Ikan sepat siam adalah jenis ikan konsumsi bervitamin dan sangat bergizi.
Ikan ini hidup di air tawar dan umumnya banyak ditemukan disekitar rawa-rawa.
Sepat siam adalah salah satu sumber protein hewani yang menjadi alternatif tambahan sebagai penunjang gizi masyarakat pedesaan, biasanya ikan jenis ini banyak dijual di pasar-pasar tradisional disana.
Terkadang ikan ini menjadi salah satu komoditi tambahan disuatu desa dan diperdagangkan melewati antar pulau di Indonesia dengan cara diasinkan.
Ikan sepat siam tidak seperti jenis ikan pada umumnya dan kurang populer di kalangan pencinta ikan akuarium.
Namun sebenarnya ikan ini memiliki corak warna cerah dan memiliki warna bervariasi. Corak warna paling menonjol dari kecerahannya adalah putih, kuning, merah dan berbaur warna hitam kehijauan. Namun dinegara Indonesia sebagaian besar bercorak hitam putih kehijauan dan warnanya bersusun atau belang.
Di negara tetangga seperti Thailand, ikan jenis ini sudah banyak di perdagangkan sebagai ikan konsumsi dan hias.
Maka tidak heran, jika disana ikan jenis ini sudah banyak di budidayakan dan dimasukkan kedalam lima deretan ikan air tawar terpenting.
Sepat siam (Trichogaster pectoralis) adalah sejenis ikan air tawar dari anggota suku ikan gurami atau disebut dengan Osphronemidae.
Ikan ini berasal dari Asia Tenggara dan penyebarannya meliputi wilayah Thailand, Kamboja serta Vietnam terutama di aliran lembah sungai Mekong di Laos, kemudian terdapat sungai Chao Phraya.
Ikan ini diketahui diintroduksi ke Filipina, Malaysia, Indonesia, Singapura, Papua Nugini, Sri Lanka, hingga ke Kaledonia Baru.
Sepat siam masuk ke Indonesia sekitar tahun 1934, tujuannya untuk dikembangkan pembudidayaannya di kolam-kolam dan sawah. Pada tahun 1937, ikan ini dibawa ke Sulawesi untuk dimasukkan kedalam danau Tempe dan misi itu dikatakan berhasil, sehingga dalam kurun waktu dua tahun dapat mendominasi hingga 70%. Saat ini ikan tersebut telah dapat hidup liar dan berkembang biak di berbagai tempat di alam bebas, termasuk di pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
Pada dasarnya ikan ini sangat menyukai rawa-rawa, danau, sungai dan parit atau kanal berair tenang, terutama pada habitat yang banyak ditumbuhi tumbuhan air. Bila curah hujan tinggi ikan ini akan masuk ke kolam-kolam dan saluran air hingga berenang ke sawah-sawah petani pada saat banjir.
Berikut adalah klasifikasi ilmiahnya.
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Osphronemidae
Genus : Trichogaster
Spesies : T. pectoralis'
Nama binomial
Trichogaster pectoralis
Makanan utama ikan sepat siam adalah tumbuhan air dan lumut, namun ikan ini juga akan memangsa hewan-hewan kecil di air. Ikan ini menyukai tempat terlindung dari hasil vegetasi atau sampah-sampah yang berada di tepi-tepi kolam, danau dan kanal.
Ikan ini berkembang biak dengan cara bertelur dan menyimpannya di dalam sarang yang berupa buih atau busa.
Biasanya akan dijaga oleh si pejantan dan setelah telur menetas, maka anak-anaknya akan diasuh oleh induk jantan sampai anak-anaknya dapat mencari makan sendiri.
Jenis anakan ikan ini tidak seperti dari keluarga dekatnya ikan Gurami, betok dan cupang, anakan ikan ini memiliki sifat seperti bangsa Anabantoidei dan ciri ciri kelompok ini digolongkan seperti adanya organ labirin diruang insang, gunanya untuk membantu mengambil oksigen secara langsung ke permukaan air. Kemungkinan adanya labirin ini membuat anakan ikan tersebut dapat hidup di tempat yang minim akan oksigen, namun ikan ini tidak seperti ikan air tawar pada umumnya. Justru ikan ini dikenal tidak dapat bertahan hidup lama di darat, tidak seperti ikan gabus dan betok yang dapat hidup di darat dengan sangat lama.
Berikut ini adalah umpan sederhana yang jitu untuk menangkap ikan ini menggunakan kail.
Umpan alternatif pertama;
Bahan-bahan;
•CPO (crude palm oil)
•Mie instan
Cara membuat;
Rebus mie instan sampai matang, kemudian tiriskan, lalu tuangkan CPO sedikit demi sedikit sambil diremas-remas sampai lembut dan membentuk seperti adonan.
Cara penggunaan;
Ambil sedikit adonan dan tempelkan ke kail/pancing, kemudian tekan-tekan dengan jari sampai benar-benar menempel, tujuannya agar umpan tidak mudah larut ke dalam air.
Umpan alternatif kedua;
Bahan utama;
• Dada ayam
Cara membuat dan penggunaan;
Dada ayam dibersihkan dari kulitnya dan usahakan menggunakan daging yang masih baru.
Cara menggunakannya ambil sedikit dagingnya dan ditekan-tekan sampai empuk, lalu kaitkan ke mata pancing.
Catatan;
1. Gunakan joran yang berujung lentur dan kuat.
2. Gunakan benang yang berukuran kecil, halus dan berkwalitas.
3. Gunakan mata kail yang berukuran kecil atau dapat juga disesuaikan dengan kondisi ukuran besarnya ikan dilokasi.
Demikian sedikit informasi mengenai pembuatan dan pemilihan umpan alternatif untuk memancing ikan sepat siam.
Semoga bermanfaat dan sukses.
No comments:
Post a Comment