas dan disaring diambil airnya.

Keterangan;
Cara ini tidak dapat membunuh atau merusak tatanan kelangsungan hidup babi dialam, jadi sangat aman digunakan dan petani dapat menjaga ekosistem serta kesimbangan alam.
Jika saat ini petani masih suka membunuh babi menggunakan racun.
Maka sifat alami hewan akan lebih peka terhadap lingkungan dan semakin merusak.

   Demikianlah sedikit informasi mengenai cara mengatasi hama babi hutan pada perkebunan kelapa sawit.
Semoga bermanfaat dan sukses.
Sekian dan terimakasih.

No comments: