04 October, 2017

Cara budidaya Kentang (Solanum tuberosum L)

       Kentang atau dikenal dengan nama latin Solanum tuberosum L merupakan tumbuhan dari suku Solanaceae.
Tumbuhan ini berumbi dan menjadi salah satu makanan pokok penting bagi penduduk negara-negara di Eropa.
Namun bukan berarti asal tumbuh kentang berasal dari daratan eropa.
Pada awalnya kentang didatangkan dari Amerika Selatan oleh penjelajah asal Spanyol dan Portugis, kemudian tumbuhan ini ditanam dan hingga berkembang dengan baik di daratan Eropa.
Tumbuhan ini dari tempat asalnya telah di budidayakan sejak ribuan tahun silam dan merupakan tumbuhan herba atau berbatang pendek.
Tumbuhan ini dapat tumbuh dengan baik di daratan beriklim sejuk dan dapat ditanam di daratan tinggi du negara-negara tropis seperti Negara Indonesia.
Berikut adalah klasifikasi ilmiahnya.

   Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : S. tuberosum
Nama binomial : Solanum tuberosum L.

       Kentang diduga masuk ke Indonesia pada tahun 1794 dan di tanam pertama kali di daerah Cimahi di provinsi Jawa barat. Sejak itu lah kentang ditemukan di wilayah Priangan dan kawasan Gunung Tengger.
Pada tahun 1812 kentang sudah dikenal dan di jual di Kedu, namun penduduk di pulau Sumatera sudah mengenalnya pada tahun 1811.
Kentang mengandung vitamin A, B-kompleks, C, asam folat mineral, protein, karbohidrat, karotenoid dan polifenol. Dalam pohon kentang juga diketahui memiliki zat solanin yang berguna sebagai obat penenang, anti kejang, anti jamur dan pestisida.
Kompresan air kentang ini dikenal sangat membantu untuk pengobatan luka pada kulit, terlebih di negara miskin yang sulit mendapatkan fasilitas cangkok kulit (skin graft).
Namun bila kentang terpapar cahaya, umbi pada tanaman kentang akan membuat senyawa glikoalkaloid atau lebih dikenal dengan sebutan solanin, maka akan berbahaya bila dikonsumsi. Akibatnya akan menimbulkan terganggunya sistem saraf, terbakar tenggorokan, sakit kepala, paralisis/lumpuh tungkai dan badan mendingin. Apabila dosis yang dikonsumsi sudah mencapai 3-6 mg, akibat bisa fatal. Pengobatan yang bisa dilakukan ialah memberi arang aktif/norit, cuci lambung dan diberi cairan infus. Sebab itu, untuk pencegahan terjadinya solanin pada kentang yang hendak dikonsumsi itu, maka letakkan kentang di tempat yang gelap. Memasak solanin pada suhu tinggi dapat menghancurkan sebagian solanin.
Hindari mengonsumsi kentang yang sudah berkecambah dan berwarna hijau di bagian bawah kulit, karena alkaloid solaninnya sudah tinggi dan sudah sangat beracun.

Teknik Budidaya

       Kentang akan tumbuh sempurna di dataran tinggi yaitu berkisar antara 1.600 hingga 3.000 meter diatas permukaan laut.
Kelembaban udara tinggi antara 80% hingga 90%.
Curah hujan yang baik.

Pemilihan Bibit Unggul
Terdapat tunas pada umbi dan memiliki daya tahan yang baik pada umbi, setelah 4 bulan pasca panen.
Mata tunas setidaknya memiliki panjang ±2 cm dan memiliki 4-5 mata tunas pada tiap umbi kentang. Usahakan permukaan kulit umbi tidak memiliki cacat dan penyakit.

Media tanam
Pemilihan dan pengolahan lahan yang baik adalah modal utama dalam melakukan budidaya kentang yang baik.
Tahap awal adalah menggemburkan tanah dan diamkan selama ±3 hari, supaya bibit penyakit dalam media tanam dapat mati terkena paparan sinar matahari secara langsung.
Setelah itu berikan pupuk kompos pada lahan yang berguna sebagai pupuk dasar, kemudian diamkan selama ± 7 hari.
Lalu buatlah bedengan-bedengan pada lahan dan usahakan bedengan tersebut menghadap ke arah timur dan barat,
Lebar bedengan tersebut antara 70-75 cm dan tinggi 30-35 cm serta jarak  bedengan dengan bedengan yang lain antara 40 cm.

Jarak tanam
Buatlah lubang tanam di atas bedengan dengan jarak antar lubang tanam kira – kira 20cm hingga 25 cm.
Tahap selanjutnya adalah menanam umbi kentang yang telah dipersiapkan. Sebaiknya awal tanam dimulai pada saat musim penghujan agar tanaman baru langsung mendapatkan suplay air yang cukup.

Pemupukan
Penggunaan pupuk dapat dilakukan dengan rotasi setiap 20 hari dan pemupukan harus dilakukan secara rutin.
Cara aplikasinya ditaburkan di tengah-tengah antara jarak tanam.
Pupuk dan dosis yang digunakan adalah sebagai berikut;
Pupuk Urea 500kg/h.
Pupuk ZA 150kg/h.
Pupuk KCL 100kg/h.
Pupuk SP36 400kg/h.

Penyiangan
Pembersihan gulma merupakan hal penting yang harus dilakukan.
Gulma adalah tumbuhan asing yang dapat mengganggu pertumbuhan dan hasil produksi tanaman.
Penyiangan dapat dilakukan bersamaan saat waktu pemupukan yaitu setiap 20 hari sekali atau dapat juga lakukan pada saat umur tanaman telah mencapai 30 hari dan dapat juga dimulai pada saat umur 50 hari.

Penyiraman
Penyiraman dilakukan 1 hari sekali atau bisa juga dilakukan pada waktu kondisi tanah terlihat kering.
Usahakan waktu penyiraman jangan terlalu banyak (tergenang), karena dapat menghambat pertumbuhan tanaman yang disebabkan terlalu banyak air.

Masa panen
Pada umumnya kentang sudah dapat dipanen telah mencapai usia 3-4 bulan dan usahakan waktu pemanenan waktu kondisi cuaca cerah.
Setelah kentang dipanen, diamkan di lahan sekitar 1 jam supaya terpapar sinar matahari secara langsung. Karena kulit umbi akan mengering dan kotoran tanah akan terlepas semua.

      Demikian sedikit informasi mengenai kentang, semoga bermanfaat dan sukses.

No comments: