Penyakit antraknosa atau penyakit busuk daun, pada umumnya menyerang bibit kelapa sawit muda.
Penyakit ini sebenarnya kumpulan dari nama penyakit atau infeksi pada bibit kelapa sawit kurang dari 3 bulan.
Penyebabnya adalah 3 jenis jamur atau patogenik bernama Botryodiplodiaspp, Melanconium elaeidis dan Glomerella cingulata dalam bahasa latin.
Spora yang dihasilkan di dalam piknidia atau aservuli dan dapat menyebar dengan bantuan angin atau percikan air siraman dan air hujan. Penyakit ini telah dilaporkan terdapat di berbagai perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
Gejala penyakit antraknosa cukup mudah diketahui melalui perubahan warna daun.
Bila terdapat bercak-bercak cokelat tua pada ujung daun dan tepi daun, kemudian terdapat bercak-bercak dikelilingi warna kuning pada batas antara bagian daun yang sehat dan yang terserang ataupun bila menyerang tulang daun, terlihat adanya warna cokelat dan hitam diantara tulang daun. Pada serangan parah, seluruh daun akan mengering dan selanjutnya tanaman akan mati.
Namun pada umumnya penyakit ini menyerang bibit pada umur 2-3 bulan. Kadang-kadang dijumpai bersamaan dengan gejala transplanting shock (cekaman pindah tanam). Biasanya gejala tersebut dijumpai pada bagian tengah atau ujung daun, berupa bintik terang yang selanjutnya melebar menjadi kuning kecoklat gelap.
Jaringan terinfeksi selanjutnya menjadi nekrosis, bercak meluas dengan batas antara bercak dengan jaringan sehat berwarna kuning. Kadang kala bercak tersebut memanjang sejajar dengan tulang daun.
Faktor pendorong terjadinya serangan PDA ini adalah sama dengan faktor pendorong pada serangan PBD. Karenanya, selain pembersihanan lahan, penjarangan, pemangkasan, pengisolasian dan pemusnahan bibit yang telah kolaps, sekaligus melakukan pengurangan teduhan di atas pembibitan. Karena cahaya matahari dapat membantu mengurangi percepatan penyebaran pertumbuhan jamur/patogen.
Pengendalian;
Lakukan penyemprotan menggunakan fungisida ziram, thiram, captan atau triadimenol dengan konsentrasi 0,1-0,2% (10-20 cc) dengan putaran 7-10 hari atau dengan thibenzol dengan konsentrasi 0,1% dengan putaran 10-14 hari.
Semoga bermanfaat dan sukses.
No comments:
Post a Comment