19 July, 2016

Cara membuat Asam Amino

     Asam amino merupakan senyawa organik yang memiliki kelompok fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2).
Dalam Ilmu biokima pengertiannya diberikan kepada keduanya yang terikat pada atom karbon (C) yang sama atau disebut juga dengan atom C "alfa" atau α.
Kelompok karboksil memberikan sifat asam dan kelompok amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik yaitu cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari, karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme hidup yang berguna sebagai penyusun protein.

    

Struktur asam amino secara umum merupakan satu atom C yang mengikat empat kelompok (gugus) diantaranya adalah gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H) dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan antara satu asam amino dengan jenis asam amino lainnya.
Pusat Atom C  dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena itu gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino.
Asam amino seringkali diklasifikasikan berdasarkan sifat kimianya dan rantai samping tersebut terbagi menjadi empat kelompok. Rantai samping tersebut dapat membuat asam amino menjadi bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik bila polar, dan hidrofobik bila nonpolar.

    Manfaat asam amino bagi tanaman sangat beragam diantaranya adalah sebagai berikut;
1. Meningkatkan sistem imunitas akibat stress pasca serangan hama, suhu ekstrim, pemindahan/pengiriman bibit.
2. Membantu meningkatkan jumlah klorofil dan membantu proses photosinthesis.
3. Menguatkan daun muda dan membantu dalam proses pembukaan stomata (mulut daun).
4. Menjadi sumber utama untuk mengikat unsur mikro.
5. Mempercepat pertumbuhan hormon.
6. Membantu polinasi dan fruit set dalam peningkatan kualitas buah mulai isi, aroma, dan ketahanan.
7. Membantu mikroba tanah untuk mengubah unsur-unsur mentah menjadi unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman.
8. Meningkatkan produktifitas tanaman dan menjaga kualitas tanah dengan baik.

     Berikut ini adalah cara membuat asam amino untuk tanaman dan ikan.
Blender bahan yang mengandung protein seperti ikan, bekicot, cacing dan kedele dengan pebandingan air 1:1.
Panaskan dengan suhu 60°Celcius selama 1 menit.
Dinginkan dan atur pH mencapai 5.
Tambahkan larutan enzim papain/pengempuk daging ( papain 0,5%/getah pepaya 10%).
Blender sampai halus dan rata.
Simpan dalam wadah tertutup, buka-tutup wadah setiap hari untuk menghilangkan gas.
Seminggu kemudian sudah bisa digunakan.
 
DOSIS DAN CARA APLIKASI ASAM AMINO UNTUK TANAMAN.
Cara pertama;
Konsentrasi; 4 ml/liter untuk kocor atau siram, 2 ml/liter untuk semprot.
Frekuensi aplikasi 1-2 minggu sekali.
Dapat disiramkan ke pupuk kandang untuk meningkatkan mikroorganisme.

Cara kedua;
1. Aplikasi untuk tanaman muda dibawah usia 1 tahun: 4 cc asam amino buatan dilarutkan dengan 5 liter air. Setiap penambahan usia tanaman per 1 tahun, tambahkan 4 cc asam amnino; kemudian di corkan ke seluruh area akar tanaman.
2. Aplikasi semprot 4 cc untuk setiap 1 liter air.
3. Aplikasi setiap 2 minggu 1 x atau sesuai kebutuhan (saat pemindahan bibit, pasca serangan hama).
4. Asam Amino buatan bisa diaplikasikan pada saat menanam bibit di polibag atau pot. Dicampur air dan disiramkan pada media tanam, 4 cc untuk polibag sebesar 30 cm.
5. Asam amino buatan ini juga bisa berfungsi sebagai decomposer pada proses pembuatan pupuk organik.

CARA APLIKASI ASAM AMANO PADA IKAN BUDIDAYA.
Larutkan 4 cc asam amino buatan menggunakan air sebanyak 50 cc. Kemudian campurkan kedalam pakan sebanyak 1 kg, lalu aduk sampai merata (homogen) dan setelah itu diangin-anginkan selama 10 menit dan jauhkan dari paparan sinar matahari secara langsung.

Catatan;
Untuk pengaturan pH menggunakan Asam Sitrat dan Asam Posphat (rekomendasi untuk tanaman holtikultura). Perkiraan dosis Asam Sitrat sekitar 2 gram per liter.
Pengaturan pH bertujuan untuk mengurangi aroma yang tidak sedap saja, jadi bila digunakan sendiri atau bukan untuk skala industri, maka pH tidak perlu diatur.
Fungsi Asam Amino sebagai agen pengkhelat (chelating agent) - unsur mikro akan diikat sehingga mudah diserap dan digunakan kembali oleh tanaman.
Papain dan getah pepaya dapat digantikan oleh produk pengempuk daging yang beredar dipasaran (merek PAYA) atau buah nanas. Fungsinye memecah protein menjadi Asam Amino.

     Demikian sedikit informasi mengenai cara membuat asam amino dan cara aplikasinya.
Semoga bermanfaat dan sukses.
Sekian dan terima kasih.

17 July, 2016

Cara meremajakan kelapa sawit dengan sistem tumpang sari

    Kelapa sawit telah dikenal luas oleh petani sebagai salah satu tanaman penghasil minyak goreng.
Namun kelapa sawit tidak semata-mata diolah menjadi minyak goreng saja.
Selebihnya kelapa dapat diolah menjadi sabun , kosmetika , bio diesel, keperluan industri baja dan keperluan industri farmasi.

    Dewasa ini budidaya kelapa sawit terus berkembang pesat secara luas di Negara Republik Indonesia.
Karena setiap jengkal tanah dari Negaranya hampir semua dapat ditamami kelapa sawit.
Namun kelapa sawit tua sudah banyak ditemui di perkebunan pemerintah, swasta dan perkebunan rakyat.
Meremajakan kembali kelapa sawit tua sangatlah penting.
Karena dapat mencegah terjadinya pembalakan liar.
Akibatnya akan terjadi pemanasan global, hilangnya sumber-sumber air dan iklim tidak menentu.

    Dengan segala kekurangannya dan keterbatasan ilmu, halaman ini akan mengungkap sedikit tentang cara mereboisasi tentang kelapa sawit.
Pada umumnya kelapa sawit di remajakan pada usia antara 25 hingga 30 tahun.
Semua ini terlihat dari peremajaan berkala pada perkebunan kelapa sawit milik pemerintah dan swasta.
Namun hal ini tidak terlihat pada perkebunan milik rakyat.
Akibatnya masa peroduktif kelapa sawit dari kalangan petani akan sedikit tertinggal kebelakang.
Maka dari itu sahabat petani yang bergerak dibisnis ini harus mengimbangi perkebunan-perkebunan milik pemerintah maupun swasta dalam meremajakan kelapa sawitnya.

    Tujuan dari halaman ini adalah untuk menghindari para petani kelapa sawit kehilangan pengahasilan pokoknya.
Dengan cara meremajakan kelapa sawit dengan sistem tumpang sari para petani bisa sedikit terbantu.
Karena hanya dengan cara ini petani bisa mengurangi masa tunggu berbuah dan panen kelapa sawit yang terbilang cukup lama.
Keuntungannya sebelum  pohon muda siap dipanen, maka pohon kelapa sawit tua masih dapat dipanen hasilnya.
Berikut adalah tahap yang harus dilakukan bagi petani yang mengikuti dari catatan blog bertani.

       Tahap 1.
  Persiapkan bibit berkualitas baik dari jenis  bibit yang ingin ditanam.
Karena dari hasil bibit yang baik akan menghasilkan buah dan hasil panen yang melimpah.
Setelah bibit berusia 8 bulan hingga 2 tahun, maka bibit siap untuk ditanam.

       Tahap 2.
  Bersihkan titik tanam dari gangguan gulma dan pastikan pohon tua bersih dari pelepah yang seharusnya dibuang.
Karena nantinya akan menghalangi sinar matahari yang jatuh secara langsung pada tanaman muda.
Buat lubang ukuran 50 sampai 60 cm pada titik tanam kelapa sawit dan beri pupuk dolomite serta NPK sebelum 7 hari ditanami.

       Tahap 3.
  Rawatlah tanaman muda dengan baik seperti sering dibersihkan dari gulma, pelepah dan diberi pupuk dengan rutin.

      Tahap 4.
  Setelah tanaman muda mulai dipanen 6 hingga 8 kali panen , maka tanaman kelapa tua sudah dapat dibunuh.

     Tahap 5.
  Sebagian perusahaan perkebunan kelapa sawit, meremajakan perkebunannya menggunakan bahan kimia Natrium arsenit ( Na3AsO3 ).
Bahan kimia ini tidak dijual bebas di pasaran, Hanya bisa di dapatkan di toko kimia.
    
  Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.
Buat lubang dengan Bor kedalam batang pohon hingga mengenai ke inti batang pohon dan buat miring kearah bawah.
Tujuannya agar mudah untuk mengisinya.
Setelah lubang selesai dibuat, isilah lubang tersebut dengan Natrium arsenit.
Kemudian tutup lubang dengan bekas serpihan bekas lubang mata bor sampai rapat.
Jika serpihan kurang untuk menutupi lubang. Dapat diganti dengan tanah.
Bila menggunakan tanah usahakan tanah tersebut tidak mudah hilang digerus air hujan.
Untuk dosisnya 20 cc per pohon

       Catatan;
  Natrium arsenit mengandung racun yang sangat tinggi dan berbahaya.
Jika pohon yang sudah beri arsenit.
Maka jangan pernah memanen buah sawitnya.
Karena dalam buah sawit tersebut sudah mengandung racun yang dapat membahayakan manusia.

    Demikianlah sedikit ulasan singkat mengenai cara meremajakan kelapa dengan sistem tumpang sari.
Semoga bermanfaat dan sukses.
Sekian dan terimakasih.

13 July, 2016

Cara menanam kelapa sawit di lahan berbukit

     Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang banyak dibudidayakan dipulau-pulau besar dan sebagian wilayah pulau-pulau kecil di Negara Republik Indonesia.

    Tumbuhan ini berasal dari benua afrika dan pertama kali ditemukan di Negara Nigeria.
Kelapa sawit menghasilkan minyak dan dapat di olah menjadi minyak goreng, sabun , kosmetika , bio diesel, keperluan industri baja dan keperluan industri farmasi.
    Berikut adalah klasifikasi ilmiahnya.
Kelasifikasi ilmiah ;
Kerajaan:
•Plantae
Divisi :
• Magnoliophyta
Kelas:
• Liliopsida
Ordo:
• Arecales
Famili:
• Arecaceae
Genus Spesies:
• Elaeis guineensis
• Elaeis oleifera

     Negara penyumbang minyak crude palm oil (CPO) terbesar di dunia adalah Indonesia.
Karena Sebagian wilayah Negara Indonesia memiliki iklim dan kontur tanah yang hampir sama dengan habitat asalnya.
Maka tidak heran bila perkebunannya sangat mudah dijumpai dinegara ini serta dikelola oleh perkebunan pemerintah, swasta dan rakyat.

     Cara menanam kelapa sawit di tanah berbukit serta perawatannya sangatlah mudah dilakukan dan berikut adalah tata cara singkat melakukannya.

    Persiapan bibit dan lahan;
1. Pilih bibit yang berkualitas tinggi. Karena bibit mempengaruhi perkembangan dan hasil panen TBS ( buah tandan segar ) yang stabil serta melimpah.
Oleh sebab itu jika bibit yang ditanam itu berkualitas baik, maka kedepannya tidak membuat petani kecawa dan cepat mendongkrak prekonomian keluarga.
Contoh pemilihan bibit yang berkualitas dapat dilakukan sebagai berikut.
1 = Bibit bebas penyakit seperti virus gemini dan jamur ganoderma sp.
2 = Bibit tidak kerdil dan memiliki pertumbuhan yang cukup baik.
3 = Bibit harus disesuaikan oleh jenisnya seperti kecambah hasil persilangan.
4 = Umur bibit siap tanam sebaiknya usia 8 bulan hingga 2 tahun

2. Persiapan lahan sebagai media tanam haruslah dipersiapkan secara rinci dan seksama.
Karena persiapan buruk baiknya lahan  dapat mempengaruhi pengerjaan dan kembang tumbuh bibit yang akan ditanam. Contohnya adalah membersihkan lahan dari gangguan gulma atau kayu yang berserakan.

3.  Persiapkan tali dan kayu  pancang untuk membuat jalur gawangan  yang digunakan sebagai titik tanam ( tempat bibit ditanam ).
Ukuran standar yang digunakan 8x9x5 atau 9x8x4 meter.
Namun jarak tanam yang paling baik untuk lahan berbukit harus disesuaikan dengan lokasi kemiringan lahan.
Karena jika menggunakan ukuran standar diatas, maka ukurannya pun akan berkurang dan hasil tanaman kelapa sawitnya  akan menjadi rapat.
Pengaruh akibat tanaman rapat adalah dapat mempengaruhi hasil produksi pertumbuhan kelapa sawit tersebut. Karena biasanya kelapa sawit akan cepat tinggi dan pelepah daun akan menjulang tinggi menghadap ke langit. Maka hasilnya buah akan terjepit dan dapat mempengaruhi pertumbuhan buah.

4. Buatlah tapak kuda pada piringan kayu pancang. Dengan ukuran 1,5 hingga 2 meter. Tujuannya agar pohon tidak mudah miring dan rubuh bila ditiup oleh angin serta dapat menampung pupuk dan air lebih lama.

5. Buat lubang dan beri pupuk mengandung unsur hara magnesium, kalium  dan clor seminggu sebelum bibit ditanam.

6. Penanaman bibit dilakukan pada waktu musim penghujan seperti pertengahan bulan september hingga akhir bulan januari.
Sebab penanaman dibulan-bulan ini dapat mengurangi risiko kematian pada bibit, karena kondisi cuaca saat sudah sulit untuk diprediksi.

7. Setelah bibit ditanam, persiapkan pagar setiap pohon agar terhindar dari hama babi, tikus dan landak.

    Perawatan;
1. Pemupukan dilakukan setelah umur tanaman mencapai usia 4 sampai 8 bulan setelah tanam.

2. Jika umur tanaman telah mencapai 1 tahun.
Maka pemupukan rutin dilakukan 4 kali dalam setahun atau paling sedikit 2 kali dalam setahun hingga umur tanaman berusia 3 tahun. Setelah itu pemupukan dilakukan 2 dalam setahun.

3. Pembersihan gulma harus rutin dilakukan dan usahakan hindari pembasmian gulma menggunakan herbisida.

4. Buatlah lubang penampung air  di gawangan mati dengan lebar 1x2 meter persegi. Dengan jarak 4x4 pohon gunanya untuk menghindari terjadinya kekurangan kadar air disaat musim kemarau.

5. Buatlah jalan produksi.

6. Kurangi atau potong pelepah penyangga buah maksimal 2 pelepah daun dari tandan buah segar.

7. Rapikan pelepah daun yang berserakan di gawangan mati agar durinya tidak mengenai kaki atau bagian tubuh lainnya.

   Demikianlah sedikit informasi mengenai tata cara berkebun kelapa dilahan berbukit.
Semoga bermanfaat dan semoga sukses. 
Sekian dan terimakasih.