Bokashi adalah metode pengomposan dengan menggunakan cara starter aerobik atau anaerobik untuk mengkomposkan bahan organik.
Bahan campuran utamanya adalah molasses (tetes tebu), sekam padi dan starter mikro organisme (bakteri nitrifikasi).
Jepang adalah negara yang pertama kali mempopulerkan pupuk bokhasi dan sekarang banyak diterapkan di negara-negara diluar Jepang termasuk negara Indonesia.
Pupuk bokashi sering diterapkan, karena memiliki tingkat kematangan fermentasi yang sangat cepat. Bahan dasar pembuatan pupuk padat bokhasi paling sering menggunakan kotoran ternak, jerami dan sampah-sampah organik.
Metode bokhasi selain diaplikasikan untuk tanaman, namun juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Penerapan bokashi sangat cocok untuk dikembangkan oleh petani, karena bokashi adalah teknologi yang tepat guna, berbiaya murah dan sangat terjangkau, kandungan unsur haranya lebih unggul dibandingkan dengan pupuk kimia dan pupuk kompos biasa, selain itu penerapannya sangat berdampak besar untuk menjaga lingkungan dari pencemaran dan akan memperbaiki unsur-unsur hara pada tanah.
Pembuatan Bokashi mengandalkan Effectif Microorganism-4 (EM-4) yang merupakan salah satu aktivator percepatan proses pengomposan. Karena EM-4 mengandung bakteri fermentasi dari genus Lactobacillus, Jamur permentasi Actinomycetes, Bakteri fotosintetik, Bakteri pelarut fosfat dan ragi. Selain itu pupuk bokashi dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi.
Memfermentasi dan mendekomposisi bahan organik tanah dengan cepat (bokasi).
Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dan menyehatkan tanaman.
Berikut adalah cara sederhana untuk membuat pupuk padat bokashi untuk ukuran 1 ton.
Alat- alat;
1. Pisau
2. Timbangan
3. Gelas ukur
4. Timba
5. Terpal
6. Talenan
7. Kantong plastic (Kresek)
8. Karung
9. Tali
10. Gelas aqua
Bahan-bahan;
• Kotoran sapi / kambing / kelinci : 600 Kg.
• Cincangan Sampah organik 200 kg
• Abu Sekam padi / jerami : 200 kg.
• Abu dapur : 100 kg.
• Molase / gula merah : 1 kg.
• Larutan EM-4 : 1 liter.
• Air 10 liter.
Cara membuat;
Campur semua bahan-bahan organik hingga merata.
Kemudian siramkan perlahan larutan EM-4 yang telah dicampur dengan gula/molase dan air, sambil diaduk-aduk hingga homogen.
Selanjutnya difermentasi selama 1 minggu dalam keadaan tertutup. Pupuk siap digunakan setelah diangin-anginkan.
Aplikasi ;
Tanaman sayur-mayur.
• Selada - Wortel.
• Kubis - Bawang-bawangan.
• Cabe - Tomat.
Dosis
Bokashi padat/ pupuk dasar 3-5 ton/ha untuk jangka waktu 1 kali sebagai pupuk dasar.
Tanaman pangan ;
• Padi - Kentang.
• Jagung - Kedelai.
• Singkong.
Dosis pemakaian;
Bokashi padat/ pupuk dasar 5-10 ton/ha untuk jangka waktu 1 kali sebagai pupuk dasar.
Tanaman perkebunan ;
• Lada - Coklat.
• Karet - Tebu.
• Kopi - Cengkeh.
• Teh - Kelapa sawit.
Dosis pemakaian;
Bokashi padat/ pupuk dasar 5-10/ha untuk jangka waktu 3-4 bulan sekali.
Tanaman buah-buahan.
- Mangga - Jambu.
- Jeruk.
Dosis pemakaian;
Bokashi padat 3-5 ton/ha untuk jangka waktu 3-4 bulan sekali.
Demikianlah sedikit informasi cara membuat pupuk padat bokashi dan ada baiknya, jika penerapannya diimbangi dengan pupuk bokashi cair, untuk mendukung tingkat kesuburan ditanah dilahan yang tandus.
Semoga bermanfaat dan sukses.
Sekian dan terimakasih.
No comments:
Post a Comment