18 November, 2016

Cara membuat inokulasi Gaharu (Isolat gaharu)

      Genus Aquilaria merupakan jenis kayu berwarna hitam dan mengandung resin.
Resin ini dihasilkan dari spesies gaharu dari marga/genus Aquilaria, terutama A. malaccensis, terutama dari jenis gaharu A. malaccensis.
Resin digunakan dalam industri wangi-wangian (parfum dan setanggi), karena aromanya berbau harum.
Gaharu telah diperdagangkan sejak 2000 tahun lalu hingga sekarang dan telah menjadi komuditi perdagangan  nusantara ke Jazirah Arab, Persia, India serta sampai ke Afrika Timur.

    Gaharu yang dapat menghasilkan resin diketahui terdiri dari beberapa jenis dan dapat di beri inokulan adalah sebagai berikut.
• Aquilaria beccarain asal Indonesia.
• Aquilaria microcarpa, asal Indonesia, Malaysia
• Aquilaria cumingiana asal Indonesia dan Malaysia.
• Aquilaria hilata asal Indonesia dan Malaysia.
• Aquilaria rostrata asal Malaysia.
• Aquilaria brachy rostrata asal Malaysia.
• Aquilaria crassna asal Malaysia, Thailand dan Kamboja.
• Aquilaria malaccensis asal Malaysia, Thailand dan India.
• Aquilaria apiculina asal Filipina.
• Aquilaria subintegra asal Thailand
• Aquilaria baillonii asal Thailand dan Kamboja.
• Aquilaria baneonsis asal Vietnam.
• Aquilaria filaria asal Tiongkok.
• Aquilaria grandiflora asal Tiongkok.
• Aquilaria sinensis asal Tiongkok.
• Aquilaria khasiana asal India.

       Berdasarkan beberapa jenis spesies diatas, gaharu di hasilkan oleh masuknya mikroba kedalam jaringan luka kulit pada tumbuhan.
Luka pada tumbuhan berkayu penyebabnya alami, pada umumnya ada cabang dahan terkelupas maupun patah akibat alam dan jika tanaman budidaya penyebabnya adalah disengaja yaitu dengan cara dibor atau digergaji.
Masuknya mikroba kedalam tubuh tumbuhan dianggap benda asing pada tumbuhan.
Sehingga sel tumbuhan akan menghasilkan senyawa fitoaleksin, senyawa ini berfungsi sebagai pertahanan tubuh bagi tumbuhan terhadap serangan penyakit maupun patogen/jamur.
fitoaleksin adalah senyawa berupa resin berwarna coklat dan berbau wangi dan menumpuk pada pembuluh xilem serta floem yang berguna sebagai pencegah meluasnya luka kedalam jaringan lain pada tumbuhan.
Jika mikroba tersebut menginfeksi tumbuhan gaharu dan dapat mengalahkan sistem pertahanan tubuh gaharu, maka gaharu tidak berbentuk dan pada bagian lukanya akan membusuk.
Ciri-ciri tumbuhan gaharu yang telah menghasilkan gubal, biasanya kulit batang menjadi lunak, tajuk pohon menguning dan rontok, serta terjadi pembengkakan dan pelekukan atau penebalan pada batang dan cabang.
Senyawa yang dapat menjadikan gubal gaharu menjadi harum adalah senyawa guia dienal, selina-dienone dan selina dienol.

    Pada umumnya gaharu digunakan untuk kepentingan komersil dan pada prakteknya petani gaharu memasukan inokulum pada pohon gaharu dengan cara dibor dan memasukan patogen pada lubangnya.
Jenis patogen atau jamur yang gunakan adalah sebagai berikut;
Fusarium nivale, Fusarium solani, Fusarium fusariodes, Fusarium roseum, Fusarium lateritium Chepalosporium sp. Fusarium Acremonium sp, Fusarium Cylindrocarpon sp, Diplodia sp, Phytium sp, Aspergillus sp, Lasiodiplodia sp, Libertela sp, Trichoderma sp, Scytalidium sp dan Thielaviopsis sp.
Berikut adalah cara sederhana untuk membuat inokulan gaharu;
Bahan-bahan;
• Eceng gondok.
• Jahe.
• umbi kentang segar sebanyak 1kg.

Cara membuat;
Eceng gondok dicincang sampai benar-benar halus, kemudian jahe dan umbi kentang diparut secara terpisah.
Setelah itu campur semua bahan menjadi satu dan aduk-aduk hingga merata.
Lalu masukkan di atas talam/nampan yang telah dialasi dengan koran bekas dan Ratakan.
Kemudian letakkan ditempat terbuka dan beratap, usahakan tidak terkena percikan air hujan.
Setelah itu di semprot menggunakan air kelapa tua yang telah dibiarkan selama satu hari, penyemprotan dilakukan setiap tiga hari sekali sedikit saja dan lakukan selama 14 hari.
Setelah 14 hari bahan diaduk kembali menggunakan air mineral sebanyak 1 liter.
Kemudian masukkan potongan-potongan bambu atau tusuk gigi kedalam bahan tersebut dan biarkan selama 2 hari lamanya.
Setelah itu tusuk gigi diangkat dan dibersihkan menggunakan kuas, lalu diangin-anginkan hingga kering
Setelah semua selesai, masukan tusuk gigi tersebut kedalam plastik bening kedap udara dan kemudian siap digunakan untuk membuat gubal gaharu yang berkualitas baik.

Keterangan;
Eceng gondok yang dapat digunakan menjadi inokulum adalah eceng gondok yang terserang jamur (Fusarium).
Rimpang jahe yang digunakan adalah jenis jahe yang terinfeksi jamur ( Fusarium) dengan ciri-ciri daun jahe berwarna kuning dan mati, kemudian mengkisut namun tidak beraroma busuk.
Jahe seperti ini banyak dijumpai di kebun jahe dan tidak akan didapatkan dipasar.
Jika eceng gondok dan jahe susah dapatkan, maka dapat diganti dengan air perasan batang (pelepah) pisang yang mati layu karena jamur atau bisa juga dengan umbi singkong yang terserang jamur dengan ciri-ciri pohon masih hidup dan tegak, namun umbi telah membusuk. Kadang kala ditemukan jamur berbentuk seperti benang-benang putih.

Cara aplikasi dilapangan;
Buatlah lubang kecil menggunakan bor listrik pada batang pohon gaharu dengan jarak 20 cm dari permukaan tanah.
Mata bor yang digunakan berdiameter 3 mm.
Bentuk barisan lubang harus melingkar spiral ke atas serta memiliki jarak vertikal 10 cm dan jarak horizontal 10 cm dengan kedalaman 1/3 dari  diameter pohon gaharu tersebut.
Dalam satu pohon dapat disuntikkan isolat jamur hingga 200 sampai 300 titik pelukaan batang
Setelah itu lubang dibersihkan menggunakan kapas (cotton bud) yang telah dibasuh alkohol 70%.
Kemudian masukkan tusuk gigi berinokulan kedalam lubang tersebut.

     Gaharu yang telah siap di beri inokulum adalah gaharu berusia lebih dari 5 dan 6 tahun atau batang pohon telah mencapai lebih dari 15 cm.
Kemudian gaharu buatan ini dapat dipetik pada usia satu hingga tiga tahun.
Pada dasarnya setelah satu bulan pemberian isolat jamur pada pohon tersebut.
Maka dapat dilihat keberhasilannya dengan adanya warna kehitaman-hitaman dan dalam jangka waktu 3 tahun akan menyebar hingga jarak 3 sampai 4 cm.
Jadi warna hitam pada serat kayu tersebut yang dinamakan dengan gaharu.

       Kwalitas gaharu terbaik (kelas nomor satu) hingga saat ini didapatkan dari pembentukan gubal secara alami di alamnya yaitu dengan ciri-ciri berwarna hitam pekat, padat, keras, mengilap dan kandungan damar wanginya beraroma kuat khas gaharu. Fisiknya berbentuk seperti bongkahan yang di dalamnya tidak berlubang dan tidak menampakkan serat kayunya.
Kemudian kelas dibawahnya digolongkan dalam kelas tanggung, kacangan, teri dan kemedangan.
Karena kelas ini biasanya didapatkan dari proses pemberian hasil inokulan dan masa pemetikannya belum memenuhi syarat.
Sebagai contoh kwalitas gaharu kemedangan, bentuk fisiknya berserat kasar dan berkayu lunak, berwarna kecoklatan sampai hingga keabu-abu, beraroma lemah serta hingga kelas terakhirnya berbentuk abu atau berbentuk serbuk kayu dari hasil pengerokan sisa penghancuran kayu gaharu.
Jadi berhati-hatilah dalam menentukan kelas kepada pembeli gaharu.
Karena hingga saat ini pohon penghasil gaharu adalah pohon termahal didunia.

      Semoga bermanfaat dan sukses.

No comments: