13 December, 2016

Cara mengatasi Patch yellow pada tanaman kelapa sawit

     Penyakit garis kuning atau lebih dikenal dengan Patch yellow adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh jenis Fusarium Oxiysporum.
Penyakit ini banyak ditemukan menginfeksi daun muda dan menjalar hingga ke daun tua.
Ciri-ciri tanaman yang terinfeksi jamur ini pada umumnya daun-daunnya akan mengering dan gugur.
Penyakit ini diketahui menyerang pada bagian ujung daun yang belum membuka atau janur.
Akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal dan tanaman tidak dapat membentuk bunga dan buah.

     Tanda-tanda penyakit ini dapat dilihat dari daun yang memiliki bercak-bercak lonjong berwarna kuning dan ditengah bercak-bercak kuning tersebut terdapat bercak-bercak berwarna cokelat.
tersebut terdapat bercak berwarna cokelat. Penyakit ini menyerang pada saat bagian ujung daun belum membuka dan akan menyebar ke helai daun yang telah terbuka pada pelepah yang sama. Penyakit ini menyerang tanaman yang mempunyai kepekaan tinggi dan diketahui karena faktor keturunan (genetik).

      Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara  rekayasa (inokulasi) pada bibit dan tanaman muda.
Selain itu  cara ini diketahui dapat mengurangi berkembangnya penyakit pada persemaian dan tanaman muda di lahan produksi.

     Semoga bermanfaat dan sukses.

Cara mengatasi antraknosa pada tanaman kelapa sawit

     Penyakit antraknosa atau penyakit busuk daun, pada umumnya menyerang bibit kelapa sawit muda.
Penyakit ini sebenarnya kumpulan dari nama penyakit atau infeksi pada bibit kelapa sawit kurang dari 3 bulan.
Penyebabnya adalah 3 jenis jamur atau patogenik bernama Botryodiplodiaspp, Melanconium elaeidis dan Glomerella cingulata dalam bahasa latin.
Spora yang dihasilkan di dalam piknidia atau aservuli dan dapat menyebar dengan bantuan angin atau percikan air siraman dan air hujan. Penyakit ini telah dilaporkan terdapat di berbagai perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

    Gejala penyakit antraknosa cukup mudah diketahui melalui perubahan warna daun.
Bila terdapat bercak-bercak cokelat tua pada ujung daun dan tepi daun, kemudian terdapat bercak-bercak dikelilingi warna kuning pada batas antara bagian daun yang sehat dan yang terserang ataupun bila menyerang tulang daun, terlihat adanya warna cokelat dan hitam diantara tulang daun. Pada serangan parah, seluruh daun akan mengering dan selanjutnya tanaman akan mati.
Namun pada umumnya penyakit ini menyerang bibit pada umur 2-3 bulan. Kadang-kadang dijumpai bersamaan dengan gejala transplanting shock (cekaman pindah tanam). Biasanya gejala tersebut dijumpai pada bagian tengah atau ujung daun, berupa bintik terang yang selanjutnya melebar menjadi kuning kecoklat gelap.
Jaringan terinfeksi selanjutnya menjadi nekrosis, bercak meluas dengan batas antara bercak dengan jaringan sehat berwarna kuning. Kadang kala bercak tersebut memanjang sejajar dengan tulang daun.

     Faktor pendorong terjadinya serangan PDA ini adalah sama dengan faktor pendorong pada serangan PBD. Karenanya, selain pembersihanan lahan, penjarangan, pemangkasan, pengisolasian dan pemusnahan bibit yang telah kolaps, sekaligus melakukan pengurangan teduhan di atas pembibitan. Karena cahaya matahari dapat membantu mengurangi percepatan penyebaran pertumbuhan jamur/patogen.

Pengendalian;
Lakukan penyemprotan menggunakan fungisida ziram, thiram, captan atau triadimenol dengan konsentrasi 0,1-0,2% (10-20 cc) dengan putaran 7-10 hari atau dengan thibenzol dengan konsentrasi 0,1% dengan putaran 10-14 hari.

     Semoga bermanfaat dan sukses.

Penjelasan giberelin acid

     Giberelin ditemukan pertama kali di Jepang. Giberelin dalam bahasa Inggris disebut gibberellin atau asam giberelat atau gibberellic acid dan bila disingkat disebut GA.
Giberelin pertama kali dikenalkan pada tahun 1926 oleh seorang ilmuwan asal  Jepang bernama Eiichi Kurosawa dan  beliau meneliti tentang penyakit padi yang disebut "bakanae".
Hormon ini pertama kali diisolasi pada tahun 1935 oleh Teijiro Yabuta dari strain cendawan Gibberella fujikuroi. Isolat ini lalu dinamai gibberellin.
Pada tahun 1939 Teijiro Yabuta dan Hayashi berhasil mengisolasi crystalline material yang berfungsi menstimulasi pertumbuhan pada akar kecambah.
Dalam kurun waktu 11 tahun yaitu pada tahun 1951, Stodola dkk melakukan penelitian terhadap substansi ini serta menghasilkan "Gibberelline A" dan "Gibberelline X".
Kemudian penelitian selanjutnya menghasilkan GA1, GA2, dan GA3.
Pada waktu yang sama  Laboratory of the Imperial Chemical Industries di Inggris juga melakukan penelitian dan menghasilkan 1 hormon yaitu hormon GA3.
Oleh sebab itu zat tersebut diberi nama Gibberellin acid dan telah disepakati oleh para peneliti, sehingga semakin terkenal hingga sekarang.

     Giberelin acid adalah kelompok dari semua anggota hormon dan memiliki fungsi serupa atau berkaitan dengan bioassay GA1.
Giberelin acid terdapat di sepanjang hidup tumbuhan serta diketahui mengatur perkecambahan, pemanjangan batang, pemicuan pembungaan, perkembangan kepala sari (anther), perkembangan biji dan pertumbuhan perikarp. Kemudian fitohormon ini juga berperan dalam proses terhadap rangsangan melalui fisiologis yang terkait dengan mekanisme biosintesisnya.

      Giberelin ditemukan dalam dua fase utama yang meliputi giberelin aktif (GA bioaktif) dan giberelin nonaktif. Giberelin yang aktif secara biologis (GA bioaktif) berfungsi mengontrol beragam aspek pertumbuhan, perkembangan tanaman, perkecambahan biji, pertumbuhan batang atau cabang, perluasan daun serta pembungaan dan pengembangan benih.

    Setelah giberelin di temukan pertama kali hingga tahun 2008. Maka telah ada 100 lebih jenis hormon giberelin yang berhasil ditemukan.
Keberhasilan tersebut diidentifikasi dari beberapa jenis tumbuhan serta hanya sedikit hormon yang mirip dengan Giberelin Acid (GA1) dan Giberelin Acid (GA4), kemudian diduga berfungsi sebagai hormon bioaktif.

            Penemuan gibberellin dialam.
       Di dalam alam telah ditemukan lebih dari sepuluh buah jenis gibberellin. Menurut Mac Millan dan Takashashi (1968), Kang (1970) dan Weaver (1972), gibberellin ada yang diketemukan dalam jamur Gibberella Fujikuroi, ada yang diketemukan pada tanaman tinggi dan ada juga yang diketemukan pada keduanya.
Jenis gibberellin yang diketemukan pada jamur yaitu ; GA1, GA2, GA3, GA4, GA7, GA9, s.d GA16, GA24, GA25, GA36. Sedangkan jenis gibberellin yang diketemukan pada tanaman derajat tinggi yaitu ; GA1, s.d GA9, GA13, GA17, s.d GA23, GA26, s.d GA35. Dan yang terakhir yaitu gibberellin yang diketemukan pada jamur dan tanaman derajat tinggi yaitu ; GA1, s.d GA4, GA7, GA9, dan GA13.
Gibberellin ; GA1 s.d GA5, GA7 s.d GA9, GA19, GA20, GA26, GA27, dan GA29 diketemukan pada Pharbitis nil, GA1, GA5, GA8, GA9, GA13, diketemukan pada umbi tulip, kemudian GA3, GA4, GA7, diketemukan pada anggur, GA18, GA19, GA20, diketemukan pada pucuk bambu, GA3, GA4, GA7, dijumpai pada biji apel, selanjutnya GA21, dan GA22, dijumpai pada sword bean. Pada tanaman lain yaitu : Lipinus lutens (GA18, GA23, GA28), pada pucuk tanaman jeruk dan biji mentimun diketemukan GA1, tebu (GA5), pisang (GA7), kacang, jagung, barley wheat diketemukan GA1. Adapun pada tanaman Phaseolus coclirecus diketemukan ; GA1, GA3 s.d GA6, GA8, GA13, GA17, dan GA20. Kemudian pada Rudbeckia bicolor diketemukan ; GA1, GA4, GA7, s.d GA9. Dan yang terakhir yaitu pada Calonyction aculeatum diketemukan : GA30, GA31, GA33, dan GA34. Hasil penelitian Meizger dan Zeivaart (1980) menunjukan bahwa pada pucuk bayam (spinach) didapatkan gibberellin ; GA53, GA44, GA19, GA17, GA20, dan GA29,.

         Proses  Metabolisme Gibberelline;
     Gibberellin adalah zat kimia yang dikelompokan kedalam terpinoid. Semua kelompok terpinoid terbentuk dari unit isoprene yang terdiri dari 5 atom karbon.
C
C - C - C
C
Unit Isoprene (5-C)
Unit-unit isoprene ini dapat bergabung sehingga menghasilkan monoterpene (C-10), Sesqueterpene (C-15), diterpene (C-20) dan triterpene (C-30).
Biosintesis gibberelline yang terdapat dalam jamur Gibberella Fujikuroi berproses dari Mevalonic acid sampai menjadi gibberellin. Di dalam proses biosintesis telah diketemukan zat penghambat (growth retardant) di dalam aktivitas ini. Beberapa contoh growth retardant yang menghambat biosintesis gibberelline pada tanaman antara lain Amo-1618 (2-isopropil-4-dimetil-kamine-5 metil phenil-4pipendine karboksilatmetil klorida) menghambat biosintesis gibberelline pada tanaman mentimun liar (Exhmocytis macrocarpa). Amo-1618 menghambat dalam proses perubahan dari Geranylgeranyl pyrophosphat ke Kaurene. Begitu pula growth retardant CCC (2-chloroethyl) trimethyl (-amonium chloride) memperlihatkan aktivitas yang sama dengan Amo-1618.

            Struktur molekul dan aktivitas gibberelline;
         Gibberelline merupakan suatu compound (senyawa) yang mengandung "gibban skeleton".
Menurut Weaver (1972), perbedaan utama pada gibberelline adalah:
a). beberapa gibberelline mempunyai 19 buah atom karbon dan yang lainnya mempunyai 20 buah atom karbon.
b). Grup hidroksil berada dalam posisi 3 dan 13 (ent gibberellene numbering system).
Semua gibberelline dengan 19 atom karbon adalah monocarboxylic acid yang mengandung COOH grup pada posisi 7 dan mempunyai sebuah lactonering.
Di dalam alam, dijumpai pula beberapa senyawa yang di ekstrak dari tanaman. Senyawa tersebut tidak mengandung gibberelline atau gibberellane structure tetapi termasuk ke dalam gibberelline. Dari hasil penelitian Tamura dkk, ia menemukan suatu substansi dalam jamur Helminthosporium sativum yang dinamakan "helminthosporol" yang aktif dalam perpanjangan daun pada kecambah padi dan barley. Senyawa lain yang ditemukan tanpa gibban skeleton yaitu "Steviol", namun aktivitasnya seperti gibberelline.

O H OH

CO CH2

HO H COOH H CH3 H
GA3 (gibberellic acid)

            Manfaat gibberellin bagi fisiologi tumbuhan;
        Gibberellin sebagai hormon tumbuh pada tanaman sangat berpengaruh pada sifat genetik (genetic dwarfism), pembuangan, penyinaran, partohenocarpy, mobilisasi karbohidrat selama perkecambahan (germination) dan aspek fisiologi kainnya. Gibberelline mempunyai peranan dalam mendukung perpanjangan sel (cell elongation), aktivitas kambium dan mendukung pembentukan RNA baru serta sintesa protein.

a. Genetic dwarfism
Genetic dwarfism adalah suatu gejala kerdil yang disebabkan oleh adanya mutasi. Gejala ini terlihat dari memendeknya internode. Terhadap Genetic dwarfism ini, gibberelline mampu merubah tanaman yang kerdil menjadi tinggi. Hal ini telah dibuktikan oleh Brian dan Hemming (1955). Dalam eksperimennya mereka telah memberi perlakuan penyemprotan gibberellic acid pada berbagai varietas kacang. Hasil dari eksperimen ini menunjukan bahwa gibberellic acid berpengaruh terhadap tanaman kacang yang kerdil dan menjadi tinggi.
Mengenai hubungannya dengan cell elengation, dikemukakan bahwa gibbberelline mendukung pengembangan dinding sel.
Menurut van Oberbeek (1966) penggunaan gibberelline akan mendukung pembentukan enzym protolictic yang akan membebaskan tryptophan sebagai asal bentuk dari auxin. Hal ini berarti bahwa kehadiran gibberelline tersebut akan meningkatkan kandungan auxin.
Mekanisme lain menerangkan bahwa gibberelline akan menstimulasi cell elengation, karena adanya hidrolisa pati yang dihasilkan dari gibberelline, akan mendukung terbentuknya a amilase. Sebagai akibat dari proses tersebut, maka konsentrasi gula meningkat yang mengakibatkan tekanan osmotik di dalam sel menjadi nai, sehingga ada kecenderungan sel tersebut berkembang.

b. Pembungaan (flowering)
Gibbereline sebagai salah satu hormon tumbuh pada tanaman, mempunyai peranan dalam pembungaan. Penelitian yang dilakukan Henny (1981) pada bungan spothiphyllum Mauna loa. Dengan memberikan perlakuan GA3 dengan dosis: 250, 500 dan 1000 mg/l.

c. Parthenocarpy dan fruit set
Seperti auxin, gibberelline pun berpengaruh terhadap Parthenocarpy. Hasil penelitian menunjukan bahwa gibberellic acid (GA3) lebih efektif dalam terjadinya Parthenocarpy dibanding dengan auxin yang dilakukan pada blueberry. Hasil eksperimen lain menunjukan pula bahwa GA3 dapat meningkatkan tandan buah (fruit set) dan hasil.

d. Peranan Gibberellin dalam pematangan buah (fruit ripening)
Pematangan (ripening) adalah suatu proses fisiologis, yaitu terjadinya perubahan dari kondisi yang tidak menguntungkan ke suatu kondisi yang menguntungkan, ditandai dengan perubahan tekstur, warna, rasa dan aroma.
Dalam proses pematangan ini, gibberelline mempunyai peran penting yaitu mampu mengundurkan pematangan (repening) dan pemasakan (maturing) suatu jenis buah.
Dari hasil penelitian menunjukan aplikasi gibberelline pada buah tomat dapat memperlambat pematangan buah, sedangkan gibberellic acid yang diterapkan pada buah pisang matang, ternyata pemasakannya dapat ditunda.

e. Mobilisasi bahan makanan selama fase perkecambahan (germination)
Biji cerealia terdiri dari embrio dan endosperm. Didalam endosperm terdapat masa pati (starch) yang dikelilingi oleh suatu lapisan "aleuron".. sedangkan embrio itu sendiri merupakan suatu bagian hidup yang suatu saat akan menjadi dewasa. Pertumbuhan embrio selama perkecambahan bergantung pada persiapan bahan makanan yang berada di dalam endosperm. Untuk keperluan kelangsungan hidup embrio maka terjadilah penguraian secara enzimatik yaitu terjadi perubahanpati menjadi gula yang selanjutnya ditranslokasikan ke embrio sebagai sumber energi untuk pertumbuhannya.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa gibberelline berperan penting dalam proses aktivitas amilase. Hal ini telah dibuktikan dengan menggunakan GA yang mengakibatkan aktivitas amilase miningkat.
Aktivitas enzym a amilase dan protease di dalam endosperm juga didukung oleh GA melalui de novo synthesis. Hal ini ada hubungannya dengan terbentuknya DNA baru yang kemudian menghasilkan RNA.

f. Stimulasi aktivitas cambium dan perkembangan xylem.
Gibberelline mempunyai peranan dalam aktivitas kambium dan perkembangn xylem. Aplikasi GA3 dengan konsentrasi 100, 250, dan 500 ppm mendukung terjadinya diferensiasi xylem pada pucuk olive. Begitu pula dengan mengadakan aplikasi GA3 + IAA dengan konsentrasi masing-masing 250 dan 500 ppm, maka terjadi pengaruh sinergis pada xylem. Sedangkan aplikasi auxin saja tidak memberi pengaruh pada tanaman.

g. Dormansi
Dormansi adalah masa istirahat bagi suatu organ tanaman atau biji. Menurut Copeland (1976), dormansi adalah kemampuan biji untuk mengundurkan fase perkecambahannya hingga saat dan tempat itu menguntungkan untuk tumbuh.
Secara umum terjadinya dormansi adalah disebabkan oleh faktor luar dan faktor dalam. Faktor yang menyebabkan dormansi pada biji adalah sbb:
1. tidak sempurnanya embrio (rudimentery embriyo)
2. embrio yang belum matang secara fisikologis (physiological immature embriyo)
3. kulit biji yang tebal (tahan terhadap gerakan mekanis)
4. kulit biji impermeable ( impermeable seed coat)
5. adanya zat penghambat (inhibitor) untuk perkecambahan (presence of germination inhibitors).
Fase yang terjadi dalam dorminasi biji, menurut Amen (1968) ada empat fase yang harus dilalui :
1. fase induksi, ditandai dengan terjadinya penurunan jumlah hormon (hormon level)
2. fase tertundanya metabolisme (a period of partial metabolic arrest)
3. fase bertahannya embrio untuk berkecambah karena faktor lingkungan yang tidak menguntungkan.
4. Perkecambahan (germination), ditandai dengan meningkatnya hormon dan aktivitas enzym.
Peranan hormon tumbuh di dalam biji yang mengalami dorminasi telah dibahas oleh warner (1967) yang mengatakan bahwa GA3 dapat menstimulasi sintesis ribonukleas, amilase dan protoase di dalam endospem biji barley.

       Sejak hormon ini ditemukan dalam penelitian mengenai gangguan pada tanaman padi. Padi yang tidak kuat tidak dan menahan dirinya sendiri, karena ukuranya terlalu panjang, jika dibandingkan dengan batang padi normal. Penyabab utama kondisi ini adalah jamur  Gibberella fujikuroi
Gibberelin adalah senyawa aktif yang diambil dari jamur gibberella fujikuroi tersebut. Isolasi dari jamur tersebut jika di semprotkan ke tanaman lain akan membantu proses pertumbuhan. Pada saat ini telah diketahui Giberellin juga terdapat pada tanaman angiospermae, gymnospermae, paku-pakuan, lumut, serta beberapa jenis ganggang dan bakteri. berikut terdapat beberapa fungsi ulasan giberelin secara singkat.

1. Membuat Buah Tanpa Biji (Seedless)
Pemberian giberelin bermanfaat dalam proses parhenocarpy dan fruit set. Parthenocsrpy adalah proses tidak terbentuknya biji dalam buah. Karena itu pemberian giberelin bermanfaat dalam proses rekayasa untuk menghasilkan buah yang tak berbiji. Pemberian giberelin juga bermanfaat dalam meningkatkan jumlah tandan buah (fruit set) dan meningkatkan hasil buah. Pemberian giberelin juga dapat menyebabkan buah yang telah di panen tidak cepat busuk, sehingga lebih tahan lama.

2. Mengatasi Kekerdilan Akibat Mutasi (Gnetic Dwafism)
Giberelin merupakan hormon  yang mampu merangsang pertumbuhan secara sinergi, baik bagian batang, akar, maupun daun. Di dunia pertanian, manfaat giberelin yang terpenting adalah mengatasi masalah genetic dwafism atau kekerdilan pada tanaman. Genetic dwafism adalah suatu gejala yang di sebabkan oleh adanya mutasi. Dengan pemberian giberelin, tanaman yang tadinya tumbuh kerdil dapat kembali tumbuh normal. Hasil penelitian menunjukan pemberian giberelic acid pada tanaman kacang menyebabkan tanaman yang kerdil menjadi tinggi.

3. Mempercepat Proses Pembungaan
Giberelin berfungsi untuk mempercepat proses pembungaan. Giberelin dapat memenuhi kebutuhan bunga beberapa jenis tanaman pada musim dingin ketika potosintesis kurang dan memacu taanaman agar berbunga lebih awal.

4. Mempercepat Proses Pertumbuhan
Pemberian giberelin pada fase perkecambahan (Germination) sangat menguntungkan . Giberelin membantu proses anzimatik untuk mengubah pati menjadi gula yang selanjutnya di translokasi ke embrio. Gula akan di gunakan sebagai sumber energi untuk pertumbuhan, sehingga pertumbuhan embrio berlangsung cepat.
Pemberian GA3 dapat meningkatkan aktivitas kambium dan perkembangan xilem sehingga aktivitas pertumbuhan berjalan lancar dan cepat. Pemberian Giberelin pada tanaman kacang-kacangan akan memacu pertumbuhan dan mempercepat perambatan. Begitu juga pada tanaman semangka, mentimun air, dan mentimun yang di semprot giberelin mengalami perpanjangan batang yang sangat cepat.

5. Meningkatkan Produktivitas
Di Amerika serikat, Perkebunan anggur telah menggunakan giberelin untuk meningkatkan kerenyahan dan ukuran anggur. Di Hawai, giberelin digunakan untuk meningkatkan produksi tebu. Selain itu giberelin yang disemprotkan ke tanaman seledri dapat menyebabkan tanaman bertambah panjang, bertambah renyah, produksi meningkat.
Penggunaan giberelin pada tanaman anggur tahan terhadap infeksi cendawan. Penyemprotan giberelin dilakukan sejak tanaman berbunga dan pada fase pembentukan rangkaian buah. Penyemprotan giberelin pada buah dan daun jeruk nevel bisa mencegah timbulnya gangguan pada kulit buah dan menjaga agar kulit tetap kencang selama penyimpanan.

      Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan hasil produksi pada rimpang jahe, salah satunya adalah dengan menggunakan ZPT.
Dari beberapa penelitian telah dilakukan untuk mencari hormon yang sesuai untuk meningkatkan produksititas rimpang. Hormon tanaman yang sudah terbukti bisa meningkatkan produksi rimpang jahe adalah hormone giberelin yang disemprotkan dengan konsentrasi sangat tinggi (150 ppm).
Hasil penelitian Sengupta et al. (2008) aplikasi giberelin bisa meningkatkan produksi rimpang jahe hingga 50% dari ukuran dan jumlah rimpang jahe yang tidak diberi hormon giberelin.
Dalam literaturnya Sengupta et al (2008) menyebutkan bahwa peningkatan produksi rimpang jahe dapat mencapai 69,86 ton/ha, sedangkan produksi yang tidak diberi hormon tersebut hanya mencapai 45,60 ton/ha.
Namun pemberian hormon giberelin harus diimbangi dengan ketersediaan hara/pupuk pada media tanam jahe. Produksi rimpang yang tinggi membutuhkan ketersediaan hara yang tinggi juga, salah satunya dengan aplikasi pupuk organik cair (POC Jahe).

Cara aplikasi praktek dan rujukan.
   bahan-bahan;
• Hormon Giberelin (GA3) serbuk.

Cara membuat;
Masukkan 1 gr serbuk hormon giberelin ke dalam gelas kaca atau jika ada gelas beker atau erlenmeyer 1000ml.
Tambahkan 10 ml ethanol absolut (>95%) dan diaduk hingga larutan hormon larut.
Jika hormon belum larut, maka tambahkan sedikit demi sedikit etanol hingga semua hormon hingga larut sempurna.
Kemudian tambahkan air hingga volumenya mencapai 1000 ml atau 1 L. Aduk hingga semua hormon tercampur merata.
Untuk pembuatan larutan yang lebih banyak, volume etanol dan air yang digunakan dikalikan dengan berat (gr) hormon yang akan dilarutkan.
Masukkan larutan hormon ke dalam botol. Larutan hormon siap diaplikasikan ke tanaman jahe. Botol harus disimpan di tempat yang sejuk, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung.

      Pengenceran untuk penyemprotan ke tanaman:
Ambil 150ml larutan hormon giberelin yang sudah dibuat sebelumnya.
Tambahkan dengan air bersih sebanyak 850ml hingga volumenya 1 liter.
Larutan diaduk hingga tercampur merata.
Larutan hormon giberelin siap disemprotkan ke tanaman.
Untuk volume yang lebih banyak, kalikan volume di atas dengan volume yang diinginkan. Misal, untuk satu tanki semprot 14L, volume larutan stok hormon yang diperlukan adalah 150ml x 14 = 2,1 L.
Satu rumpun jahe memerlukan kurang lebih 15-20 ml larutan hormon. Satu tangki 14L cukup untuk menyemprot 700 rumpun jahe.

Masa Penyemprotan:
Aplikasi hormon giberelin diberikan dua kali saja, yaitu pada tanaman jahe usia 90 hst dan 120 hst atau pada awal fase percabangan tiga dan fase pembesaran rimpang.

Catatan;
Aplikasi hormon giberelin tidak menjadi jaminan untuk meningkatkan hasil panen meningkat pesat. Hormon giberelin bukanlah nutrisi tanaman.
Jika pada media tanam tidak diimbangi dengan pemberian pupuk. Maka hasilnya kurang memuaskan dan optimal.
Hasil panen di atas adalah hasil penelitian. Namun pada kenyataannya hasil di lapangan bisa bervariasi, tergantung pada varietas jahe, kesuburan media, pupuk yang digunakan, teknik budidaya, iklim, hama, penyakit dll.

      Semoga bermanfaat dan sukses.

11 December, 2016

Cara membuat pupuk padat bokasi

        Bokashi adalah metode pengomposan dengan menggunakan cara starter aerobik atau anaerobik untuk mengkomposkan bahan organik.
Bahan campuran utamanya adalah molasses (tetes tebu), sekam padi dan starter mikro organisme (bakteri nitrifikasi).
Jepang adalah negara yang pertama kali mempopulerkan pupuk bokhasi dan sekarang banyak diterapkan di negara-negara diluar Jepang termasuk negara Indonesia.

      Pupuk bokashi sering diterapkan, karena memiliki tingkat kematangan fermentasi yang sangat cepat. Bahan dasar pembuatan pupuk padat bokhasi paling sering menggunakan kotoran ternak, jerami dan sampah-sampah organik.
Metode bokhasi selain diaplikasikan untuk tanaman, namun juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Penerapan bokashi sangat cocok untuk dikembangkan oleh petani, karena bokashi adalah teknologi yang tepat guna, berbiaya murah dan sangat terjangkau, kandungan unsur haranya lebih unggul dibandingkan dengan pupuk kimia dan pupuk kompos biasa, selain itu penerapannya sangat berdampak besar untuk menjaga lingkungan dari pencemaran dan akan memperbaiki unsur-unsur hara pada tanah.

      Pembuatan Bokashi mengandalkan  Effectif Microorganism-4 (EM-4) yang merupakan salah satu aktivator percepatan proses pengomposan. Karena EM-4 mengandung  bakteri fermentasi dari genus Lactobacillus, Jamur permentasi Actinomycetes, Bakteri fotosintetik, Bakteri pelarut fosfat dan ragi. Selain itu pupuk bokashi dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi.
Memfermentasi dan mendekomposisi bahan organik tanah dengan cepat (bokasi).
Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dan menyehatkan tanaman.
Berikut adalah cara sederhana untuk membuat pupuk padat bokashi untuk ukuran 1 ton.

   Alat- alat;
1.      Pisau
2.      Timbangan
3.      Gelas ukur
4.      Timba
5.      Terpal
6.      Talenan
7.      Kantong plastic (Kresek)
8.      Karung
9.      Tali
10.  Gelas aqua

Bahan-bahan;
• Kotoran sapi / kambing / kelinci : 600 Kg.
• Cincangan Sampah organik 200 kg
• Abu Sekam padi / jerami  : 200 kg.
• Abu dapur : 100 kg.
• Molase / gula merah : 1 kg.
• Larutan EM-4 : 1 liter.
• Air 10 liter.

Cara membuat;
Campur semua bahan-bahan organik hingga merata.
Kemudian siramkan perlahan larutan EM-4 yang telah dicampur dengan gula/molase dan air, sambil diaduk-aduk hingga homogen.
Selanjutnya difermentasi selama 1 minggu dalam keadaan tertutup. Pupuk siap digunakan setelah diangin-anginkan.

Aplikasi ;
Tanaman sayur-mayur.
• Selada   -  Wortel.
• Kubis     -  Bawang-bawangan.
• Cabe -  Tomat.
Dosis
Bokashi padat/ pupuk dasar 3-5 ton/ha untuk jangka waktu 1 kali sebagai pupuk dasar.

Tanaman pangan ;
• Padi - Kentang.
• Jagung - Kedelai.
• Singkong.
Dosis pemakaian;
Bokashi padat/ pupuk dasar 5-10 ton/ha untuk jangka waktu 1 kali sebagai pupuk dasar.

Tanaman perkebunan ;
• Lada - Coklat.
• Karet - Tebu.
• Kopi - Cengkeh.
• Teh - Kelapa sawit.
Dosis pemakaian;
Bokashi padat/ pupuk dasar 5-10/ha untuk jangka waktu 3-4 bulan sekali.

Tanaman buah-buahan.
- Mangga - Jambu.
- Jeruk.
Dosis pemakaian;
Bokashi padat 3-5 ton/ha untuk jangka waktu 3-4 bulan sekali.

   Demikianlah sedikit informasi cara membuat pupuk padat bokashi dan ada baiknya, jika penerapannya diimbangi dengan pupuk bokashi cair, untuk mendukung tingkat kesuburan ditanah dilahan yang tandus.
Semoga bermanfaat dan sukses.
Sekian dan terimakasih.

08 December, 2016

Cara cepat melarutkan sp36

       Pupuk SP 36 merupakan pupuk fosfat yang berasal dari batuan apatit (fosfat) yang ditambang.
Apatit adalah kelompok mineral fosfat biasanya merujuk pada hidroksilapatit, fluorapatit dan klorapatit, dengan konsentrasi tinggi ionOH−, F− dan Cl−, secara berurutan, dalam kristal. Rumus dari campuran dari empat endmembers paling umum ditulis sebagai Ca10(PO4)6(OH,F,Cl)2, dan rumus satuan kristal sel mineral individu ditulis sebagai Ca10(PO4)6(OH)2, Ca10(PO4)6(F)2 and Ca10(PO4)6(Cl)2.
Fosfat adalah sumber utama unsur kalium dan nitrogen yang tidak larut dalam air, namun dapat diolah untuk memperoleh produk fosfat dengan cara menambahkan asam.

       Fosfat dipasarkan dengan berbagai kandungan P₂O₅ antara 4-42 %. Sementara itu, tingkat uji pupuk fosfat ditentukan oleh jumlah kandungan N (nitrogen), P (fosfat atau P²O₅), dan K (potas cair atau K₂O). Fosfat sebagai pupuk alam tidak cocok untuk tanaman pangan, karena tidak dapat larut dalam air sehingga sulit diserap oleh akar tanaman pangan. Fosfat untuk pupuk tanaman pangan perlu diolah menjadi pupuk buatan yaitu pupuk Sp-36, TSP dan sebagainya.
Kandungan unsur haranya dalam bentuk P₂O₅( phospat) adalah 36 %. Artinya setiap 100 kg SP36 terdapat 36 kg unsur hara P dalam bentuk P₂O₅(Phospat).
Total kadar P₂O₅ minimal 36%, larut pada Asam Sitrat minimal 34%, larut dalam air 30% dan kadar Asam Bebas sebagai H₃PO₄ maksimal 6%.
Berbentuk butiran dan berwarna abu-abu.

      Menurut uraian diatas dituliskan  bahwasanya hanya dapat larut dalam air 30%, artinya setiap 100 kg hanya dapat larut 30 kg saja.
Berikut adalah cara sederhana untuk melarutkan pupuk phosfat;

     Bahan-bahan;
EM-4 pertanian 100 ml.
Pupuk phosfat 50 kg.
Air bersih 5 l.

Cara membuat;
Masukan 100 ml EM-4 kedalam ember berisi air 5 liter. Kemudian aduk sampai merata. Lalu percikan ke pupuk phosfat dan sambil diaduk sampai merata,
(Usahakan saat pencampurannya jangan terlalu terburu-buru nanti hasilnya menjadi menggumpal dan lembek). Diamkan selama kurang lebih 2 - 4 menit sebelum ditabur.
Setelah itu pupuk sudah dapat digunakan.

     Demikian sedikit informasi mengenai cara mempercepat penyerapan phosfat pada tanaman.
Semoga bermanfaat dan sukses.

25 November, 2016

Penjelasan Asam absisat

      Asam absisat merupakan molekul seskuiterpenoid (memiliki 15 atom karbon) termasuk salah satu dari  hormon tumbuhan. Selain dihasilkan secara alami oleh oleh tumbuhan, hormon ini juga dihasilkan oleh alga hijau dan cendawan. Hormon ini ditemukan pada tahun 1963 oleh Frederick Addicott.
Addicott berhasil mengisolasi senyawa abscisin I dan II dari tumbuhan kapas. Senyawa abscisin II kelak disebut dengan asam absisat bila disingkat menjadi ABA. Pada saat yang bersamaan, dua kelompok peneliti lain yang masing-masing dipimpin oleh Philip Wareing dan Van Steveninck juga melakukan penelitian terhadap hormon tersebut.
Jika pada tanaman kapas yang tahan akan kadar garam tinggi. Maka ditemukannya peningkatan konsentrasi ABA pada bagian akar, daun dan xilem.
Asam absisat sangat berperan penting pada awal (inisiasi) dormansi biji.
Karena dalam keadaan dorman atau "istirahat" tidak terjadi pertumbuhan dan aktivitas fisiologisnya berhenti sementara.
Proses dormansi biji seperti ini sangat penting untuk menjaga agar biji tidak berkecambah sebelum waktu yang belum dikehendaki.
Karena hal ini sangat dibutuhkan pada tumbuhan tahunan dan tumbuhan dwi musim yang bijinya memerlukan cadangan makanan di musim dingin ataupun musim panas panjang.
Oleh sebab itulah tumbuhan menghasilkan ABA yang berguna untuk maturasi biji dan menjaga biji agar berkecambah di musim yang diinginkan.
ABA juga sangat penting untuk menghadapi kondisi tantangan terhadap lingkungan seperti kekeringan.
Hormon ini merangsang penutupan stomata pada epidermis daun dengan menurunkan tekanan osmotik kedalam sel dan menyebabkan turgor sel.
Akibatnya dapat mencegah kehilangan cairan tumbuhan yang disebabkan oleh transpirasi melalui stomata.
Selain itu ABA juga dapat mencegah kehilangan air dari tubuh tumbuhan dengan membentuk lapisan epikutikula atau lapisan lilin dan dapat menstimulasi pengambilan air melalui akar untuk menghadapi kekeringan.
Kemudian ABA juga berfungsi dalam menghadapi lingkungan dengan suhu rendah dan kadar garam atau salinitas yang tinggi.
Peningkatan konsentrasi ABA pada daun dapat diinduksi oleh konsentrasi garam yang tinggi pada akar untuk menghadapi musim dingin, kemudian ABA akan menghentikan pertumbuhan primer dan sekunder, maka hormon yang dihasilkan pada tunas terminal ini akan memperlambat pertumbuhan dan memicu perkembangan primordia daun menjadi sisik yang berfungsi melindungi tunas dorman selama musim dingin.
Selain itu ABA juga akan menghambat pembelahan sel pembuluh kambium.

     Biosintesis ABA  biasanya dapat terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan memanfaatkan karotenoid, suatu pigmen yang dihasilkan oleh kloroplas.
Terdapat dua jalur metabolisme yang dapat ditempuh untuk menghasilkan ABA, yaitu jalur asam mevalonat (MVA) dan jalur metileritritol fosfat (MEP).
Secara tidak langsung ABA dihasilkan dari oksidasi senyawa violaxanthonin menjadi xanthonin yang akan dikonversi menjadi ABA. Sedangkan pada beberapa jenis cendawan patogenik, ABA dihasilkan secara langsung dari molekul isoprenoid C15 yaitu farnesil difosfa.

     Transportasi atau pengangkutan hormon ABA dapat terjadi baik di xilem maupun floem dan arah pergerakannya dapat naik ataupun turun. Sebab transportasi ABA dari floem menuju ke daun dapat dirangsang oleh salinitas (kegaraman tinggi).
Pada tumbuhan tertentu biasanya terdapat perbedaan transportasi ABA dalam siklus hidupnya. Kemudian Daun muda memerlukan ABA dari xilem dan floem, sedangkan daun dewasa merupakan sumber dari ABA dan dapat ditranspor ke luar daun.

      Semoga bermanfaat dan sukses.

24 November, 2016

Cara Menghilangkan bau pada Jengkol

     Jengkol termasuk dalam suku polong-polongan dan merupakan dari keluarga Fabaceae. Jengkol adalah tumbuhan khas Asia tenggara, tanaman ini sangat digemari di Thailand, Myanmar, Malaysia dan Indonesia. Namun biji buah dari tumbuhan ini juga sangat digemari di barat dan bangsa barat menyebut buah ini dengan nama dog fruit.
Tumbuhan ini memiliki nama latin Archidendron pauciflorum dan berikut adalah klasifikasi ilmiahnya.

         Klasifikasi ilmiah
     Kerajaan : Plantae
     Filum : Magnoliophyta
     Kelas : Magnoliopsida
     Ordo : Fabales
     Famili : Fabaceae
     Subfamili : Mimosoideae
     Genus : Archidendron
     Spesies : A. pauciflorum
        Nama binomial;
Archidendron pauciflorum
(Benth.) I.C.Nielsen
        Sinonim;
Archidendron jiringa
Pithecellobium jiringa
Pithecellobium lobatum

     Jengkol dapat menimbulkan bau yang tidak sedap pada urin setelah diolah dan diproses oleh pencernaan, terutama bila dimakan segar sebagai lalapan. Namun biji buah ini diketahui dapat mencegah penyakit diabetes dan bersifat diuretik serta sangat baik bagi kesehatan jantung.
Selain itu jengkol juga mengandung berbagai macam vitamin seperti vitamin B₆, mineral dan senyawa asam jengkolic acid (asam jengkolat). Senyawa jengkolic tersebut yang dapat menyebabkan bau mulut dan bau pada air seni. Apabila dikonsumsi secara berlebih, maka akan mengakibatkan jengkolan (tersumbatnya saluran kencing.
Selain resiko yang ditimbulkan begitu besar, sebenarnya jengkol tidak terlalu seberbahaya itu bila dikonsumsi secara baik dan tidak berlebih.
Karena resiko konsumen yang terkena jengkolan sangat bervariasi pada setiap orangnya dan semua itu dipengaruhi secara genetik pada setiap lingkungannya.
Berikut adalah persentase nutrisi untuk orang dewasa

          Nilai nutrisi per 100 g (3,5 oz)
          Energi  0 g.
          Lemak 1.45 g.
          Protein 14.19 g.
          Karbohidrat 25.67 g.
          Serat pangan 1.76 g.

     Jika ditinjau dari segi berbagai macan manfaat dan efek samping yang ditimbulkan. Maka mengkonsumsinya menjadi sangat terbatas.
Cara mensiasati agar terhindar efek buruk yang ditimbulkan. Maka cara pengolahannya harus dilakukan dengan baik dan benar.
Berikut adalah cara mengatasi untuk bau mulut dan bau pada air seni.
Cara pengolahannya adalah saat perebusan biji buah jengkol, maka tambahkan 7 sendok makan bubuk kopi untuk 500 gram biji jengkol. Kemudian rebus sampai empuk sebelum diolah dijadikan rendang, tumis dan semur.
Jika makan jengkol diluar rumah dan tidak diolah demikian, Maka bau pada mulut dapat dikurangi dengan memakan buah timun, tomat dan minum susu ataupun minum kopi pahit tanpa gula.

     Demikian sedikit informasi mengenai cara mengatasi bau mulut dan bau pada air seni saat mengkonsumsi jengkol.
Semoga bermanfaat dan sukses.
Sekian dan terimakasih

20 November, 2016

Jenis asam atau bentuk asam

      Zat asam terdiri dari dua jenis asam yang berbentuk basa, yaitu Asam-Basa Kuat dan Lemah.
Asam atau yang sering diwakili dengan rumus umum HA), secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam.
Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa Belanda), atau Säure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam. Dalam kimia, istilah asam memiliki arti yang lebih khusus.

    Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan karat dari logam dalam proses yang disebut "pengawetasaman" (pickling). Asam dapat digunakan sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan, asam klorida merupakan bagian dari asam lambung yang disekresikan di dalam lambung untuk membantu memecah protein dan polisakarida maupun mengubah proenzim pepsinogen yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam juga digunakan sebagai katalis; misalnya, asam sulfat sangat banyak digunakan dalam proses alkilasi pada pembuatan bensin.

     Daftar Nama Asam-Basa Kuat & Lemah
Asam kuat mempunyai nilai Ka yang besar (yaitu, kesetimbangan reaksi berada jauh di kanan, terdapat banyak H3O+; hampir seluruh asam terurai). Misalnya, nilai Ka untuk asam klorida (HCl) adalah 10⁷. Asam kuat memiliki derajat ionisasi 1.

     Meskipun demikian, tingkat keasaman asam kuat berbeda-beda
ASAM KUAT
Nama Asam Kuat

Asam klorida    HCl
Asam nitrat      HNO3
Asam sulfat     H2SO4
Asam bromida   HBr
Asam iodida    HI
Asam klorat     HClO3
Asam perklorat    HClO4
Asam klorit    HClO3
Asam bromit  HBrO3
Asam perbromat   HBrO4
Asam iodit    HIO3
Asam periodat   HIO4

     Asam lemah mempunyai nilai Ka yang kecil (yaitu, sejumlah cukup banyak HA dan A- terdapat bersama-sama dalam larutan; sejumlah kecil H3O+ ada dalam larutan; asam hanya terurai sebagian). Misalnya, nilai Ka untuk asam asetat adalah 1,8 × 10-5. Kebanyakan asam organik merupakan asam lemah.

1. Asam format (HCOOH)
2. Asam asetat (Asam cuka) (CH3COOH)
3. Asam fluorida (HF)
4. Asam karbonat (H2CO3)
5. Asam sitrat (C6H8O7)
6. Asam sianida (HCN)
7. Asam nitrit (HNO3)
8. Asam borat (H2Bo3)
9. Asam silikat (H2SIO3)
10. Asam antimonit (H2SbO3)
11. Asam antimonat (H2SbO4)
12. Asam stanat (H2SnO3)
13. Asam stanit (H2SnO2)
14. Asam plumbat (H2PbO3)
15. Asam plumbit (H2PbO4)
16. Asam oksalat (H2C2O4)
17. Asam benzoat (C6H5COOH)
18. Asam hipoklorit (HClO)
19. Asam sulfit (H2SO3)
20. Asam sulfida (H2S)
21. Asam fosfit (H3PO3)
22. Asam fosfat (H3PO4)
23. Asam arsenit (H3AsO3)
24. Asam arsenat (H3AsO4)
25. Asam flosianat (H5CN)
26. Asam finol (C6H5OH)
27. Asam askorbat (C5HO6)
28. Asam laktat (C3H5O3)

ASAM LEMAH
Nama
Asam Lemah
1. Asam asetat     CH3COOH
2. Asam askorbat     H2C6H6O6
3. Asam benzoat       C7H5O2H
4. Asam borat   H3BO3
5. Asam karbonat  H2CO3
6. Asam sitrat    H3C6H5O7
7. Asam format  CHCOOH
8. Asam hidrazida HN3
9. Asam sianida HCN
10. Asam fluorida HF
11. Hidrogen peroksida  H2O2
12. Asam hipoklorit  HClO
13. Asam laktat HC3H5O3
14. Asam nitrit HNO2
15. Asam oksalat C2H2O4
16. Fenol C6H5OH
17. Asam propanoat  CH3CH2COOH
18. Asam sulfit H2SO3
19. Asam urat  C5H3N4O3H
20. Asam fosfat  H3PO4
21. Asam sulfida    H2S
22. Asam arsenat  H3AsO4
23. Asam butanoat  C3H7COOH
24. Asam heptanoat C4H9COOH
25. Asam heksanoat C5H11COOH
26. Asam oktanoat C7H15COOH
27. Asam pentanoat C6H13COOH

BASA KUAT
Basa kuat adalah jenis senyawa sederhana yang dapat mendeprotonasi asam sangat lemah di dalam reaksi asam-basa. Contoh paling umum dari basa kuat adalah hidroksida dari logam alkali dan logam alkali tanah seperti;
NaOH dan Ca(OH)2
Litium hidroksida   LiOH
Atrium hidroksida  NaOH
Kalium hidroksida  KOH
Kalsium hidroksida  Ca(OH)2
Rubidium hidroksida  RbOH  Sr(OH)2 CsOH Ba(OH)2
Stronsium hidroksida  Sr(OH)2
Secium hidroksida  CsOH
Barium hidroksida  Ba(OH)2

1. Litium hidroksida (LiOH)    
2. Natrium hidroksida (NaOH)
3. Kalium hidroksida (KOH)   
4. Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
5. Rubidium hidroksida (RbOH)
6. Stronsium hidroksida (Sr(OH)2)
7. Sesium hidroksida (CsOH)
8. Barium hidroksida (Ba(OH)2)
9. Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)
10. Berilium hidroksida Be(OH)2)

Basa lemah :

Basa lemah adalah larutan basa tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam larutan.

BASA LEMAH
Basa Lemah adalah gas amoniak   NH3
besi(II) hidroksida     Fe(OH)2 
Hydroxylamine     NH2OH
Aluminium hydroxide Al(OH)3
Iron (III) hydroxide     Fe(OH)3
Ammonium hydroxide   NH4OH
Metilamin hydroxide    CH3NH3OH
Etilamin hydroxide  C2H5NH3OH

1. Amonium hidroksida (NH4OH)
2. Aluminium hidroksida (Al(OH)3)
3. Besi (III) hidroksida (Fe(OH)3)
4. Amoniak (NH3)
5. Besi (II) hidroksida (Fe(OH)2)
6. Karbosium hidroksida (CA(OH)3)
7. Nikel hidroksida (Ni(OH)2)
8. Seng hidroksida (Zn(OH)2)
9. Kadmium hidroksida (Cd(OH)2)
10. Bismut hidroksida (Bi(OH)3)
11. Perak hidroksida (Ag(OH))
12. Emas (I) hidroksida (Au(OH))
13. Emas (III) hidroksida (Au(OH)3)
14. Tembaga (I) hidroksida (Cu(OH)2)
15. Tembaga (II) hidroksida (Cu(OH))
16. Raksa (I) hidroksida (Hg(OH))
17. Raksa (II) hidroksida (Hg(OH)2)
18. Timah (II) hidroksida (Sn(OH)2)
19. Timah (IV) hidroksida (Sn(OH)4)
20. Timbal (II) hidroksida (Pb(OH)2)
21. Mangan hidroksida (Mn(OH)2)
22. Kobalt (III) hidroksida (Co(OH)3)
23. Kobalt (II) hidroksida (Co(OH)2)
24. Anilia (C6H5NH2)
25. Dimetilamina ((CH3)2 NH)
26. Hidrasim (H2NNH2)
27. Hidroksilamida (HONH2)
28. Metilamina (CH3 NH2)
29. Urea (H2NCONH2)
30. Glukosa (C6H2O6)
31. Metil hidroksida (CH3OH)

Bahan aktif herbisida

    Racun pembasmi rumput atau gulma dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama herbicide dan di Indonesia dikenal dengan sebutan herbisida.
Herbicide adalah senyawa atau material yang disebarkan pada lahan pertanian untuk menekan atau memberantas tumbuhan penyebab penurunan hasil.
Lahan pertanian biasanya ditanami tanaman sejenis atau dua jenis tanaman pertanian. Namun tumbuhan lain atau gulma juga dapat tumbuh di lahan tersebut, sebab antara tanaman dan gulma saling berkompetisi dalam mendapatkan unsur hara di tanah, penyerapan cahaya matahari.
Kemudian herbisida digunakan sebagai salah satu sarana pengendalian tumbuhan "asing" atau gulma pengganggu yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.

     Herbisida terdapat dua tipe yaitu herbisida menurut aplikasinya adalah herbisida pra tumbuh (preemergence herbicide) dan herbisida pasca tumbuh (postemergence herbicide).

Herbisida pra tumbuh digunakan pada lahan setelah diolah dan sebelum benih gulma bertebar atau setelah penyemprotan gulma dilaksanakan maka dengan segera benih ditebar dilahan. Herbisida jenis ini bersifat nonselektif atau membunuh semua tumbuhan yang ada.

Herbisida pasca tumbuh yaitu diberikan setelah benih gulma memunculkan daun pertamanya. Herbisida jenis ini bersifat selektif artinya tidak tidak mengganggu tumbuhan pokoknya.
Herbisida jenis ini ada 2 macam yaitu herbisida bersifat kontak dan sistemik.
1). Herbisida kontak adalah herbisida untuk menyiang gulma secara langsung dalam mengganggu tumbuhan untuk berfotosintesis artinya gulma akan mati bila bersinggungan secara langsung.
Contoh produk herbisida jenis ini adalah NOXONE 297SL.

2). Herbisida sistemik adalah herbisida yang bekerja mengganggu enzim dan berperan dalam membentuk asam amino yang berguna untuk tanaman, sehingga herbisida sistemik mudah diserap keseluruh jaringan tumbuhan dan akan mati sampai keakar-akarnya.
Contoh produk herbisida jenis ini adalah GARLON, STARLON.

Cara kerja herbisida secara umum.

     Pada umumnya herbisida bekerja dengan mengganggu proses anabolisme senyawa penting seperti pati, asam lemak atau asam amino melalui kompetisi dengan senyawa yang "normal" dalam proses tersebut. Herbisida menjadi kompetitor karena memiliki struktur yang mirip dan menjadi kosubstrat yang dikenali oleh enzim yang menjadi sasarannya.
Cara kerja lainnya adalah dengan mengganggu keseimbangan produksi bahan-bahan kimia yang diperlukan tumbuhan.
Contoh:
Herbisida bersifat glifosat yang dibuat MONSANTO direkayasa sedemikian rupa untuk mengganggu sintesis asam amino aromatik karena berkompetisi dengan fosfoenol piruvat, fosfinositrin mengganggu asimilasi nitrat dan amonium karena menjadi substrat dari enzim glutamin sintase.
Sebagian besar sejumlah produsen herbisida mendanai pembuatan tanaman transgenik yang tahan terhadap herbisida.
Kemudian penggunaan herbisida dapat diperluas pada tanaman produksi tersebut. Usaha ini dapat menekan biaya produksi dalam pertanian berskala besar dengan mekanisasi.
Contoh tanaman tahan herbisida yang telah dikembangkan adalah raps (kanola), jagung, kapas, padi, kentang, kedelai, dan bit gula.

Cara kerja herbisida menurut sifat.
1).    Parakuat.
Sifat herbisida jenis ini merupakan herbisida kontak yang umum digunakan untuk purna tumbuh.
Herbisida berbahan aktif Parakuat sangat baik digunakan bila ingin mengolah lahan dengan cepat dan efisien.
Karena daya kerja parakuat sangat cepat setelah aplikasinya dan dapat terlihat 1 jam setelah penyiangan, sehingga dalam waktu 3 – 4 hari berikutnya lahan bisa ditanami. Adapun contoh herbisida yang berbahan aktif parakuat di Indonesia yaitu Sidaxone 276SL dan Gramoxone. Parakuat merupakan herbisida kontak yang mematikan tumbuhan dengan cara merusak membran sel.
Menurut Chung (1995) pemakaian paraquat memiliki keunggulan dalam hal suksesi gulma, fitotoksisitas, dan rainfastness.
Parakuat adalah herbisida kontak, menyebabkan kematian pada bagian atas gulma dengan cepat tanpa merusak bagian sistem perakaran, stolon, atau batang dalam tanah, sehingga dalam beberapa minggu setelah aplikasi gulma tumbuh kembali.

2).    Glifosat.
Herbisida berbahan aktif Glifosat merupakan herbisida yang bersifat sistemik bagi gulma sasaran. Diantara keempat jenis bahan aktif pembahasan ini, herbisida glifosat merupakan herbisida berbahan aktif yang paling banyak dipakai diseluruh dunia.
Selain sifatnya sistemik yang membunuh tanaman hingga mati sampai ke akar-akarnya serta juga mampu mengendalikan banyak jenis gulma seperti Imperata cylindrica, Eulisine indinca, Axomophus comprsseus (pahitan) , Mimosa invisa (putri malu), Cyperus iria (teki), Echinocloa crussgali (jajagoan) dan lain-lain.
Herbisida glifosat merupakan herbisida terpenting di dunia saat ini, karena termasuk herbisida translokasi, menghambat kerja enzim 5-enolpyruvylshikimate-3-phosphate synthase (EPSPS), enzim yang terlibat dalam sintesa tiga asam amino.
Lim et al. (1999) melaporkan bahwa penggunaan glifosat menyebabkan terjadinya suksesi gulma ke dominansi gulma berdaun lebar.
Faiz (1989) melaporkan bahwa penyemprotan campuran glifosat secara berturut pada karet dewasa (TM) untuk general weed control menyebabkan dominansi Borreria alata, senduduk (Melastoma malabathricum), dan alang-alang (Imperata cylindrical).
Suksesi gulma terkait-erat dengan bagaimana herbisida tersebut bekerja atau mode of action. glifosat ditranslokasi dari bagian dedaunan sampai ke bagian akar dan bagian lainnya merusak sistem keseluruhan di dalam tubuh gulma.
Selain itu Glifosat memiliki daya bunuh yang tinggi terhadap rerumputan dan sering mengeradikasi gulma rerumputan lunak seperti Paspalum conjugatum dan Ottochloa nodosa sehingga akhirnya tanah menjadi terbuka.
Kesempatan seperti ini memberi kesempatan bagi banyak biji-biji gulma berdaun lebar untuk berkecambah dan akhirnya menjadi dominan (Tjitrosoedirjo dan Purba, 2006).
Dominansi gulma berdaun lebar sering cenderung lebih merugikan karena lebih sulit dikendalikan.
Gulma lunak seperti O. nodosa, P. conjugatum dan A. compressus perlu dipertahankan pada pertanaman kelapa sawit (Teoh, 1984). Gulma rerumputan seperti ini dikategorikan sebagai kelas B yang bermanfaat dan memerlukan kurang pengendalian B (Anon, 1972). Pemakaian glifosat secara terus-menerus sering menyebabkan terjadinya eradikasi atau pemusnahan gulma lunak sedangkan dengan parakuat campuran memperlihatkan kebalikannya (Khairudin & Teoh, 1992).

3).    Metil Metsulfuron.
Herbisida yang berbahan aktif metil metsulfuron ini merupakan herbisida sistemik dan bersifat selektif untuk tanaman padi.
Herbisida ini dapat digunakan untuk mengendalikan gulma pra tumbuh dan awal purna tumbuh. Beberapa gulma yang mapu dikendalikan oleh herbisida ini antara lain: Monocholria vaginalis (eceng gondok), Cyperus diformis (teki), Echinocloa crusgalli (jajagoan), semanggi serta gulma lain yang tergolong pakis-pakisan.
Aplikasi anjuran yang disarankan untuk penggunaan herbisida ini adalah 2.5 gram untuk setiap tangki 14 liter.

4).    Glufosinate-ammonium.
Cara Kerja;
•         Kerja herbisida glufosinate-ammonium sebenarnya berdasar pada penonaktifan dari sintesa enzim glutamine.
•         Sintesa Glutamine menyebabkan reaksi dari ammonia dan glutamic acid untuk membentuk glutamine.
Ammonia, sebuah zat yang sangat phytotoxic untuk sel tanaman terbentuk pada waktu proses biokimia tanaman, tepatnya pada saat pengurangan nitrate, metabolisme amino acid dan photo-respiration.
•         Adanya fakta bahwa enzim dinonaktifkan oleh glufosinate, ammonia dapat terkumpul dalam sel tumbuhan dan menyebabkan necrosis pada lapisan tanaman yang akhirnya menyebabkan kematian tumbuhan.
•         Kecepatan aksi tergantung pada kondisi eksternal; seperti kelembapan udara, suhu dan kadar air dalam tanah.
•         Pengambilan glufosinate-ammonium oleh tumbuhan, biasanya dilakukan melalui hijau daun dan tumbuhan yang tumbuh dengan aktif.

5).    2,4 – D.
2,4 – D termasuk salah satu bahan aktif herbisida yang paling dikenal.
Sifat herbisida ini kurang lebih hampir sama dengan metil metsulfuron yaitu sistemik dan selektif.
Herbisida ini dapat digunakan untuk mengendalikan gulma purna tumbuh baik yang berdaun lebar maupun teki pada padi sawah. Adapun beberapa jenis gulma yang dapat dikendalikan dengan herbisida 2,4-D ini antara : Monochoria vaginalis (eceng), Spenochlea zeylanica, Cyperus iria (teki), Limnocharis flava (genjer), kankung, keladi dan lain-lain.

1.        Methribuzin
Metribuzin (4-amino-6-tert-butil-3- (methylthio) -as-triazin-5 (4H) -satu)
adalah herbisida yang digunakan sebelum dan setelah tumbuhnya tanaman kedelai, tomat dan tebu. Methribuzin bekerja dengan cara menghambat fotosintesis dengan mengganggu fotosistem gulma.
Penggunaan Methribuzin di lahan pertanian diketahui dapat merusak unsur tanah dan dapat mencemari lingkungan sekitarnya.

2.        Triklopir

3.        Oksifluorfen

   Semoga bermanfaat dan sukses.
Sekian dan terimakasih.

18 November, 2016

Cara membuat inokulasi Gaharu (Isolat gaharu)

      Genus Aquilaria merupakan jenis kayu berwarna hitam dan mengandung resin.
Resin ini dihasilkan dari spesies gaharu dari marga/genus Aquilaria, terutama A. malaccensis, terutama dari jenis gaharu A. malaccensis.
Resin digunakan dalam industri wangi-wangian (parfum dan setanggi), karena aromanya berbau harum.
Gaharu telah diperdagangkan sejak 2000 tahun lalu hingga sekarang dan telah menjadi komuditi perdagangan  nusantara ke Jazirah Arab, Persia, India serta sampai ke Afrika Timur.

    Gaharu yang dapat menghasilkan resin diketahui terdiri dari beberapa jenis dan dapat di beri inokulan adalah sebagai berikut.
• Aquilaria beccarain asal Indonesia.
• Aquilaria microcarpa, asal Indonesia, Malaysia
• Aquilaria cumingiana asal Indonesia dan Malaysia.
• Aquilaria hilata asal Indonesia dan Malaysia.
• Aquilaria rostrata asal Malaysia.
• Aquilaria brachy rostrata asal Malaysia.
• Aquilaria crassna asal Malaysia, Thailand dan Kamboja.
• Aquilaria malaccensis asal Malaysia, Thailand dan India.
• Aquilaria apiculina asal Filipina.
• Aquilaria subintegra asal Thailand
• Aquilaria baillonii asal Thailand dan Kamboja.
• Aquilaria baneonsis asal Vietnam.
• Aquilaria filaria asal Tiongkok.
• Aquilaria grandiflora asal Tiongkok.
• Aquilaria sinensis asal Tiongkok.
• Aquilaria khasiana asal India.

       Berdasarkan beberapa jenis spesies diatas, gaharu di hasilkan oleh masuknya mikroba kedalam jaringan luka kulit pada tumbuhan.
Luka pada tumbuhan berkayu penyebabnya alami, pada umumnya ada cabang dahan terkelupas maupun patah akibat alam dan jika tanaman budidaya penyebabnya adalah disengaja yaitu dengan cara dibor atau digergaji.
Masuknya mikroba kedalam tubuh tumbuhan dianggap benda asing pada tumbuhan.
Sehingga sel tumbuhan akan menghasilkan senyawa fitoaleksin, senyawa ini berfungsi sebagai pertahanan tubuh bagi tumbuhan terhadap serangan penyakit maupun patogen/jamur.
fitoaleksin adalah senyawa berupa resin berwarna coklat dan berbau wangi dan menumpuk pada pembuluh xilem serta floem yang berguna sebagai pencegah meluasnya luka kedalam jaringan lain pada tumbuhan.
Jika mikroba tersebut menginfeksi tumbuhan gaharu dan dapat mengalahkan sistem pertahanan tubuh gaharu, maka gaharu tidak berbentuk dan pada bagian lukanya akan membusuk.
Ciri-ciri tumbuhan gaharu yang telah menghasilkan gubal, biasanya kulit batang menjadi lunak, tajuk pohon menguning dan rontok, serta terjadi pembengkakan dan pelekukan atau penebalan pada batang dan cabang.
Senyawa yang dapat menjadikan gubal gaharu menjadi harum adalah senyawa guia dienal, selina-dienone dan selina dienol.

    Pada umumnya gaharu digunakan untuk kepentingan komersil dan pada prakteknya petani gaharu memasukan inokulum pada pohon gaharu dengan cara dibor dan memasukan patogen pada lubangnya.
Jenis patogen atau jamur yang gunakan adalah sebagai berikut;
Fusarium nivale, Fusarium solani, Fusarium fusariodes, Fusarium roseum, Fusarium lateritium Chepalosporium sp. Fusarium Acremonium sp, Fusarium Cylindrocarpon sp, Diplodia sp, Phytium sp, Aspergillus sp, Lasiodiplodia sp, Libertela sp, Trichoderma sp, Scytalidium sp dan Thielaviopsis sp.
Berikut adalah cara sederhana untuk membuat inokulan gaharu;
Bahan-bahan;
• Eceng gondok.
• Jahe.
• umbi kentang segar sebanyak 1kg.

Cara membuat;
Eceng gondok dicincang sampai benar-benar halus, kemudian jahe dan umbi kentang diparut secara terpisah.
Setelah itu campur semua bahan menjadi satu dan aduk-aduk hingga merata.
Lalu masukkan di atas talam/nampan yang telah dialasi dengan koran bekas dan Ratakan.
Kemudian letakkan ditempat terbuka dan beratap, usahakan tidak terkena percikan air hujan.
Setelah itu di semprot menggunakan air kelapa tua yang telah dibiarkan selama satu hari, penyemprotan dilakukan setiap tiga hari sekali sedikit saja dan lakukan selama 14 hari.
Setelah 14 hari bahan diaduk kembali menggunakan air mineral sebanyak 1 liter.
Kemudian masukkan potongan-potongan bambu atau tusuk gigi kedalam bahan tersebut dan biarkan selama 2 hari lamanya.
Setelah itu tusuk gigi diangkat dan dibersihkan menggunakan kuas, lalu diangin-anginkan hingga kering
Setelah semua selesai, masukan tusuk gigi tersebut kedalam plastik bening kedap udara dan kemudian siap digunakan untuk membuat gubal gaharu yang berkualitas baik.

Keterangan;
Eceng gondok yang dapat digunakan menjadi inokulum adalah eceng gondok yang terserang jamur (Fusarium).
Rimpang jahe yang digunakan adalah jenis jahe yang terinfeksi jamur ( Fusarium) dengan ciri-ciri daun jahe berwarna kuning dan mati, kemudian mengkisut namun tidak beraroma busuk.
Jahe seperti ini banyak dijumpai di kebun jahe dan tidak akan didapatkan dipasar.
Jika eceng gondok dan jahe susah dapatkan, maka dapat diganti dengan air perasan batang (pelepah) pisang yang mati layu karena jamur atau bisa juga dengan umbi singkong yang terserang jamur dengan ciri-ciri pohon masih hidup dan tegak, namun umbi telah membusuk. Kadang kala ditemukan jamur berbentuk seperti benang-benang putih.

Cara aplikasi dilapangan;
Buatlah lubang kecil menggunakan bor listrik pada batang pohon gaharu dengan jarak 20 cm dari permukaan tanah.
Mata bor yang digunakan berdiameter 3 mm.
Bentuk barisan lubang harus melingkar spiral ke atas serta memiliki jarak vertikal 10 cm dan jarak horizontal 10 cm dengan kedalaman 1/3 dari  diameter pohon gaharu tersebut.
Dalam satu pohon dapat disuntikkan isolat jamur hingga 200 sampai 300 titik pelukaan batang
Setelah itu lubang dibersihkan menggunakan kapas (cotton bud) yang telah dibasuh alkohol 70%.
Kemudian masukkan tusuk gigi berinokulan kedalam lubang tersebut.

     Gaharu yang telah siap di beri inokulum adalah gaharu berusia lebih dari 5 dan 6 tahun atau batang pohon telah mencapai lebih dari 15 cm.
Kemudian gaharu buatan ini dapat dipetik pada usia satu hingga tiga tahun.
Pada dasarnya setelah satu bulan pemberian isolat jamur pada pohon tersebut.
Maka dapat dilihat keberhasilannya dengan adanya warna kehitaman-hitaman dan dalam jangka waktu 3 tahun akan menyebar hingga jarak 3 sampai 4 cm.
Jadi warna hitam pada serat kayu tersebut yang dinamakan dengan gaharu.

       Kwalitas gaharu terbaik (kelas nomor satu) hingga saat ini didapatkan dari pembentukan gubal secara alami di alamnya yaitu dengan ciri-ciri berwarna hitam pekat, padat, keras, mengilap dan kandungan damar wanginya beraroma kuat khas gaharu. Fisiknya berbentuk seperti bongkahan yang di dalamnya tidak berlubang dan tidak menampakkan serat kayunya.
Kemudian kelas dibawahnya digolongkan dalam kelas tanggung, kacangan, teri dan kemedangan.
Karena kelas ini biasanya didapatkan dari proses pemberian hasil inokulan dan masa pemetikannya belum memenuhi syarat.
Sebagai contoh kwalitas gaharu kemedangan, bentuk fisiknya berserat kasar dan berkayu lunak, berwarna kecoklatan sampai hingga keabu-abu, beraroma lemah serta hingga kelas terakhirnya berbentuk abu atau berbentuk serbuk kayu dari hasil pengerokan sisa penghancuran kayu gaharu.
Jadi berhati-hatilah dalam menentukan kelas kepada pembeli gaharu.
Karena hingga saat ini pohon penghasil gaharu adalah pohon termahal didunia.

      Semoga bermanfaat dan sukses.

12 November, 2016

Penjelasan hormon tumbuhan

       Hormon tumbuhan atau lebih dikenal dengan fitohormon adalah kumpulan senyawa-senyawa organik bukan berbentuk hara (nutrien).
Senyawa tersebut dapat terbentuk secara alami ataupun dibuat oleh manusia, walaupun berkadar sangat kecil, namun fungsinya sebagai pendorong, penghambat atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan.
Kadar kecil tersebut berada pada kisaran satu milimol per liter sampai satu mikromol per liter.

     Penggunaan istilah hormon dianalogikan dari fungsi hormon pada binatang.
Akan tetapi hormon tumbuhan tidak dihasilkan dari suatu jaringan tertentu dan berupa endokrin (kelenjar buntu) seperti binatang. Namun dihasilkan dari jaringan non-spesifik (biasanya meristematik) yang menghasilkan zat ini apabila mendapat rangsang.
Penyebarannya pun tidak harus melalui sistem pembuluh, karena hormon tumbuhan dapat ditranslokasi melalui sitoplasma atau ruang antarsel.

     Tumbuhan dapat menghasilkan hormon sendiri yaitu dari endogen (individu itu sendiri). Pemberian secara eksogen dapat juga melibatkan bahan kimia non-alami (sintetik, tidak dibuat dari ekstraksi tumbuhan), kemudian menimbulkan rangsangan serupa dengan fitohormon alami.
Oleh sebab itulah untuk mengakomodasi pembedaan hormon tumbuhan dan hormon binatang.
Kemudian zat pengatur tumbuh tumbuhan (ZPT) digunakan sebagai istilah untuk hormon tumbuhan dan dalam bahasa inggris disebut plant growth regulator/substances.

      Dalam kelompok hormon diketahui terdapat ratusan jenis hormon tumbuhan atau zat pengatur tumbuh.
Semua itu dihasilkan secara alami oleh tumbuhan itu sendiri (endogen) dan dihasilkan oleh organisme non-tumbuhan atau eksogen (sintetis buatan manusia). Pengelompokan tersebut dilakukan untuk memudahkan mengidentifikasi dan utamanya didasarkan dari efek fisiologis serupa, namun tidak didasarkan pada kemiripan struktur kimia semata dan mengikuti kesepakatan para ahli.
Kelompok utama hormon terdapat 5 jenis hormon yaitu auksin (AUX), sitokinin (CK), giberelin (atau asam giberelat, GA), etilena (etena, ETH), dan asam absisat (abscisic acid, ABA).
Namun dari ke 5 hormon tersebut hanya terdapat 3 kelompok hormon bersifat positif bagi pertumbuhan pada konsentrasi fisiologis, etilena dapat mendukung maupun menghambat pertumbuhan dan asam absisat terutama merupakan penghambat (inhibitor) pertumbuhan.
Selain dari kelima kelompok hormon tersebut dikenal juga dengan kelompok-kelompok hormon lain dan memiliki fungsi serupa, kemudian diketahui hanya bekerja untuk beberapa kelompok tumbuhan tertentu dan merupakan jenis hormon eksogen diantaranya adalah brasinosteroid, asam jasmonat, asam salisilat, poliamina dan karrikin. Beberapa senyawa sintetik berperan sebagai inhibitor (penghambat perkembangan).

      Hormon utama diatas terdapat 9 jenis hormon Auksin, 14 jenis sitokinin, 52 jenis hormon giberelin, 3 jenis asam absisat dan 1 etilena, semua itu dapat dihasilkan secara alami dan hasil dari ekstraksi manusia.
Zat pengatur tumbuh (ZPT)  hasil ekstraksi (sitetik) ada yang  memiliki fungsi serupa dengan zpt alami.
Walaupun memiliki struktur kimia berbeda.
Pada prakteknya, seringkali ZPT sintetik (buatan manusia) lebih efektif dan lebih murah jika diaplikasikan untuk kepentingan usaha tani dari pada ekstraksi ZPT alami.

        Pengenalan hormon Auksin;
    Auksin dicirikan sebagai substansi yang merangsang pembelokan ke arah cahaya (fotonasti) pada bioassay terhadap koleoptil haver (Avena sativa) pada suatu kisaran konsentrasi. Pada umumnya auksin alami memiliki gugus indol.  Sedangkan Auksin buatan berstruktur berbeda-beda, kemudian Auksin alami terdiri dari asam indolasetat (IAA) dan asam indolbutirat (IBA).
Auksin buatan mempunyai banyak jenis dan pada umumnya dikenal dengan asam naftalenasetat (NAA), asam beta-naftoksiasetat (BNOA), asam 2,4-diklorofenoksiasetat (2,4-D), serta asam 4-klorofenoksiasetat (4-CPA).
2,4-D adalah asam yang dikenal sebagai herbisida berkonsentrasi tinggi.
Sedangkan fungsi auksin itu sendiri ialah untuk merangsang perpanjangan sel, merangsang aktivitas kambium, merangsang pembekokan batang, merangsang pantenokarpi dan merangsang dominasi apikal.

       Pengenalan hormon sitokinin;
   Hormon Sitokinin dalam bahasa inggris dikenal dengan cytokinin, sitokinin berfungsi merangsang atau terlibat dalam pembelahan sel (cytokinin berarti "terkait pembelahan sel").
Senyawa ini ditemukan pertama kali adalah kinetin.
Kinetin sendiri pertama kali diekstrak  dari cairan sperma ikan hering, namun senyawa ini juga ditemukan pada manusia dan tumbuhan.
Kemudian penemuan ekstrak zeatin pada bulir jagung yang diolah / masak.
Senyawa ini diketahui sebagai komponen aktif utama pada air kelapa dan memiliki kemampuan mendorong pembelahan sel.
Sedangkan sitokinin alami lainnya adalah 2iP.
Sitokinin alami merupakan turunan dari purin. Sitokinin sintetik kebanyakan dibuat dari turunan purin pula seperti N6-benziladenin (N6-BA) dan 6-benzilamino-9-(2-tetrahidropiranil-9H-purin) (PBA).

        Pengenalan hormon Giberelin;
     Giberelin merupakan golongan hormon berstruktur hampir sama dan diberi nama atau ditandai dengan nomor urut penemuan dan pembuatannya.
Giberelin yang ditemukan pertama kali  memiliki efek fisiologis adalah giberelin acid 3 (GA3).
GA3 adalah subtansi penyebab pertumbuhan membesar pada tanaman padi terserang fungi Gibberella fujikuroi.
Fungsi Giberelin;
1). Mematahkan dormansi atau hambatan pertumbuhan tanaman. sehingga tanaman dapat  tumbuh secara normal (tidak kerdil) dengan cara mempercepat proses pembelahan sel.
2). Meningkatkan pembungaan.
3). Memacu proses perkecambahan biji. Salah satu efek giberelin adalah mendorong terjadinya sintesis enzim dalam biji seperti amilase, protease dan lipase dimana enzim tersebut akan merombak dinding sel endosperm biji dan menghidrolisis pati dan protein yang akan memberikan energi bagi perkembangan embrio diantaranya adalah radikula yang akan mendobrak endosperm, kulit biji atau kulit buah yang membatasi pertumbuhan/perkecambahan biji sehingga biji berkecambah.
4). Berperan pada pemanjangan sel.
5). Berperan pada proses partenokarpi.
Dalam beberapa kasus pembentukan buah dapat terjadi tanpa adanya fertilisasi atau pembuahan, proses ini dinamai partenokarpi.

       Pengenalan hormon etilena;
   Etilena atau lebih dikenal dengan etena adalah satu-satunya ZPT berbentuk gas pada suhu dan tekanan ruang (ambien).
Kemudian bentuknya tidak berubah-ubah dan peranan senyawa ini sebagai perangsang pemasakan buah serta telah diketahui sejak lama, walaupun pada prakteknya tidak diketahui penyebabnya.
Sebagai contoh pemeraman merupakan tindakan menaikkan konsentrasi etilena di sekitar jaringan buah untuk mempercepat pemasakan buah. Pengarbitan adalah tindakan pembentukan asetilena (etuna atau gas karbid); yang di udara sebagian akan tereduksi oleh gas hidrogen menjadi etilena.
Berbagai substansi buatan (sintetik) dibuat sebagai senyawa pembentuk etilena seperti ethephon (asam 2-kloroetil-fosfonat, diperdagangkan dengan nama Ethrel) dan beta-hidroksil-etilhidrazina (BOH). Senyawa BOH dapat pula memicu pembentukan bunga pada nanas.
Selain itu Kalium nitrat juga diketahui sebagai perangsang pemasakan buah, namun belum diketahui secara pasti hubungannya dengan perangsangan pembentukan etilena secara endogen.

       Pengenalan Asam absisat (ABA);
  Asam absisat merupakan kelompok fitohormon yang terkait dengan dormansi dan perontokan daun (senescense). Kemudian dapat diproses menjadi bentuk turunan tidak aktif yang disebut sebagai Asam absisat metabolit.  Asam absisat sering dikelompokkan sebagai hormon inhibitor karena perannya yang kerap terkait dengan penundaan proses.
Inhibitor adalah senyawa sintetik buatan dan diperdagangkan untuk menghambat atau menunda proses metabolisme seperti MH, (2-kloroetil)trimetilamonium klorida (CCC, merek dagang Cycocel dan Chlormequat), SADH, ancymidol, asam triiodobenzoat (TIBA), dan morphactin.

        Manfaat dari pemahaman terhadap fitohormon atau hormon pada tumbuhan ini pada perkembangannya telah membantu peningkatan hasil pertanian dengan ditemukannya berbagai macam zat sintetik yang memiliki pengaruh yang sama dengan fitohormon alami. Aplikasi zat pengatur tumbuh dalam pertanian modern mencakup pengamanan hasil (seperti penggunaan Cycocel untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap lingkungan yang kurang mendukung), memperbesar ukuran dan meningkatkan kualitas produk (misalnya dalam teknologi semangka tanpa biji), atau menyeragamkan waktu berbunga (misalnya dalam aplikasi etilena untuk penyeragaman pembungaan pada tanaman buah musiman), sebagai contoh.

    Semoga bermanfaat dan sukses.

05 November, 2016

Cara menghilangkan biji pada buah pisang serawak

     Pisang merupakan tanaman buah yang berasal dari Asia tenggara.  Kemudian tanaman ini menyebar hingga ke benua Afrika, Amerika selatan dan tengah. Pohon pisang  dapat hidup di iklim tropis basah, lembab dan panas.
Namun demikian pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis. Pada kondisi tanpa air, pisang masih tetap tumbuh karena air disuplai dari batangnya yang berair, namun produksinya tidak dapat diharapkan.
Kecepatan Angin tinggi seperti angin kumbang dapat merusak daun dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Curah hujan optimal adalah 1.520–3.800 mm/tahun dengan kurun waktu 2 bulan dalam keadaan kering. Variasi curah hujan harus diimbangi dengan ketinggian air tanah agar tanah tidak tergenang.
Tanaman pisang dapat beradaptasi di tempat ketinggian dan kekeringan. Di Indonesia umumnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka, tanduk, lilin dan kepok dapat tumbuh dengan baik sampai ketinggian 1.000 m dpl.

     Pisang serawak adalah jenis pisang yang mempunyai banyak biji didalam buahnya. Pisang ini cukup terkenal di Indonesia terlebih banyak masyarakat Melayu yang menanamnya.
Keberadaan pisang serawak di Indonesia disebarkan oleh saudagar-saudagar Melayu. Oleh sebab itu teknik budidaya pisang serawak ini didapat dari petani berdarah melayu yang tinggal di tanah Deli, Sumatra utara.
Berikut adalah cara menghilangkan biji pada buah pisang serawak.
Sebelum anakan pisang ditanam, Bonggol (umbi akar) dicuci terlebih dahulu hingga bersih dari tanah yang menempel.
Pencucian bonggol pisang bertujuan untuk menghilangkan biji pada buahnya dan biasanya adanya biji dan tidaknya biji yang terdapat dalam buah pisang tergantung dari induk pohon yang ditanam.
Metode ini diperuntukkan hanya untuk indukan pisang yang memiliki banyak biji pada buah.
Mungkin sebagian petani yang membaca artikel ini tidak percaya dan menganggap penulis artikel ini mengada-ada dan masih percaya dengan takhayul. Namun ini lah faktanya dan kelebihan dari pohon pisang serawak dapat mengurangi pertumbuhan alang-alang yang tumbuh disekitarnya.

     Demikian sedikit informasi mengenai cara menghilangkan biji pada buah pisang serawak. Semoga bermanfaat dan sukses. Sekian dan terima kasih.

29 October, 2016

Cara menahan ngantuk untuk waktu 3 sampai 4 hari.

         Mengantuk adalah respon tubuh saat otak membutuhkan istirahat. Sering mengantuk di siang hari dapat menandakan; Tidak cukupnya waktu tidur di malam hari (dianjurkan minimal 6-8 jam)
• Gangguan tidur, misalnya insomnia, sleep apnea atau narkolepsi.
• Memiliki jam tidur yang tidak teratur, misalnya seseorang yang bekerja dengan sistem shift atau mempunyai kebiasaan begadang.
• Obat-obatan, seperti antihistamin. (antialergi), obat penenang atau obat tidur.
• Anemia.
• Stress, depresi, cemas, rasa bosan.
• Hipotiroidisme.
• Hipernatremia atau hiponatremia.
• Kelebihan kalsium dalam darah atau hiperkalsemia.
• Memiliki penyakit kronis seperti diabetes. dll

      Menguap Belum Tentu Mengantuk.
     Semua orang pasti pernah menguap, baik tua maupun muda dan sampai detik ini alasan menguap diluar waktu jam tidur masih belum jelas alasannya. Banyak ahli yang masih memperdebatkan hingga melahirkan teori yang berbeda-beda berkaitan dengan alasan manusia menguap.
Penyimpulan nalar awam menguap itu sangat erat kaitannya dengan mengatuk, kelelahan, mengalami gangguan tidur, dll.
Sebuah teori yang datang dari Andrew C. Gallup, PhD, seorang peneliti dari Universitas Princeton, Amerika Serikat. Gallup mengatakan, bahwa manusia menguap karena untuk mendinginkan otak. Menurutnya, ketika manusia menguap, mulut akan melakukan peregangan rahang yang sangat kuat, sehingga bisa meningkatkan aliran darah pada leher, wajah dan kepala. Hal itu bisa membantu mengeluarkan hawa panas pada otak. Ketika mengambil napas dalam-dalam saat menguap, udara dingin akan masuk ke dalam rongga sinus dan sekitar arteri karotis menuju ke otak kembali.
Jadi kesimpulan Andrew C. Gallup, PhD, menguap bisa mengeluarkan hawa panas pada otak dan menggantinya dengan hawa dingin.

       Menguap bisa menular.
      Saat melihat orang menguap, secara tidak sadar, seseorang didekatnya pun akan ikut menguap. Kesimpulan awamnya, manusia menguap bersifat menular dan menjadi tanda cara manusia berempati.
Seorang dokter dari Universitas Geneva,   Swiss,  Adrian G. Guggisberg, MD, Dia menyimpulkan dari cara melihat efek menularnya sebagai petunjuk utamanya yaitu menguap. Menurutnya, makin banyak orang yang mudah tertular  dengan menguap, maka makin baik pula kemampuan mereka berempati.
Jadi sudah jelas bahwa menguap yang terjadi pada manusia memiliki efek sosial yang sangat baik, menurutnya.
Dokter Adrian G. Guggisberg, MD, pun
menyebutkan, selama ini aktivitas menguap dikaitkan dengan rasa bosan atau mengantuk. Dia pun mengasumsikan, bahwa orang yang menguap saat berkomunikasi dengan seseorang menjadi tanda orang tersebut tidak nyaman selama sesi perbincangan.

       Menahan kantuk bukanlah sesuatu hal yang salah, jika selama tidak mengganggu kesehatan tubuhnya. Banyak orang menahan kantuknya hanya untuk melakukan hal-hal yang tidak penting.
Namun banyak juga diantara mereka melakukan aktivitas penting dan cenderung sangat membahayakan keselamatan jiwa mereka saat menahan kantuk mereka.
Berikut adalah cara sederhana membuat mata kembali segar setelah meminumnya

Bahan-bahan;
Teh secukupnya.
Gula 1 sendok teh.
Penyedap rasa sepucuk sendok teh.

Cara membuat;
Masukkan teh dan gula pada air mendidih kedalam gelas, hal ini seperti cara membuat air minum teh pada umumnya dan jangan terlalu manis, usahakan rasa manisnya, manis-manis jambu.
Kemudian aduk-aduk sampai gula benar-benar larut dan masukkan penyedap rasa sepucuk sendok teh. Lalu aduk-aduk kembali.
Lalu minum saat posisi hangat-hangat kuku.

Berikut adalah cara sederhana lainya;
Bahan-bahan;
Bubuk Kopi 1 sendok makan.
Garam   sepucuk sendok teh.

Cara membuat;
Masukan bubuk kopi kedalam gelas dan masukan pula garam. Kemudian seduh dengan air panas dan aduk sampai rata.
Lalu minum di saat posisi hangat hangat kuku.

Syarat dan keterangan;
>  Usahakan jangan mencuci muka atau pun mandi, karena rasa kantuk dapat ditahan selama 3-5 hari.
>  Dilarang membuatnya terlalu sering, karena dapat mengakibatkan kerusakan otak (gila).
>  Usahakan membuatnya direntang waktu 3 - 6 bulan 1 kali meminumnya.

      Demikian sedikit informasi mengenai cara menahan kantuk. Semoga bermanfaat dan sukses. Sekian dan terima kasih.

17 October, 2016

Cara membasmi pohon pisang

        Pohon pisang banyak dijumpai diseluruh wilayah tropis negara Indonesia.
Pisang dimasukkan dalam suku Musaceae yaitu tumbuhan terna raksasa berdaun lebar memanjang.
Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca  adalah dari beberapa jenis pisang penghasil buah  dan namanya disamakan.
Berikut adalah klasifikasinya.

    Klasifikasi.
Kerajaan  : Plantae
Divisi       : Magnoliophyta
Kelas       : Liliopsida
Ordo        : Musales
Famili       : Musaceae
Genus      : Musa
Spesies    :
M. acuminata
M. balbisiana
M. ×paradisiaca
M. sapientum

    Pohon pisang termasuk jenis tumbuhan yang paling sulit dibunuh sampai tuntas. Jika ditebang sampai habis lalu dibakar sampai gosong.
Pisang akan tetap tumbuh lagi dan lagi.
Tentu ini sangat memusingkan bagi para petani.

    Sebenarnya pohon pisang memiliki kandungan unsur kalium dan phosfat yang cukup tinggi.
Jika pohonnya mati, maka proses pelapukannya sangat baik untuk kesehatan tanah.

    Pembunuhan pohon pisang secara kimia dapat dilakukan dengan herbisida bersifat glifosat dan cara kerjanya sebagai berikut ;

      Bahan-bahan ;
Round up.
Bambu.

Cara membuat ;
Potong bambu dan sisik sampai berbentuk seperti tusuk sate.
Namun jangan terlalu kecil dan bulat ukuran sebesar pohon cabe dewasa.

Cara membuat media  perendaman ;
Rendam bambu dengan Round up selama 24 jam dan dosis 250 cc dicampur 1 liter air bersih.

Cara kerja dilapangan ;
Pohon pisang ditebang dengan golok / sebelumnya sudah ditebang.
Kemudian tancapkan bambu rendaman round up tadi, ditengah pohon / pusat inti tumbuhnya tunas baru.

Catatan ;
Untuk penancapan potongan bambu harus tegak lurus atau tidak dianjurkan miring dan 1 bambu digunakan untuk 1 tunggul pisang.

      Untuk hasil maksimal dari metode ini tergantung dari ketelitian.
Semoga bermanfaat dan sukses.
Demikian sedikit informasi mengenai cara sederhana membunuh / membasmi pohon pisang.
     Sekian dan terimakasih.

03 October, 2016

Cara mengetahui kandungan herbisida pada tanah

     Herbisida atau lebih dikenal dengan istilah racun pembasmi gulma (rumput).
Herbisida dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu herbisida bersifat sistemik, kontak, glifosat dan masih banyak lagi yang disesuaikan dengan fungsinya masing-masing.
Pada umumnya penggunaan herbisida dianggap sangat penting keberadaannya, karena dapat menekan pertumbuhan gulma, namun dampak yang ditimbulkan relatif kecil dan tidak ramah dengan lingkungan.

     Cara kerja herbisida relatif singkat, hanya dengan hitungan hari, gulma akan mati hingga sampai keakar-akarnya, oleh sebab itulah penggunaan herbisida tidak dianjurkan untuk tanaman yang rentan dengan herbisida.
Pada umumnya produsen herbisida akan menyesuaikan gulma sasaran dan non sasaran, artinya herbisida tersebut akan membunuh gulma tertentu yang telah disesuaikan dan semua itu dapat dibaca pada label produk tersebut.

     Kontaminasi herbisida dalam tanah dapat diketahui menggunakan metode sederhana sebagai berikut.
Metode ini sering digunakan untuk mengukur kesuburan dan kadar racun di dalam tanah.
Berikut adalah cara sederhana yang harus dilakukan ;
     Bahan-bahan;
• Gelas kaca/gelas plastik bening.
• Sendok/kayu.
• Air mineral/bersih.
 
      Cara kerjanya;
   Siapkan bahan-bahan diatas untuk melakukan kegiatan ini.
1). Masukan air kedalam gelas tersebut dengan ukuran 50 ml.
2). Ambil tanahnya dan masukan kedalam gelas berisi air tersebut.
3). Kemudian aduk sampai tanah tersebut larut kedalam air.
4). Diamkan dan amati beberapa menit sampai air didalam gelas tersebut menjadi tenang.
5). Setelah air itu tenang, maka endapannya akan terlihat.
6). Jika penggunaan dosis herbisida tersebut sedikit, maka endapan air akan tampak lebih banyak dan begitu juga sebaliknya.

    Cara ini cukup efektif untuk menjadi acuan untuk masa tanam berikutnya, karena dapat menjadi acuan untuk menggunakan herbisida yang lebih bijak.
Semoga bermanfaat dan sukses.

04 September, 2016

Pertolongan pertama mengatasi keracunan herbisida

    Profesi sebagai seorang petani tidak dapat dipisahkan dari pestisida dari golongan herbisida.
Herbisida adalah racun pembasmi rumput atau gulma.
Biasanya petani menggunakan herbisida untuk mengurangi jangka waktu pembersihan lahan dari gulma yang dianggap sebagai pengganggu dan dianggap sebagai penghambat pertumbuhan tanaman.

    Herbisida dibuat dengan berbagai macam sifat yaitu glifosat, kontak dan sistemik.
Pada umumnya perbedaan tersebut disebabkan oleh sifat dari sasaran gulma itu sendiri.
Akibatnya banyak dari sahabat petani kurang memperhatikan masalah ini dan kecerobohan dalam aplikasinya pun kurang memperhatikan standar keamanan dalam penggunaannya.

     Semakin majunya teknologi informasi pertanian. Maka semakin banyak produk dari brand-brand herbisida dijumpai di toko-toko pertanian.
Setiap produknya memiliki zat kimia yang berbeda-beda dan mempunyai tingkat akurasi kematian gulma bervariasi.

    Herbisida terdapat dua yaitu herbisida menurut aplikasinya adalah herbisida pra tumbuh (preemergence herbicide) dan herbisida pasca tumbuh (postemergence herbicide).
Pada umumnya herbisida bekerja dengan mengganggu proses anabolisme senyawa penting seperti pati, asam lemak atau asam amino melalui kompetisi dengan senyawa yang "normal" dalam proses tersebut. Herbisida menjadi kompetitor karena memiliki struktur yang mirip dan menjadi kosubstrat yang dikenali oleh enzim yang menjadi sasarannya.
Cara kerja lainnya adalah dengan mengganggu keseimbangan produksi bahan-bahan kimia yang diperlukan tumbuhan.

     Herbisida adalah jenis racun pembasmi rumput yang berbahaya bagi penggunanya. Karena jika tidak mengikuti standar keamanan, maka dapat mengakibatkan keracunan herbisida.
Biasanya kepala menjadi pusing dan jika tidak cepat ditangani kondisi tubuh akan semakin lemah, tidak bisa makan minum karena lidah dan tenggorokan melepuh. Fungsi ginjal mulai terganggu, bahkan sampai harus cuci darah. Hatipun mengalami gangguan, mata makin kuning dan enzim hati makin tinggi. Timbul infeksi paru-paru dan sesak nafas, gagal nafas dan berakhir dengan kematian.

     Saat terjadi keracunan herbisida harus dibawa kerumah sakit terdekat. Jika tidak segera ditolong. Maka yang terjadi akan seperti penjelasan diatas.
Kemudian pertolongan pertama dilapangan dapat menggunakan metode dibawah ini.
Karena metode dibawah ini berfungsi untuk mengeluarkan racun yang telah terhirup tanpa sengaja ataupun terminum.
Efek samping yang akan ditimbulkan adalah muntah-mutah saat beberapa waktu di minumkan dan kemudian tubuh menjadi lemas.
Berikut adalah cara melakukan pertolongan pertama saat keracunan herbisida.

Bahan utama;
• Tanah liat putih secukupnya.
• Air.

Cara membuat dan aplikasinya;
    Tanah liat putih / lempung putih di campur menggunakan air, kemudian di saring lalu diminumkan.
Tanda-tanda keluarnya racun adanya tanda muntah-muntah.
Setelah beberapa jam minum susu putih dengan diberi garam secukupnya.

Catatan;
Setelah menggunakan metode ini, sebaiknya korban segera dibawa keklinik atau rumah sakit terdekat, supaya mendapatkan perawatan medis yang cukup untuk pemulihan kondisi tubuh yang telah terkontaminasi bahan aktif herbisida.
Untuk menghindari terjadinya efek samping keracunan herbisida gunakan lah standar keamanan yang baik dan minum air kelapa muda atau minum 1 buah perasan air jeruk nipis dicampur 1 sendok makan madu murni setiap habis menyiang gulma atau menyemprot gulma.

   Demikianlah sedikit informasi mengenai pertolongan pertama saat keracunan herbisida.
Semoga bermanfaat dan sukses serta memberikan solusi bagi sahabat petani.
Sekian dan terimakasih.

Cara membuat vitamin B3 untuk tanaman

     Metabolisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu “metabolismos” yang berarti “perubahan“.
Secara umum pengertian “metabolisme” adalah semua proses atau reaksi kimia yang terjadi didalam organisme hidup atau makhluk hidup dan termasuk yang terjadi ditingkat selular.
Metabolisme tidak hanya terjadi pada manusia dan hewan, namun tumbuhan juga mengalami metabolisme tersebut.
Proses metabolisme sebenarnya selalu menggunakan enzim sebagai katalisatornya, oleh sebab itu metabolisme  juga disebut dengan reaksi enzimatis. Reaksi-reaksi tersebut adalah dasar dari kehidupan makhluk hidup (dalam hal ini adalah tumbuhan atau tanaman), yang membuat sel dapat tumbuh serta bereproduksi, mempertahankan strukturnya dan merespon lingkungannya. Metabolisme berpengaruh terhadap kondisi kesehatan tanaman, laju pertumbuhan, kesuburan dan kemampuan tumbuhan untuk berproduksi.
Metabolisme sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan tumbuhan , laju pertumbuhan, kesuburan dan kemampuan tumbuhan untuk berproduksi.

     Pada dasarnya tumbuhan memiliki kemampuan untuk menghasilkan metabolit sekundernya sendiri.
Metabolit tersebut berguna sebagai perlindungan diri dari serangan bakteri dan patogen (jamur).
Selain itu tumbuhan juga dapat menghasilkan vitamin dan hormonnya.
Vitamin dan hormon tersebut berperan penting dalam mengendalikan dan mengkoordinasikan perkembangan dan pertumbuhan.

    Metabolisme pada tumbuhan terdiri dari 2 proses diantaranya adalah anabolisme dan katabolisme.

a. Anabolisme adalah semua proses (reaksi kimia) penyusunan zat kompleks dari zat yang lebih sederhana. Anabolisme meliputi pembentukan senyawa yang lebih besar dari molekul-molekul yang lebih kecil. Molekul tersebut terdiri dari protein, pati, selulosa, lemak dan asam lemak. Proses anabolisme membutuhkan energi.

b. Katabolisme adalah kebalikan dari anabolisme, yaitu semua proses (reaksi kimia) pemecahan zat kompleks menjadi zat lebih sederhana. Pada proses katabolisme akan menghasilkan energi yang berupa adenosin triphosphate.

     Ketika proses metabolisme pada tumbuhan / tanaman berjalan dengan tidak baik dan tanaman tidak mampu lagi menghasilkan vitamin untuk dirinya sendiri, maka dapat memfaatkan vitamin untuk manusia yang dapat dibeli diapotik-apotik terdekat.
Vitamin B3 dapat dimanfaatkan secara baik, untuk meningkatkan metabolisme tanaman dan untuk menunjang enzim-enzim menjadi protein.
Secara umum Vitamin B3 mengandung niasinamida yang sangat dibutuhkan oleh berbagai sel jaringan tumbuhan atau tanaman. Karena salah satu fungsi vitamin B3 adalah menghasilkan NAD atau dikenal dengan subtrat enzim, maka  subtrat enzim dapat memodifikasi protein  yang berguna untuk semua organisme hidup (makhluk hidup) termasuk juga tumbuh-tumbuhan atau tanaman.
Mikroba yang ada didalam tanah juga dapat mensintesis NAD, untuk transformasi energi dan pembentukan selnya. Semakin besar kadar niasin, maka mikroba dapat dengan mudah mensintesis kebutuhan tanaman berupa asam amino golongan asam aspartat dan triftopan. Kedua asam amino tersebut sifatnya menyusun protein bagi jaringan tanaman yang menyerapnya.

    

Terdapat dua cara dalam menggunakan vitamin B3 untuk meningkatkan metabolisme pada tanaman. Cara pertama adalah cara instan yaitu digunakan secara langsung tanpa fermentasi dan cara kedua adalah dengan difermentasi terlebih dahulu. Berikut caranya memanfaatkan vitamin B3;

1. Penggunaan vitamin B3 cara instan.
      Bahan-bahan;
1). Vitamin B3    1 tablet
2). Air cucian beras (leri)  1 liter

Cara membuat;
1 tablet vitamin B3 ditumbuk sampai halus, kemudian larutkan dengan 1 liter air cucian beras atau air leri. Kemudian diaduk-aduk sampai tercampur rata.

Cara aplikasi;
Kocorkan 200 ml untuk setiap tanaman dan disemprotkan kedaun atau seluruh bagian batang tanaman.

2. Penggunaan Vitamin B3 dengan cara fermentasi.
Fermentasi dilakukan secara anaerob karena vitamin B3 bisa larut dalam proses ester (fermentasi etanol) tertutup. Berikut ini cara fermentasinya;
     Bahan-bahan;
1). Vitamin B3    1 tablet
2). Air leri    100 ml
3). Air kumur-kumur  (air mulut) 280 ml
4). Air gula merah/pasir  20 ml
5). Botol bekas air mineral ukuran 600 ml

Cara membuat;
Haluskan vitamin B3 sampai lembut, lalu masukkan semua bahan kedalam botol bekas air mineral, simpan ditempat teduh dan terhindar dari sinar matahari. Setiap 2 hari sekali kocok-kocok sebentar. Setelah 5 - 7 hari, larutan tersebut baru dapat digunakan.

Cara Aplikasi;
Campurkan 2 tutup botol cairan fermentasi dengan 3 liter air. Kemudian semprotkan pada daun dan seluruh bagian tanaman. Untuk kocor, siramkan 200 ml larutan untuk setiap tanaman.

     Demikian sedikit informasi mengenai metabolisme dan pengaruhnya terhadap tanaman. Serta cara memanfaatkan vitamin B3 untuk membantu proses metabolisme pada tanaman.
Semoga bermanfaat dan sukses.

28 August, 2016

Mengenal EM4

   EM-4 atau lebih dikenal dengan kepanjangan dari effective microorganisms 4 untuk tanaman yaitu bakteri fermentasi berbahan organik tanah yang menyuburkan dan menyehatkan tanaman.
Dari hasil seleksi alami mikrooganisme fermentasi dan sintetik didalam tanah terciptalah EM.

   Em mengandung bakteri fermentasi dari genus Lactobacillus, Jamur permentasi Actinomycetes Bakteri fotosintetik Bakteri pelarut fosfat dan ragi.
Untuk memfermentasi bahan organik didalam tanah menjadi unsur-unsur organik dan meningkatkan kesuburan tanah serta produktivitas tanaman.

  Em sangat cocok untuk tanaman perkebunan, holtikultura, padi dan palawija, karena sifatnya yang tidak beracun dan tidak menimbulkan pencemaran.
Komposisi jenis bakteri dan kandungan zat hara EM-4 adalah sebagai berikut.
Komposisi EM-4;
Jenis bakteri dan jumlah (sel/ml) ;
- Total plate count : 2,8 x 10⁶.
- Bakteri pelarut fosfat : 3,4 x 10⁵.
- Lactobacillus : 3,0 x 10⁵.
- Yeast 1,95 x 10³
- Actinomycetes : +.
- Bakteri fotosintetik : +.
- E,coli : 0.
- Salmonella : 0.

Kandungan zat hara  dan jumlah;
- C-Organik : 1,88% w/w.
- Nitrogen : 0,68% w/w.
- P2O5 : 136,78% ppm.
- K2O : 8403,70% ppm.
- Alumunium, Al : < 0,01 ppm.
- Calsium, Ca : 3062,29 ppm.
- Copper, Cu : 1,14 ppm.
- Iron, Fe : 129,38 ppm.
- Magnesium, Mg : 401,58 ppm.
- Mangan, Mn : 4,00 ppm.
- Sodium, Na : 145,68 ppm.
- Nickel, Ni : < 0,05 ppm.
- Zinc, Zn : 1,39 ppm.
- Boron, B : <0,0002 ppm.
- Chlorida, Cl : 2429,54 ppm.
- Ph : 3,73.

Dikutip dari  Lab. MIPA IPB 026/ IPBCC/ An-Milk/ 6/ 11.
Lab. EMRO INC, JAPAN 2011.

Kegunaan Em4 ;

Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi.
Memfermentasi dan mendekomposisi bahan organik tanah dengan cepet (bokasi).
Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dan menyehatkan tanaman.

Petunjuk pemakaian Em4;
1. Pembuatan pupuk organik bokasi padat.
Campurkan bahan-bahan organik secara merata, siramkan larutan EM4 yang telah dicampur dengan gula/molase dan air (1:1:50) buat adonan dengan kadar air 30-40%, Selanjutnya fermentasi selama 1 minggu dalam keadaan tertutup. Pupuk siap digunakan setelah diangin-anginkan. 1 liter EM4 cukup membuat 1 ton pupuk organik padat bokasi. Pupuk organik dapat digunakan sebagai pupuk dasar.

2. Pembuatan pupuk bokasi cair.
Campurkan 1 liter EM4 + 1liter molase + 50 liter air, tambahkan 20 kg kotoran ternak dan aduk secara merata, kemudian fermentasi selama 2 minggu. Pupuk organik bokashi cair dapat digunakan susulan untuk pemeliharaan m

Aplikasi ;
Tanaman hias/ bunga-bungaan.
- Supplir - Euporbia.
- Anggrek - Crisantium.
Dosis dan jangka waktu;
Bokashi padat/ pupuk dasar 2-5 kg/tan untuk jangka waktu 4-6 bulan.
Bokashi cair : 100 cc/liter untuk jangka waktu 1 minggu sekali.
EM-4  : 100 cc/liter untuk jangka waktu 2 minggu sekali.

Tanaman sayur-mayur.
- Selada   - Wortel.
- Kubis     - Bawang-bawangan.
- Cabe - Tomat.
Dosis
Bokashi padat/ pupuk dasar 3-5 ton/ha untuk jangka waktu 1 kali sebagai pupuk dasar.
Bokashi cair : 100 cc/liter untuk jangka waktu 1 minggu sekali.
EM-4 : 10cc/liter untuk jangka waktu 2 minggu sekali.

Tanaman pangan ;
- Padi - Kentang.
- Jagung - Kedelai.
- Singkong.
Dosis pemakaian;
Bokashi padat/ pupuk dasar 5-10 ton/ha untuk jangka waktu 1 kali sebagai pupuk dasar.
Bokashi cair : 100cc/liter untuk jangka waktu 1 minggu sekali.
EM-4 10cc/liter untuk jangka waktu 2 minggu sekali.

Tanaman perkebunan ;
- Lada - Coklat.
- Karet - Tebu.
- Kopi - Cengkeh.
- Teh - Kelapa sawit.
Dosis pemakaian;
Bokashi padat/ pupuk dasar 5-10/ha untuk jangka waktu 3-4 bulan sekali.
Bokashi cair 100cc/liter untuk jangka waktu 1 minggu sekali.
EM-4 10cc/ liter untuk jangka waktu 2 minggu sekali.

Tanaman buah-buahan.
- Mangga - Jambu.
- Jeruk.
Dosis pemakaian;
Bokashi padat 3-5 ton/ha untuk jangka waktu 3-4bulan sekali.
Bokashi cair 100 cc/liter untuk jangka waktu 1 minggu sekali.
EM-4 10 cc/liter untuk jangka waktu 2 minggu sekali.

   Demikian lah sedikit informasi tentang mengenal EM4 sekaligus cara membuat pupuk organik menggunakan EM4 dan menjelaskan apa itu EM4.
Semoga bermanfaat dan sukses.
Sekian dan terimakasih.