28 September, 2015

Cara menanam karet dan perawatannya (Karet, Lateks).

   Pohon karet atau lebih dikenal juga dengan nama rambung.
Pohon karet pertama kali hanya tumbuh di Amerika Selatan.
Morfologi Tanaman Karet berasal dari bahasa latin yang bernama Hevea brasiliensis.

Klasifikasi ilmiah
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Hevea
Spesies : Hevea brasiliensis

   Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi, besar dan berbatang cukup besar, tinggi pohon dewasa mencapai 15 - 25 meter. Tumbuh lurus dan memiliki percabangan yang tinggi keatas. Batang tanaman ini mengandung getah yang dikenal dengan nama lateks.
Tanaman karet sangat toleran dengan keasaman tanah.
Pada pH 3,8 - 8,0 dapat tubuh dengan baik.

Jarak tanam  setiap hektarnya tidak melebihi 400 - 500 pohon.
Ukuran jarak tanam yang biasa dipakai ( lebar x  panjang ) 6 m x 4 m atau 7 m x 3 m.

   Jarak tanam yang melebihi kapasitas, biasanya mempengaruhi  produksi dan faktor-faktor lainnya seperti ;
- Hasil getah berkurang
- Pertumbuhan dan diameter batang kerdil
- Kerusakan mahkota tajuk oleh angin
- Resiko penyakit menjadi lebih tinggi.

Bibit yang dianjurkan untuk di tanam seperti klon ;
- PR 330,
- PR 107,
- PR 228,
- PR 261,
- PR 255,
- PR 303,
- GT1
- AVROS 2037.

   Tahap Penanaman paling baik dilakukan pada awal bulan september - februari.
Biasanya pada bulan ini curah hujan masih cukup tinggi dan puncaknya pada bulan desember.

   Langkah awal penanaman buatlah lubang dengan ukuran  50 x 50 cm.
Tanah bekas galian dicampur dengan pupuk kimia sebagai pupuk dasar sebagai berikut;
- RP 100 gr
- Urea atau ZA 50 gr
- SP-36 100 gr.
Lalu masukan kembali tanah galian kedalam lubang dan diamkan selama 21 hari sebelum tanam.

   Setelah tanam dan sebelum tanam perhatikan hama yang menyerang sebagi berikut ;

- Hama pada fase pembibitan: tikus, belalang, siput (Achatina fulica), uret tanah.

- Hama fase tanam - produksi: Rayap, kutu daun, tungau, babi hutan (Sus verrucosus), rusa, kijang, tapir, monyet, tupai, dan gajah.

Penyakit yang menyerang tanaman karet adalah sebagai berikut ;

- Penyakit akar: penyakit akar putih, penyakit akar merah.
- Penyakit batang: jamur upas, kanker bercak, busuk pangkal batang.
- Penyakit bidang sadap: kanker garis, mouldy root, brown blast.
- Penyakit daun: embun tepung, colletrichum,phytophtora, corynespora, helminthosporium.

Untuk waktu pemupukan dilakukan per semester,
Waktu yang tepat dilakukan pada awal bulan september - oktober dan awal maret - april.
Karena bulan-bulan ini adalah awal musim penghujan dan waktu akan berakhirnya musim penghujan.

Dosis pemupukan yang paling umum digunakan sebagai berikut
TM 5 -15 tahun ;
Urea : 175 gr
Sp-36 : 130 gr
KCL : 150 gr.

TM 16 - 21 thn ;
Urea : 150 gr
Sp-36 :  145 gr
KCL : 125 gr.

TM + 25 thn
Urea : 100 gr
Sp-36 : 0 gr
KCL : 75 gr.

   Untuk etrel pengganti cuka biasanya petani menggunakan buah nanas yang masih muda atau mengkudu yang diparut dan diambil airnya.
Namun ada juga dari sahabat petani, untuk membekukan getah / lateksnya menggunakan pupuk TSP atau SP-36, menggunakan cara pembekuan seperti ini, sebenarnya akan menurunkan kwalitas lateks itu sendiri.
Sebaiknya, jika petani tidak ingin menggunakan etrel, maka pengumpulan getah dapat diambil setelah selesai penderesan (sadap).

   Demikianlah sedikit informasi tentang  karet, Semoga dapat membantu petani memberikan solusi dan semoga bermanfaat.

Karena semakin bertambah majunya teknologi di dunia. 
Maka semakin banyak pula potensi yang akan dibutuhkan.

            Sekian
              Dan
           Terimakasih

25 September, 2015

Cara membasmi keong mas dan cara aplikasinya


   Siput murbai atau lebih dikenal dengan nama populer keong emas (Pomacea canaliculata Lamarck) adalah moluska air tawar yang menjadi hewan akuarium dan hama penting bagi tanaman padi, genjer, kangkung, dan tanaman muda lainnya.
Untuk tanaman padi biasanya  menyerang padi berumur  1 - 21 Hari Setelah Tanam (HST).

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Animalia
Filum:Mollusca
Kelas:Gastropoda
(tidak termasuk)clade Caenogastropoda
informal group Architaenioglossa
Superfamili:Ampullarioidea
Famili:Ampullariidae
Genus:Pomacea
Upagenus:Pomacea
Spesies:Pomacea canaliculata
(Lamarck, 1819)

Keong mas dapat dibasmi dengan cara alami dan kimia.

Cara alami ;
Cara pertama

Ada beberapa tanaman yang berfungsi sebagai racun bagi keong yaitu Cabai merah, daun enceng gondok, daun jeruk, daun tembakau,daun tuba. mindi, nimba, biji teh.

Cara membuat.
Tumbuk semua bahan sampai halus. Lalu campur semua  bahan dan aduk aduk  yang dibarengi dengan percikan air sampai berbentuk adonan yang kenyal.
Gunakan plastik bening 5 kg.
Masukan semua bahan dan ikat menggunakan karet gelang sampai rapat.
Simpan ditempat yg teduh selama 7 - 14 hari.

Catatan ;
Usahakan katong plastik jangan sampai bocor. Karena dapat menggagalkan proses fermentasi.

Cara menggunakan ;
Ambil 5 - 8 liter air bersih. Lalu masukan 1 sendok nasi ( centong ) formula diatas.
Kemudian masukan daun peyaya kedalam ember tersebut.

Cara pemakaian ;
Redaman daun pepaya diatas diletakkan di sekeliling pematang dan di potongan batang bambu di tengah sawah kira kira setinggi 1 - 3 cm dari permukaan air .
Ada juga alternatif lain. Lakukan hal atas sebelum masa olah sawah.
Tujuannya untuk mengurangi jumblah populasi keong.

Catatan ;
Jangan sekali kali menyemprotkan formula diatas di areal sawah. Karena dapat merusak ekosistem ikan dan binatang lain.
Jadilah petani yang bijak.

Cara kedua ;
1 hari setelah tanam padi . Cari enceng gondok yang banyak dan sebarkan di sawah.
Karena keong mas tidak menyukai dasar air yang gelap.

Cara kimia ;
Mengendalikan  dengan cara kimia sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ekosistem air.
Jika tidak digunakan secara bijak.

Jika pembasmian menggunakan Moluskisida yang mudah di dapat dari toko pertanian  adalah solusi yang dianggap mudah.
Namun dari kemudahan itu sangat berpengaruh terhadap ekosistem.
Biasanya yang paling terdapak adalah udang.

Sebaiknya penggunaannya pun harus secara bijak.
Jika ingin tidak begitu berpengaruh terhadap ekosistem.
Menggunakan moluskisida bisa dilakukan seperti diatas.
Daun pepaya, kangkung dan tanaman muda lainya di celupkan di dalam air campuran moluskisida.
Lalu letakkan di pematang sawah dan di potongan bambu yang di tancapkan di tengah sawah.
Usahakan letakkan di pematang setinggi 1 - 2 cm dari permukaan air.

    Demikianlah sedikit informasi pengendalian keong mas dan semoga bermanfaat.
Jadilah pelopor petani yang menjaga kelangsungan ekosistem.
Jika ekosistem kita baik, maka mereka bersahabat dengan kita

Sekian dan terimakasih.

22 September, 2015

Manfaat ikan belut





Belut adalah kelompok ikan yang sedikit mirip dengan ular dan termasuk dalam suku Synbranchidae.
Suku ini terdiri dari 4 genera dengan jumlah 20 jenis.
Jenis-jenisnya yang banyak dan belum dapatyang diperikan dengan lengkap.
Sehingga angka-angka itu dapat berubah. Anggotanya bersifat pantropis atau ditemukan di semua daerah tropika.

Ciri belut yang paling menonjol tidak bersisik, Licin dan berlendir.
Belut bernapas dari udara dengan insang yang berbentuk sempit, tidak memiliki kantung renang dan tulang rusuk. Belut merupakan jenis hewan air darat.

Belut merupakan jenis ikan yang bisa merubah jenis kelamin (hermaprodit) yaitu di mana masa usia muda berjenis kelamin betina dan di masa berikutnya  berjenis kelamin jantan.

Contoh kecil klarifikasi belut
Belut sawah Monopterus albus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Animalia
Filum:Chordata
Kelas:Actinopterygii
Ordo:Synbranchiformes
Upaordo:Synbranchoidei
Famili:Synbranchidae
Genera
Macrotrema
Monopterus
Ophisternon
Synbranchus.

Kandungan protein yang tinggi, mineral, vitamin juga lemak pada belut sama halnya seperti kandungan pada manfaat ikan, karena belut merupakan bagian dari jenis ikan. Berikut ini tabel kandungan gizi dalam belut yang tidak kalah baik dari jenis daging lainnya :

Belut memiliki gizi yang cukup lumayan tinggi, karena setara dengan daging sapi 100gr/18,4 gr daging belut. Inilah datanya yang dikeluarkan oleh Departemen kesehatan Republik Indonesia sebagai berikut.

Kalori 303 cal
Protein 14 gr
Lemak 27 gr
Karbohidrat 0 gr
Fospor 200 mg
Kalsium 20 mg
Zat besi 20 mg
Vitamin A 1600 si
Vitamin B 0,1 mg
Vitamin C 2 mg
Air 58 gr

Daging belut juga mengandung leusin yang sangat baik untuk pembentukan dan peremajaan otot.
Menurut uji laboratorium dalam daging belut ditemukan zat yang bernama Arginin atau asam amino non esensial yang dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara.
Zat besi, kalsium dan fosfor juga bermanfaat untuk mengatasi anemia(darah rendah), mengatasi osteoporosis(tulang keropos) dan mengatasi pengeroposan gigi. 

Dalam daging belut juga mengandung  lemak yang cukup tinggi. Jadi rentan akan kokolesterol.

Demikian terbitan  artikel ini. Semoga bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi  sahabat petani.

20 September, 2015

Cara berternak belut yang baik dan sukses


Salam sejahtera dan sukses bagi seluruh sahabat petani.

Sebelum membaca semua kata demi kata cara membudidayakan belut.
Ada baiknya kita mengenal sedikit tentang belut.
Baik itu manfaat dan sifat alaminya.
Siapa tau, jika ada yang bertanya, kita bisa menjawab pertanyaan tersebut, walaupun kita tau hanya sedikit.

Belut adalah kelompok ikan yang sedikit mirip dengan ular dan termasuk dalam suku Synbranchidae.
Suku ini terdiri dari 4 genera dengan jumlah 20 jenis.
Jenis-jenisnya yang banyak dan belum dapat diperikan dengan lengkap.
Sehingga angka-angka itu dapat berubah. Anggotanya bersifat pantropis atau ditemukan di semua daerah tropika.
Ciri belut yang paling menonjol tidak bersisik, Licin dan berlendir.
Belut bernapas dari udara dengan insang yang berbentuk sempit, tidak memiliki kantung renang dan tulang rusuk. Belut merupakan jenis hewan air darat.

Belut merupakan jenis ikan yang bisa merubah jenis kelamin (hermaprodit) yaitu di mana masa usia muda berjenis kelamin betina dan di masa berikutnya  berjenis kelamin jantan.

Contoh kecil klarifikasi belut
Belut sawah Monopterus albus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Animalia
Filum:Chordata
Kelas:Actinopterygii
Ordo:Synbranchiformes
Upaordo:Synbranchoidei
Famili:Synbranchidae
Genera
Macrotrema
Monopterus
Ophisternon
Synbranchus.

Kandungan protein yang tinggi, mineral, vitamin juga lemak pada belut sama halnya seperti kandungan pada manfaat ikan,
Karena belut merupakan bagian dari jenis ikan.
Berikut ini adalah kandungan gizi dalam belut yang tidak kalah baik dari jenis daging lainnya :

Belut memiliki gizi yang cukup lumayan tinggi, karena setara dengan daging sapi 100gr/18,4 gr daging belut. Inilah datanya yang dikeluarkan oleh Departemen kesehatan Republik Indonesia sebagai berikut.

Kalori 303 cal
Protein 14 gr
Lemak 27 gr
Karbohidrat 0 gr
Fospor 200 mg
Kalsium 20 mg
Zat besi 20 mg
Vitamin A 1600 si
Vitamin B 0,1 mg
Vitamin C 2 mg
Air 58 gr

Daging belut juga mengandung leusin yang sangat baik untuk pembentukan dan peremajaan otot.
Menurut uji laboratorium dalam daging belut ditemukan zat yang bernama Arginin atau asam amino non esensial yang dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara.
Zat besi, kalsium dan fosfor juga bermanfaat untuk mengatasi anemia(darah rendah), mengatasi osteoporosis(tulang keropos) dan mengatasi pengeroposan gigi.

Dalam daging belut juga mengandung  lemak yang cukup tinggi. Jadi rentan akan kolesterol.

Cara membudidayakan belut ada 2 metode, pertama dengan media kolam dan kedua dengan media drum. Namun perkteknya hampir sama saja.
Hanya ukurannya saja yang berbeda.
Berikut adalah ulasan selengkapnya dengan media kolam.

Cara pembenihan.
Benih belut dapat diperoleh di;
- Dinas peternakan
- Hasil pemijahan
- Hasil tangkapan dari sawah.

Cara memilih indukan dan ciri cirinya;
Belut jantan
- Ukuran kepala berbentuk besar, warna tubuh abu-abu dan kebeningan fisik berperut kasar tidak bening.
Belut betina
- Ukuran kepala kecil, warna tubuh hijau muda pada punggung, putih kuning pada perutnya dan kebeningan fisik halus dan bening

Pembenihan belut
- Untuk pembenihan diperlukan kolam seluas 100 - 200 m².
Agar tanah mudah berlumpur kolam tersebut harus dicangkul terlebih dahulu dan kemudian diberi pupuk kandang sebanyak 0,5 kg / m². Lalu diairi setinggi 15 - 20 cm.
- Setelah kolam telah siap masukan idukan belut jantan dan betinanya.
- Bila kesulitan memilih atau membedakan belut jantan dan betina, maka sebaiknya bagi menjadi 2 kolam dan pilih dengan ukuran belut yang berdeda.
» Kelompok pertama pilih belut yang berukuran 20 - 30 cm. Karena untuk mendapatkan belut betina yang siap kawin.
» Kelompok kedua  pilih belut yang berukuran 40 cm atau lebih untuk mendapatkan belut jantan.
» Setiap 1 m² kolam diperuntukkan untuk 1 ekor belut jantan dan 2 ekor belut betina.
- Untuk mengenali terjadinya perkawinan ditandai dengan adanya busa-busa diatas lubang perkawinan.
Setelah kira-kira 10 hari kemudian busa tersebut akan hilang dan itu sebagai tanda bahwa perkawinan telah selesai.
Sekarang tinggal menunggu anak-anaknya menetas.
Biasanya pada suhu 20 - 30°C telur-telur akan menetas dalam waktu 8 -10 hari.
Pada umur 5 - 8 hari benih belut tersebut di pungut untuk dipindahkan ke kolam pembesaran.

Penyiapan kolam pembesaran.

Siapkan kolam berbentuk persegi panjang dengan ukuran 1x1,2x3 (tinggi x lebar x panjang) meter.
Media kolam

Media dasar kolam.
- Lumpur sawah setinggi 5 cm
- Jerami setebal 10 cm
- Pupuk kandang setebal 5 cm
- Pelepah pisang yg telah di potong 10 cm
Semua media tersebut diulang-ulang hingga mencapai ketinggian 60 cm. Lalu bagian yang paling atas diberi dedak sebanyak 1 kg per meter persegi.
Kemudian tutup dengan lumpur tipis, lalu digenangi air selama 1 bulan dan air di ganti sesering mungkin.
Waktu penebaran 3/4 kg/m² (1kg berisi  46-56 ekor belut).

Makanan belut
Pemberian makanan tambahan dilakukan setelah 3 bulan pemeliharaan.
Belut yang berusia 3 -4 bulan diberi makanan berupa  campuran dedak dan konsentrat 521.
Belut yang berusia lebih dari 4 bulan pemeliharaan diberi makanan berupa daging misalnya cacing dan bekicot.

Catatan
Masa panen belut dilakukan setelah berusia 5 - 6 bulan pemeliharaan.

Demikianlah sedikit informasi mengenai cara berbudidaya belut.
Semoga bermanfaat dan memberikan nilai tambah perekonomian keluarga.