30 December, 2015

Cara membasmi Ulat api pada pohon kelapa sawit

      Ulat api dimasukkan ke dalam keluarga Limacodidae.
Penyebar utama dari ulat api adalah kupu-kupu.
Dari hasil pengamatan ulat api dapat diprediksi dari meledaknya populasi kupu-kupu.
Hewan ini paling banyak ditemui pada waktu berakhirnya musim kemarau ke musim penghujan dan tidak begitu banyak dimusim kemarau.
Namun paling banyak populasinya pada puncak musim penghujan.   
   
      Ulat api memiliki beberapa bentuk ada yang berbentuk bulat dan persegi panjang.
Namun yang terbentuk persegi panjang adalah jenis yang paling ganas dan paling merugikan.
Hewan ini menyimpan racun pada bulu-bulunya.
Jika kulit menyentuh bulu-bulunya akan terasa panas yang tak terkira.
Namun hanya dapat dipegang dengan tangan. Karena bulu halus ulat yang beracun tidak dapat menembus telapak tangan.

Ada beberapa jenis ulat api yang sering ditemui di perkebunan kelapa sawit dan menjadi hama.

· Setora nitens
· Setothosea asigna
· Thosea bisura
· Pioneta diducta
· Dana trima

Dari semua jenis ulat api di atas sangat merugikan petani kelapa sawit dan berakibat fatal bila tidak cepat ditanggulangi.
Karena daun kelapa sawit akan habis dimakan dan tinggal lidi-lidinya saja yang tersisa.
Akibatnya kelapa sawit akan kehilangan keseimbangan dalam proses berfotosinstesis.

      Dampak yang paling menonjol, pohon tidak memiliki kapasitas untuk tumbuh dengan baik, tidak lagi menanggapi rangsangan, tidak lagi mampu mempertahankan diri dari penyakit seperti pungi dan virus.
Akibatnya membuat buah menjadi kecil dan kehilangan bobotnya.

Berikut adalah penjelasan klarifikasi ulat api.
   

Klarifikasi
  · Kingdom : Animalia,
  · Filum      : Arthropoda,
  · Kelas      : Insecta,
  · Ordo       : Lepidoptera,
  · Family     : Limacodidae,
  · Genus     : Setothosea,
  · Spesies   : S. asigna van Ecke

   Hewan ini memiliki nafsu makan yang sangat tinggi pada malam hari dan kurang bernafsu makan di siang hari.
Jika pohon sudah terserang hama ini harus segera diatasi sedini mungkin.
Karena semakin besar bentuk tubuhnya akan berdampak besar kerusakannya.

    Cara membasmi ulat api untuk tanaman setinggi 1 meter sampai 3 meter dapat dilakukan penyemprotan dengan insektisida secara berkala.
Dengan dosis 10 cc untuk 15 liter air.
   Lalu bagaimana bila tanaman sudah mencapai 3 sampai 15 meter apakah harus disemprot ?.
Tentu tidak akan mungkin dilakukan bagi seorang petani kecil.

Maka dari itu ada cara yang lebih efisien untuk dilakukan dengan metode infus.
Metode ini sangat mudah dikerjakan dan sangat sederhana.
  
   Langkah awal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut ;

          Bahan utama ;
  - Insektisida merk decis.
  - Kantong plastik es lilin ukuran 20 / 30 militer.
  - Air bersih secukupnya
  - Tali plastik / karet gelang.
  - Pisau

   Cara pelaksanaannya ;
· Potong akar muda atau yang masih hidup dengan pisau dan buat 3 - 4 potong akar.
· Kemudian masukkan air decis tadi sampai mencapai lebih dari setengah kantong plastik.
· Lalu masukkan akar sampai kedasar  Kantong plastik.
· Setelah semua selesai ikat dengan tali.
· Untuk dosis ±40-50 cc per 10 liter.
    Catatan ;
- Pelaksanaan dilakukan pada waktu pagi hari atau sore hari.
Jika penginfusan tidak selesai maka dapat dilanjutkan keesokan harinya.
- Pelaksanaan harus dilakukan setelah 1 hari sesudah panen. Karena metode ini diperuntukkan hanya yang memiliki rentang waktu panen 14 hari. Jika yang memiliki rentang waktu panen 10 hari dilarang menggunakan metode ini.
Karena tidak ada kesempatan tanaman untuk membuang racun.

   Keunggulan dari metode infus dapat membasmi ulat api dalam waktu 12 jam.
Karena jika penginfusan dilakukan pada waktu pagi atau sore hari. Maka keesokan harinya seluruh ulat pada daun akan berjatuhan atau rontok.

      Dengan cara ini dapat menjawab pertanyaan petani selama ini dan memberikan solusi.
Karena metode ini hasil pengamatan selama 3 tahun dan belum pernah ada yang mempublikasikannya.
    Semoga dari hasil ini seluruh petani dapat berbangga untuk sejenak dan mau memberi tau kan kepada sahabat petani yang lain.
Sebab ilmu tak akan bertambah, bila tak mau membagikannya kepada sesama.
  Semoga bermanfaat
        
               Sekian
                 Dan
           Terimakasih

No comments: